View Full Version
Jum'at, 05 Feb 2010

Google Minta Bantuan Intelijen AS Selidiki Kejahatan Dunia Maya

SAN FRANSISCO (SuaraMedia News) – Google telah meminta bantuan teknis dari Agen Keamanan Nasional (NSA) untuk mempelajari lebih jauh tentang penyerang jaringan komputer yang membobol pertahanan keamanan maya perusahaan itu tahun lalu.

Kolaborasi antara Google, perusahaan mesin pencari terbesar di dunia, dan agen federal yang bertanggung jawab atas pengawasan elektronik global memunculkan persoalan kebebasan sipil dan pertanyaan-pertanyaan baru mengenai seberapa banyak yang Google ketahui tentang pencurian elektronik yang dialaminya ketika menyatakan akan mengakhiri operasi bisnisnya di China bulan lalu, di mana disebutkan menjadi asal dari serangan-serangan itu. Kesepakatan itu pertama kali dilaporkan oleh Washington Post pada Rabu malam.

Dengan beralih ke NSA, yang tidak memiliki otoritas menurut hukum untuk menyelidiki aksi kejahatan domestik, dan bukan Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang memiliki otoritas untuk itu, Google jelas berusaha tidak menjadi bagian dari infrastruktur penting bangsa.

Pemerintah AS semakin khawatir akan risiko komputer menghadapi sistem distribusi air dan energi dan jaringan komunikasi dan finansial. Sistem-sistem yang didesain sebagai infrastruktur penting semakin diatur ketat oleh standar peraturan.

Pada tanggal 12 Januari silam, Google mengumumkan sebuah pendekatan baru terhadap China, menyatakan bahwa serangan-serangan itu sangat canggih dan berasal dari China. Pada saat itu, Google tidak memberikan detail mengenai serangan  selain mengatakan bahwa sebuah pencurian terhadap properti intelektualnya telah terjadi dan bahwa tujuan utama para penyerang itu adalah untuk memperoleh akses ke akun Gmail dari aktivis HAM China.

Dengan merangkul NSA, yang memiliki kemampuan ekstensif untuk memonitor lalu lintas internet global, perusahaan itu mungkin berharap dapat memperoleh kepastian mengenai identitas penyerang. Sejumlah konsultan keamanan komputer yang bekerja dengan perusahaan lain yang pernah mengalami serangan serupa menyatakan bahwa sistem pengawasan dikendalikan dari serangkaian komputer server yang berbasis di Taiwan. Tidak jelas bagaimana Google menentukan bahwa serangannya berasal dari China.

Tanggung jawab NSA untuk mengamankan jaringan komputer pemerintah hampir pasti merupakan alasan lain Google merangkulnya, ujar seorang mantan spesialis keamanan komputer federal.

“Ini adalah sisi lain NSA, ini adalah agen keamanan yang mengambil langkah-langkan defensif,” ujar sang spesialis, James A. Lewis, direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional. “Bukan hal yang aneh bagi orang-orang untuk beralih ke NSA dan mengatakan, ‘Tolong periksa kode saya.’”

Kesepakatan itu tidak akan mengijinkan agensi untuk memiliki akses ke informasi milik pengguna Google, namun hal itu masih membuka kembali pertanyaan lama mengenai peran NSA.

“Google dan NSA memasuki sebuah kesepakatan rahasia yang dapat berdampak pada privasi jutaan pengguna produk dan layanan Google di seluruh dunia,” ujar Marc Rotenberg, direktur eksekutif Pusat Informasi Privasi Elektronik, sebuah kelompok kebijakan di Washington.  Pada hari Kamis, organisasi ini mengajukan tuntutan hukum terhadap NSA, meminta dirilisnya informasi mengenai peran agensi itu dalam keamanan dan pengawasan dunia maya.

Kekhawatiran mengenai keamanan dunia maya di AS telah meningkat tajam dalam dua tahun terakhir. Pada hari Selasa, Dennis C. Blair, direktur intelijen nasional, memulai testimoni ancaman tahunannya di hadapan DPR dengan mengatakan bahwa ancaman serangan terhadap telekomunikasi dan jaringan komputer lainnya meningkat, saat musuh-musuh yang semakin canggih telah mengancam sistem yang terkadang rapuh itu di belakang infrastruktur informasi negara.

“Kejahatan dunia maya muncul dalam skala yang belum pernah ada dengan kecanggihan yang luar biasa,” ujarnya kepada komite.

Hubungan antara NSA dan Google dikenal sebagai kesepakatan pengembangan dan penelitian kooperatif. Ini diciptakan sebagai bagian dari Undang-undang transfer Teknolohi Federal tahun 1986 dan merupakan sebuah kesepakatan tertulis antara sebuah perusahaan swasta dan agen pemerintah yang bekerjasama dalam sebuah proyek. Mereka berniat untuk membantu meningkatkan komersialisasi teknologi yang dikembangkan pemerintah.

Selain NSA, Google juga telah bekerjasama dengan FBI dalam penyelidikan terhadap serangan itu, namun biro tersebut sejauh ini menolak untuk berkomentar secara terbuka atau membagi informasi mengenai intrusi dengan DPR. (rin/nyt) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version