WASHINGTON (SuaraMedia News) – Sebuah rekaman audio yang baru-baru ini dirilis yang berasal dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, diduga merupakan rekaman palsu.
Dalam rekaman suara tersebut, bin Laden menyalahkan AS dan sejumlah negara lain atas terjadinya pemanasan global.
Dalam rekaman suara yang diperoleh Al Jazeera tersebut, bin Laden mengkritik mantan presiden AS, George W. Bush, karena telah menolak protokol Kyoto, ia juga mengecam perusahaan-perusahaan global.
“Ini adalah pesan untuk seluruh dunia mengenai pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya perubahan iklim dan segala macam akibatnya – entah disengaja atau tidak – serta tindakan-tindakan yang harus kita lakukan,” kata bin Laden.
“Bicara mengenai perubahan iklim bukan hanya bisa dilakukan oleh kaum intelektual, fenomena ini adalah sebuah fakta aktual.”
Rekaman tersebut dirilis menyusul rekaman lain yang dirilis awal pekan ini, dimana pemimpin Al-Qaeda tersebut memuji seorang pria Nigeria yang dituding melakukan upaya peledakan gagal untuk meledakkan sebuah pesawat yang terbang menuju Detroit pada hari Natal lalu.
Dalam rekaman baru tersebut, bin Laden mengatakan, “Semua negara-negara industri menjadi pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya perubahan iklim, namun sebagian besar negara-negara tersebut telah menandatangani protokol Kyoto dan setuju untuk membatasi emisi gas buang yang berbahaya.”
Dia menambahkan, “tapi, George Bush junior, dengan didahului oleh kongres (AS), menolak kesepakatan tersebut demi perusahaan-perusahaan besar. Dan mereka sendiri berada di belakang spekulasi, monopoli dan membengkaknya biaya hidup.”
Ia juga menghimbau dunia untuk memutuskan ketergantungan terhadap mata uang dolar AS.
“Saya yakin bahwa tindakan-tindakan semacam itu akan menimbulkan reaksi dan dampak yang besar. Tapi hal itu adalah satu-satunya cara untuk membaskan umat manusia dari perbudakan oleh Amerika dan perusahaan-perusahaannya.”
Meski masih menyerang Amerika, komentar bin Laden tersebut menandai pergeseran dari rekaman-rekaman sebelumnya, titik berat komentarnya cenderung lebih regional.
Dalam rekaman sebelumnya, bin Laden memperingatkan bahwa serangan terhadap AS akan terus terjadi kecuali Barack Obama, presiden AS saat ini, mengambil langkah-langkah nyata untuk dapat menyelesaikan konflik Palestina.
Namun, kontributor RT yang merupakan seorang wartawan investigasi, Wayne Madsen, mengatakan bahwa rekaman suara tersebut kemungkinan merupakan rekaman palsu.
“Rekaman suara itu sedikit mencurigakan, sama seperti rekaman-rekaman suara (bin Laden) terdahulu yang telah kita dengarkan,” kata Madsen.
“Suara dalam rekaman tersebut berbicara dengan nada yang monoton, kedengarannya seperti orang yang membaca sebuah teks yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada teknologi rekayasa yang bahkan mampu membuat suara saya menjadi mirip suara John Wayne. Sebagian besar kalangan intelijen yang saya ajak bicara mengenai hal ini juga menunjukkan reaksi yang serupa, (rekaman video) ini palsu.” (dn/rt/sm) www.suaramedia.com