JAKARTA (SuaraMedia News)- Menjelang Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010, mulai beredar nama-nama calon ketua umum. Namun Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar para calon tidak "curi start".
Anggota Dewan Pakar Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menegaskan, permintaan SBY itu didasari agar perhatian kadernya di pemerintahan terfokus untuk menyelesaikan persoalan seperti kasus Bank Century.
"SBY minta mulai akhir bulan depan lah atau dua bulan sebelum kongres, silakan mulai kampanye, keliling-keliling daerah. Sekarang pikirkan kesejahteraan rakyat dulu, jangan curi start," ungkapnya, Selasa (16/2/2010).
Nantinya, lanjut Sutan, panitia kongres yang terbentuk akan melaporkan rencana agenda kongres kepada SBY. Setelah itu barulah para calon akan resmi bertarung untuk menjadi orang nomor satu di Demokrat.
"Politik kita kan belum dewasa, kalau dimunculkan sekarang bisa terganggu. SBY mewanti-wanti agar jangan sibuk untuk diri sendiri," imbuh Sutan.
Diketahui, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum mulai disebut-sebut akan ikut meramaikan bursa calon ketua umum, menggantikan Hadi Utomo. Hal itu pun ditanggapi positif oleh kader Demokrat.
Selain Andi dan Anas, beredar juga sejumlah nama lain, seperti Ketua DPP Agus Hermanto, Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua Komisi II DPR Taufiq Effendi, dan Sekjen DPP PD Amir Syamsudin.
Sementara itu, Partai Demokrat segera menggelar kongres yang salah satunya mengagendakan pergantian calon ketua umum. Rencananya, kongres digelar pada Mei 2010.
Nama Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum mulai disebut-sebut akan ikut meramaikan bursa calon ketua umum, menggantikan Hadi Utomo. Hal itu pun ditanggapi positif oleh kader Demokrat.
"Mereka itu kader baik, tapi itu kan baru yang dimunculkan orang luar," kata anggota Dewan Pakar Partai Demokrat Sutan Bhatoegana saat dihubungi.
Menurut Sutan, siapapun bakal calon ketua umum yang akan bertarung pada kongres nanti harus mampu memberikan jaminan dan komitmen kepada kader-kader di daerah untuk memilih mereka. Salah satunya dengan menunjukkan kinerjanya.
"Popularitas seseorang memang menentukan, tapi bukan jaminan. Semua punya kans, tapi DPC yang menentukan," imbuhnya.
Selain Andi dan Anas, beredar juga sejumlah nama lain, seperti Ketua DPP Agus Hermanto, Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua Komisi II DPR Taufiq Effendi, dan Sekjen DPP PD Amir Syamsudin.
Sebelumnya, analis Politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai, nama-nama kandidat ketua umum yang sudah muncul, hampir semuanya memiliki modal politik yang sama. (ok2) www.suaramedia.com