TEHERAN (SuaraMedia News) – Arab Saudi dan Syria saling bersaing untuk membujuk Iran guna mendapatkan Iman bin Laden, seorang putri dari pemimpin Al Qaeda, yang saat ini tengah mengungsi di kedutaan Arab Saudi di Teheran.
“Pemerintah Arab Saudi ingin agar kami mengijinkan (Iman) pergi ke Jeddah, sementara ibunya ingin agar Iman dikirimkan ke Damaskus,” demikian kata Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki kepada IslamOnline.net dalam sebuah wawancara yang berlangsung di ibukota Iran, Teheran.
Iman ditangkap oleh pasukan penjaga perbatasan Iran pada tahun 2001 lalum bersama dengan saudara laki-lakinya, Saad (kini 29 tahun), Usman (25), Hamza (20), Bakr (15), dan saudara perempuannya Fatima (22), serta ibu tiri mereka, Um Hamza.
Mereka semua berusaha menyeberang masuk Iran dari Afghanistan sesaat setelah rezim Taliban digulingkan oleh invasi AS.
Rezim Taliban menjamu bin Laden dan para anggota Al Qaeda selama bertahun-tahun dan menolak menyerahkan mereka kepada Amerika setelah terjadinya peristiwa 9/11.
Menyusul penangkapan mereka, keluarga bin aden dilaporkan menghabiskan masa 9 tahun di daerah pinggiran kota Teheran dengan pengawasan ketat dari dinas keamanan Iran.
Beberapa minggu kemudian, ketika tengah berbelanja di bazar Teheran, Iman berhasil mengontak saudara laki-lakinya, Abdullah, yang mengelola sebuah perusahaan periklanan di Jeddah.
Abdullah, yang tidak mau dihubungkan dengan sang ayah ketika pindah dari Sudan ke Afghanistan pada tahun 1996, menasihati Iman agar bergegas menuju kedutaan Arab Saudi di Teheran.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, membenarkan bahwa negaranya tengah berdialog dengan Iran untuk membebaskan Iman.
Namun Iran juga menerima permintaan serupa dari Syiria, permintaan tersebut berasal dari ibu kandung Iman, Najwa, yang menginginkan putrinya dapat dibawa ke Syria.
Najwa, istri pertama Osama bin Laden, dinikahi pemimpin Al Qaeda tersebut pada tahun 1974, namun meninggalka bin Laden bersama dengan putranya, Umar, sesaat sebelum AS melakukan invasi ke Afghanistan.
Najwa pindah ke Syiria dan telah menetap di Damaskus selama sembilan tahun terakhir.
Iran kini terjebak antara Syiria, salah satu negara sekutunya yang paling strategis, dan Arab Saudi, sebuah negara Muslim besar yang merupakan pemain kuat di kawasan Timur Tengah.
“Kami tengah membahas mengenai hal ini karena masing-masing kubu sama-sama menginginkan kami menuruti permintaan mereka,” kata Mottaki.
“Oleh karena itu, dalam hal ini kami telah memutuskan untuk mengambil keputusan yang sejalan dengan Konvensi Vienna.”
Iran telah memutuskan untuk menyerahkan pilihan negara tujuan kepada Iman sendiri.
“Kami telah memulai langkah pendahuluan sehubungan dengan dokumen perjalanannya (Iman),” kata Mottaki.
“Jika dokumennya telah rampung, kami akan membiarkan gadis itu memutuskan sendiri kemana ia akan pergi.”
Para pejabat dinas intelijen dan sejumlah sumber keamanan di Iran mengatakan bahwa Bakar bin Laden kini berada bersama ibunya di Damaskus dan berupaya meyakinkan Iman agar berkumpul bersama mereka.
Osama bin Laden diyakini telah empat kali menikah dan memiliki 26 orang keturunan. (dn/io) www.suaramedia.com