LAS VEGAS (SuaraMedia News) – Presiden Obama dikenal pandai menyusun kata-kata, namun agaknya hal tersebut tidak berlaku bagi sejumlah anggota dewan dari negara bagian Nevada. Mereka justru ingin agar Obama tidak banyak omong mengenai perjalanan ke Las Vegas.
Setelah memicu lahirnya kritikan dari para pejabat terpilih Nevada karena menyarankan masyarakat untuk menabung dan tidak menghamburkan uang mereka di Las Vegas, Obama – melalui sepucuk surat – mengatakan kepada pemimpin mayoritas Senat, Harry Reid, bahwa dirinya sama sekali tidak mengatakan hal yang negatif mengenai Las Vegas, yang memiliki julukan “kota dosa”.
Dengan itu, sejak menjabat sebagai presiden, Obama telah dua kali mengatakan bahwa Las Vegas merupakan contoh dari pengeluaran masyarakat yang berlebihan.
“Saya hanya mengatakan hal yang sederhana, para keluarga sebaiknya mempergunakan anggaran liburan, bukan uang kuliah, untuk bersenang-senang,” kata Obama, dikutip dari suratnya kepada Harry Reid. “Untuk bersenang-senang, tidak ada tempat lain yang lebih baik dari Las Vegas, salah satu tujuan perjalanan terbaik di negara kita.”
Obama mengatakan bahwa dirinya selalu menikmati kunjungan ke Las Vegas.
Juru bicara Gedung Putih menyinggung mengenai surat Obama untuk Reid dan mengatakan bahwa pemerintah tidak perlu berkomentar lebih lanjut.
Persepsi dan reputasi merupakan isu-isu sensitif bagi Las Vegas karena kota itu tengah berusaha mendapatkan pijakan setelah dua tahun dilanda kebangkrutan, pengangguran dan penyitaan harta. Pariwisasta merupakan sektor yang menjadi tulang punggung Nevada, dan sejumlah anggota dewan mengatakan bahwa mereka terkejut ketika Obama kembali membahas Las Vegas, setelah pada bulan Februari tahun lalu mengatakan bahwa bank-bank yang memperoleh dana talangan sebaiknya tidak pergi ke Las Vegas dengan menggunakan uang para wajib pajak.
“Ketika keadaan tengah sulit, kita harus mengencangkan ikat pinggang,” kata Obama, dikutip dari transkrip Gedung Putih yang disarikan dari pidato sang presiden di sebuah SMU di Nashua, New Hampshire.
“Sebaiknya kita tidak membeli kapal jika kita bahkan nyaris tidak mampu membayar hipotek,” kata Obama. “Jangan menghamburkan uang di Las Vegas jika Anda tengah berusaha menabung untuk biaya kuliah. Ambillah prioritas, buatlah pilihan yang sulit.”
Komentar Obama tersebut dengan cepat memantik reaksi dari negara bagian Nevada, yang dalam pemilihan presiden tahun 2008 lalu mendukung Obama. Pada bulan Desember lalu, Nevada memiliki tingkat pengangguran sebanyak 13%.
Walikota Las Vegas, Oscar Goodman, dalam sebuah konferensi pers yang digelar secara buru-buru, mengatakan bahwa Obama bukan merupakan teman Las Vegas, dan jika dia melakukan kunjungan, maka kehadirannya tidak akan disambut.
“Saya akan melakukan segala hal yang mampu saya lakukan untuk menurunkan Obama,” kata Goodman. “Presiden yang satu ini betul-betul lambat belajar.”
Goodman dan sejumlah pihak lainnya mengkhawatirkan jika kata-kata Obama tersebut akan mengurangi jumlah pengunjung ke Las Vegas dan semakin mempersulit industri tersebut.
“Cukup sudah!” kata anggota Kongres Demokrat Shelley Berkley. “Presiden Obama harus berhenti mengusik Las Vegas, dan dia harus membiarkan warga Amerika mengambil keputusan sendiri mengenai bagaimana dan dimana mereka membelanjakan uang mereka.”
Sektor pariwisata Nevada mengalami pukulan berat dalam dua tahun terakhir, karena para konsumen di berbagai penjuru negara semakin memperketat pengeluaran dan berbagai perusahaan mengurangi anggaran untuk menggelar rapat dan konvensi.
Reid, yang dikenal sebagai salah satu sekutu dekat Obama, mengeluarkan pernyataan di media dengan judul “Reid kepada Obama: ‘Jangan Usik Las Vegas’”. Dan tidak seperti biasanya, ia mengeluarkan reaksi yang terang-terangan.
“Presiden harus berhenti mengusik Las Vegas dan tidak usah mengajari orang-orang mengenai cara membelanjakan uang mereka,” kata Reid. “Bagi saya, akan lebih baik jika para turis dan pengusaha membelanjakan uang mereka di Las Vegas ketimbang di luar negeri.”
Senator John Ensign dari Partai Republik, mengeluhkan bahwa Obama tidak mampu memperhitungkan akibat dari kata-katanya.
“Sekali lagi dia (Obama) telah mengancam ekonomi Las Vegas yang tengah kesulitan,” kata Ensign, merujuk pada komentar Obama pada bulan Februari tahun lalu, yang disebutnya sebagai komentar yang tidak bertanggung jawab.
Gubernur Nevada, Jim Gibbons dan anggota dewan Dean Heller, keduanya Republikan, serta anggota dewan Dina Tilus dari Partai Demokrat, juga mencela ucapan presiden tersebut, sementara kara kandidat Republikan yang berharap untuk dapat menggulingkan Reid tahun ini mendesak sang presiden agar meminta maaf.
Satu tahun yang lalu, Obama memberikan komentar dalam sebuah pertemuan balai kota di Elkhart, Indiana, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan sebaiknya tidak mempergunakan dana bailout dari pemerintah pusat untuk melakuka perjalanan ke Las Vegas, menonton Super Bowl (pertandingan American Football), atau menyewa jet perusahaan. Pihak dinas pariwisata Las Vegas dan para staf kasino menyebut komentar Obama itu telah melukai Las Vegas, karena ada banyak perusahaan yang langsung membatalkan agenda pertemuan di Las Vegas dan menjadwalkan pertemuan ulang di lokasi lain.
Dalam sebuah perjalanan pada bulan Mei 2009 ke bandara Angkatan Udara Nellis di dekat Las Vegas, Obama mengatakan bahwa dirinya merasa senang bisa keluar dari Washington. “Tidak ada yang lebih baik dari perjalanan singkat menuju (Las) Vegas pada pertengahan minggu.”
Goodman berkata, “Obama memiliki obsesi psikologis terhadap Las Vegas dan selalu menggunakannya sebagai contoh pengeluaran yang berlebihan. Kali ini, kata maaf saja tidak cukup.”
“Dia harus segera mengambil tindakan dan mengatakan bahwa dirinya mengeluarkan kata-kata tanpa berpikir panjang,” kata Goodman. “Terkadang ketika dia tidak memperhatikan dan mempertimbangkan apa yang hendak ia ucapkan, dia melakukannya tanpa berpikir terlebih dahulu. Dan saat ini adalah salah satunya, dia harus meluruskan catatan tersebut karena dia sudah pernah ke sini, dan dia tahu bahwa Las Vegas adalah tempat yang luar biasa.” (dn/ut) www.suaramedia.com