View Full Version
Jum'at, 05 Mar 2010

Warga Temanggung Ingin Betulkan Arah Kiblat

 

pakarfisika.wordpress.com

TEMANGGUNG--Umat Islam di Kabupaten Temanggung mulai gelisah terkait kabar bahwa 70 persen masjid dan mushala di daerah tersebut salah kiblat. Hal itu tampak pada peningkatan permohonan pembetulan arah kiblat ke Depag setempat.

Peningkatan itu juga terkait dengan imbauan MUI Temanggung supaya arah kiblat masjid-masjid dan mushala yang salah dibetulkan.

''Sejak banyak diberitakan di media masa terkait arah kiblat yang salah, banyak permintaan masyarakat masuk ke Depag, agar dibantu membetulkan arahnya,'' terang Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Urais) Departemen Agama Kabupaten Temanggung, Yusuf Purwanto kepada wartawan.

Depag mencatat, pada bulan Februari lalu, sedikitnya 26 permohonan masuk, kemudian awal Maret ini sudah 12 lagi. Semuanya minta agar Depag membantu membetulkan arah kiblat mushala dan masjid mereka. Hal itu, kata Yusuf, menandakan masyarakat mulai menyadari kesalahan itu.

''12 permohonan itu datang dari warga satu kelurahan, yaitu Kelurahan Jampirejo, sebelum mengajukan permohonan tentunya sudah berembug antar warga.''

Namun demikian Yusuf mengakui, tidak sedikit pula yang tetap bersikukuh, bahwa arah kiblat masjid atau musahala mereka sudah benar. Alasannya, yang mengukur saat membangun adalah orang-orang pandai dan paham tentang arah kiblat.

Padahal tambah Yusuf, arah itu belum tentu benar, apalagi dengan terjadinya pergeseran lempeng bumi sehingga menggeser koordinatnya.

Yusuf mencontohkan, Masjid Baiturahman yang berlokasi di Dusun Kregan, Desa Candisari, Kecamatan Tlogomulyo. Masjid tersebut mengalami pergeseran sangat parah, mencapai 44 derajat miring ke selatan.

Alhasil arah masjid tersebut bergeser 4840 kilometer dari Kabah ke arah selatan. “Dalam program pembetulan arah kiblat ini, kami tidak memungut sepeserpun dana dari masyarakat. Program ini gratis,”

Minim Ahli

Hanya saja, Depag menghadapi kesulitan untuk melakukan perbaikan arah kiblat ini, karena tak banyak tenaga ahli dalam ilmu falak.''Kami baru menemukan tiga orang yang benar-benar paham tentang ilmu falak,''katanya.

Untuk menjaring orang yang paham tentang disiplin ilmu ini, selain memohon secara langsung kepada organisasi-organisasi keagamaan,  Depag juga mengadakan pelatihan tentang ilmu tersebut di seluruh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan perwakilan dari ormas keagamaan.

“Meskipun demikian, masih sulit menemukan yang benar-benar ahli” keluhnya.

Sebelumnya KH Yakub Mubarrok, Ketua MUI Temanggung mengimbau agar arah kiblat masjid atau mushala yang diperkirakan salah arah dibetulkan. "Untuk membongkar bangunan terlalu besar biayanya, mengubah arah kiblat kan bisa menata kembali arah shafnya," ujar Yakub.


latestnews

View Full Version