View Full Version
Sabtu, 06 Mar 2010

Saatnya SBY-Boediono Refreshing Setelah Pusing Oleh Century

JAKARTA (SuaraMedia News) - Setelah berbulan-bulan dibayangi penuntasan kasus pengucuran dana Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rupanya ingin rehat dan menghibur diri sejenak. Malam ini, Yudhoyono dijadwalkan akan menonton pagelaran musik jazz tahunan, Axis Jakarta International Java Jazz Festival 2010.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Istana Negara, Yudhoyono akan tiba di JIExpo (Pekan Raya Jakarta) Kemayoran, Jakarta Pusat, pada pukul 20.00 WIB. Belum diketahui musisi jazz mana yang akan disaksikan Yudhoyono.


Berdasarkan jadwal dari laman resmi Java Jazz Festival, musisi yang tampil pada waktu itu antara lain The Manhattan Transfer, MRA Band, dan State of Monc.

Selain Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono juga akan memuaskan kecintaannya kepada musik dan menonton Java Jazz. Boediono dijadwalkan tiba di JIExpo pada pukul 19.00 WIB. Musisi yang tampil saat Boediono datang yaitu Jakarta Broadway Team, Indonesian Youth Regeneration, dan Andezz.

Java Jazz pertama kali diadakan pada 2005. Biasanya, pagelaran musik jazz terbesar di dunia ini diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, Senayan.


Tahun ini, acara dipindah ke JIExpo untuk menambah jumlah artis yang diundang untuk memeriahkan Java Jazz. Java Jazz 2010 digelar mulai Jumat, 5 Maret 2010, hingga Minggu, 7 Maret 2010.


Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Golkar DPR, Fayakhun Andriadi, menilai, skenario kasus Bank Century itu sudah cukup panjang dan telah dipersiapkan secara matang.

”Karena itu, yang harus ditelusuri oleh penegak hukum adalah siapa tokoh intelektual di belakang skenario Bank Century itu,” ujarnya di Jakarta.


Fayakhun mengatakan itu mengomentari pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait hasil Rapat Paripurna DPR, Rabu (3/3/2010), yang memutuskan bahwa ada dugaan terjadinya pelanggaran hukum mulai dari proses merger, akuisisi, hingga pengucuran dana talangan (bail out) senilai Rp 6,7 triliun uang negara terhadap Bank Century.


”Skenario Bank Century adalah skenario cerdas yang saya yakini hanya bisa dirancang dan diimplementasikan oleh tokoh intelektual yang berlatar belakang finance, fiskal, dan moneter secara holistik,” ungkap Fayakhun Andriadi yang juga anggota Komisi I DPR itu.


Dia juga memastikan, ada benang merah antara modus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan skandal Bank Century.


”Saya meyakini bahwa pelaku-pelaku operandi adalah tetap sejak BLBI itu. Bahkan, kalau ditarik ke kasus yang lama, yakni peristiwa kejahatan perbankan di masa Orde Baru (Orba), modusnya mirip-mirip dengan kondisi yang berbeda,” ujarnya.


Karena itu, Fayakhun berharap, jangan ada upaya apa pun secara politik ataupun hukum untuk menghentikan amanat rakyat melalui DPR untuk menindaklanjuti dugaan berbagai pelanggaran terkait skandal Bank Century tersebut.


”Ini suara rakyat dan mestinya perlu ditanggapi positif demi perbaikan bersama, bukan untuk saling menjatuhkan. Jangan lagi kita biarkan bangsa dan negara ini dikuasai oleh antek-antek perusak sendi-sendi ekonomi moneter nasional seperti ini,” ujar Fayakhun Andriadi lagi. Dari berbagai sumber:
www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version