JAKARTA (SuaraMedia News) - Fraksi PDI Perjuangan termasuk dalam tujuh fraksi yang menolak kebijakan bailout Bank Century. Sikap tersebut diyakini tak akan berubah saat penyampaian keputusan akhir pansus.
Hal tersebut ditegaskan Ketua DPP PDIP Arif Budimanta, Jumat (19/2/2010).
"Kalau komunikasi dalam pansus itu hal biasa. Tapi sejak awal kami bersikap bahwa kasus Bank Century ini harus dibuat terang," kata Arif.
Menurut dia, salah satu hal mendasar yang selalu dikawal oleh PDIP dalam pansus adalah keputusan Bank Century sebagai bank gagal yang menimbulkan dampak sistemik. Karena itu, bailout senilai Rp6,7 miliar dinilai tidak relevan karena saat itu dampak kebobrokan Bank Century tidak terlalu signifikan.
Sebelumnya dalam pandangan awal, Fraksi Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Hanura, dan Gerindra, juga menolak kebijakan bailout. Hanya Fraksi Partai Demokrat dan Partai kebangkitan Bangsa yang setuju terhadap kebijakan tersebut.
Dalam pandangan akhir yang disampaikan. sembilan fraksi kompak menyatakan bailout Bank Century melanggar ketentuan yang berlaku. Kini, kita tinggal menunggu keputusan akhir pansus yang diperkuat investigasi ke sejumlah daerah.
Namun menjelang akhir kerja Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century. tak dapat dipungkiri bahwa Lobi-lobi politik antarfraksi terus meningkat.
Tetapi menurut Wakil Ketua Pansus Hak Angket Bank Century Gayus Lumbuun, PDI Perjuangan tidak melihat adanya lobi-lobi tersebut.
"Kami dari PDIP tidak melihat dan tidak mendapat perintah," ujar Gayus usai pemilihan enam hakim agung di DPR, Kamis (18/2/2010), malam.
Padahal, sebelumnya diketahui beberapa elite parpol berkumpul di pusat perbelanjaan Senayan City. Mereka yang hadir, antara lain Agun Gunandjar, Yuddy Chrisnandi, Gayus Lumbuun, dan Fadhli Zon. Pertemuan tersebut diduga menjadi bagian dari lobi politik para legislator.
Namun di sisi lain, Gayus menyesalkan kedatangan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief yang mengunjungi dan menemui pimpinan DPR.
"Saya menyesalkan Andi Arief datang ke DPR, itu dapat menurunkan kredibiltas. Kalau untuk menemui anggota DPR, sebaiknya di luar Gedung DPR," tandasnya.
Andi datang ke DPR pada Selasa 16 Februari 2010. kedatangannya disambut Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Pramono yang merupakan Sekretaris Jenderal PDIP itu juga ditemani legislator PDIP Puan Maharani, yang juga putir mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. (ok2) www.suaramedia.com