View Full Version
Sabtu, 13 Feb 2010

Makhluk Avatar Terjun Dalam Aksi Menentang Israel

RAMALLAH (SuaraMedia News) – Belasan pengunjuk rasa hampir tak mampu bernapas ketika pasukan Israel melontarkan tembakan gas pada Jumat (12/02) dalam protes mingguan di wilayah Tepi Barat yang dibatasi blokade Israel.

 

 

Di Bil’in, beberapa pengunjuk rasa berdandan selayaknya makhluk Na’vi dari film Avatar yang juga dijajah oleh pasukan militer AS, seakan mendalami peran mereka sebagai penenteng penjajahan Israel di wilayah mereka.

Para aktivis Palestina, Israel, dan internasional mewarnai tubuh mereka sehingga tampak biru, tak lupa telinga tajam dan ekornya, nampak serupa dengan tokoh-tokoh dalam film Avatar.

“Selayaknya penduduk Palestina, para Avatar juga memerangi imperialisme, meskipun para penjajahnya berasal dari wilayah yang berbeda,” menurut sebuah pernyataan Komite Koordinasi Perlawanan Populer. Kehadiran para Avatar ini melambangkan adanya persatuan dalam memerangi imperialisme dalam bentuk apapun.

Menghadapi para “alien” itu, Israel menyiapkan keamanan yang lebih ketat setelah pemerintahan Israel mengambil langkah yang semakin membuat “seret” masuknya bantuan makanan bagi penduduk Palestina.

Dalam aksi tersebut, sempat terjadi kekerasan dengan para tentara Israel yang berujung beberapa orang terluka, termasuk Harun A’maieyarah, seorang koresponden untuk kantor berita Palestine TV, Fadi al-Jayusi dan Samir Burney yang merupakan anggota Komite Perlawanan Terhadap Tembok Bil’in. Selain itu juga seorang anggota Front Liberasi Palestina, Hisham Abu Raya, beserta beberapa anggota Front Perlawanan Palestina.

Dan protes masih terus berlanjut di beberapa bagian Tepi Barat, termasuk di dekat desa Nil’in.

Sebelum menggelar aksi mereka di desa Bil’in, para aktivis Israel melaporkan bahwa para tentara Israel telah berjaga ketat. Tanda pengenal para aktivis diperiksa dengan ketat, dan beberapa mobil juga dipantau dengan ekstra.

Dan ketika tiba di pos penjagaan Rantis sebelum tiba di lokasi unjuk rasa, beberapa aktivis ditolak masuk, dan beberapa lainnya diperbolehkan melintas dengan taksi.

Namun desa yang terkekang itu memiliki beberapa alasan untuk merayakan minggu ini. Pada hari Kamis, 30 persen dari tanah Bil’in dikembalikan kepada desa tersebut setelah pengadilan Israel memutuskan untuk merubah jalur pembangunan tembok penghalang.

“Mahkamah Agung Israel tiga tahun yang lalu telah memperkirakan aksi semacam ini akan terjadi dan setelah lima tahun perlawanan, akhirnya Israel mengubah rencana mereka, dan hal tersebut mengembalikan tanah kami,” jelas Mohammed Khatib, koordinator Komite Koordinator Perlawanan Populer.

Iyad Burnad, ketua Komite Populer, mendeklarasikan kemenangan mereka.

“Kami merasa sangat lega atas keputusan tersebut, dan kami rasa perlawanan non-kekerasan yang kami lakukan telah membuahkan hasil,” katanya. “Namun kami akan terus berjuang untuk mendapatkan 30 tanah lainnya yang direnggut paksa oleh Israel.”

Juga dalam minggu ini, Auda Rebhi Abu Rahma, 21, dibebaskan setelah menjalani masa tahanan selama 8 bulan di penjara Negev, Israel, karena terlibat dalam pawai yang diadakan di desa itu.

Minggu depan, Bil’in merayakan lima tahun aksi unjuk rasa terhadap pendirian tembok pemisah dan pemukiman ilegal Yahudi. (al/mn/pt) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version