View Full Version
Kamis, 11 Mar 2010

Para Pendukung Dalam Negeri Barack Obama Mulai Memudar?

Presiden AS, Barack Obama dalam kampanye kepersidenannya pada 8 Desember 2007. Kala itu terlihat bagaimana besarnya dukungan yang ia dapatkan. (Foto: Getty Images)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Saat ini, Obama menghadapi sebuah sebuah perkembangan yang tidak menggembirakan di dalam negeri. Partai Lieberal dan organisasi-organisasi progresif yang selama ini mengantarnya menuju kursi pemerintahan telah berpaling – hanya setahun lebih sedikit setelah Obama duduk di kursi itu.

Banyak kebijakan Obama yang membuat mereka tidak berkenan, mulai dari kebijakan tentang perawatan kesehatan, kebijakan seputar energi nuklir, hingga cara penanganan tersangka pelaku teror. Surutnya dukungan dari organisasi-organisasi progresif dapt menjadi berita buruk bagi Partai Demokrat selama berlangsungnya pemilu kongresional pada musim panas tahun ini.

Menurut jajak pendapat, kaum liberal dan kaum kulit hitam masih menyetujui tindakan Obama. Namun, setuju tidak selalu berarti memberi memberikan suara. Banyak aktivis dan kelompok yang berpartisipasi dalam jajak pendapat yang diselenggararakan pada tahun 2008 menyatakan bahwa mereka tidak berminat untuk membantu Partai Demokrat pada musim panas ini.

“Basis penuh energi yang mengubah negara dan memilih presiden kulit hitam pertama sekarang telah tercerai,” kata ahli strategi politik Partai Demokrat, Donna Brazile. “Jika ini bulan September, Saya bakal memencet tombol panik.”

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibb secara rutin menangani pertanyaan tentang apakah Obama dan Partai Demokrat sedang kehilangan konstituensi. Sehubungan dengan adanya pernyataan bahwa Obama meremehkan kaum liberal, Gibb mengatakan bahwa itu adalah hal yang “konyol”.

Apa pun yang Gibb katakan, kenyataan menunjukkan bahwa mayoritas Demokrat di Kongres sedang mengalami masalah.

Di Virginia, kelompok-kelompokm liberal menggalang para pendukung dan para mahasiswa untuk memprotes kehadiran mantan pejabat Departemen Kehakiman yang bertugas pada masa Bush, John Yoo, di Universitas Virginia.

Yoo adalah orang yang menulis memo hukum yang mengotorisasi teknik interogasi tersangka yang kontroversial. Ia dijadwalkan untuk berpidato di sekolah di  Charlottesville pada tanggal 19 Maret mendatang.

Kini, Yoo harus menyiapkan diri untuk disambut dengan protes dari kelompok-kelompok seperti Veterans for Peace dan National Accountability Network. Kelompok-kelompok ini marah terhadap Obama – Obama dianggap ingkar untuk menuntut Yoo atas “memo penyiksaan” itu.

David Swanson, orang yang mengorganisasi protes tersebut, menyebut sikap pemerintah yang menutupi rahasia negara dan kejahatan perang sebagai “sebuah bencana”.

American Civil Liberties Union (ACLU) sependapat. Kelompok tersebut baru saja memperingatkan Gedung Putih untuk tidak mengubah keputusannya – Gedung Putih memang telah memutuskan untuk mengadili para tersangka pelu teror di pengadilan sipil.

Jika Obama mengadili tersangaka di komisi militer, “ia akan mengkhianati janji kampanyenya untuk mengembalikan undang-undang, menunjukkan bahwa prinsip-prinsipnya dapat dicaplok, dan menghilangkan seluruh kredibilitas dengan orang-orang Amerika yang peduli dengan keadilan dan tata hukum”, kata Direktur ACLU, Anthony Romero.

Di Georgia dan South Carolina, kelompok Friends of Earth (FOE) menayangkan sebuah iklan di TV. Dalam iklan tersebut, FOE mengumumkan bahwa Obama menyetujui pemberian $55 milyar kepada industri swasta dalam bentuk jaminan hutang. Uang tersebut akan digunakan untuk membangun reaktor nuklir pertama di AS dalam tiga dekade ini.

FOE bagaikan kucing terinjak ekornya ketika Obama berbicara dalam pidato tahunan presiden, State of Union Address, tentang investasi dalam “batubara bersih” dan membuka pengeboran minyak baru. Demikian papar juru bicara Nick Berning.

Tangan politik FOE telah mendukung Obama selama pencalonan. Namun, “Sejauh ini kami merasa kecewa dengan Presiden Obama,” kata Berning.

Di Arkansas, kelompok liberal memberi dukungan kepada Letnan Gubernur Bill Halter dalam primary challenge terhadap inkumben selama dua periode dari partai Demokrat, Senator Blanche Lincoln. Lincoln juga didukung oleh Obama.

Tiga hari menjelang bulan Maret, kelompok liberal MoveOn.org mendapatkan dana sebesar $1 juta untuk Halter. Rata-rata donasi yang diberikan adalah $30. Halter juga  menggaet dukungan dari kelompok Arkansas,  AFL-CIO.

“Respon yang tidak biasa terhadap pencalonan Bill Halter ini menunjukkan adanya kemarahan yang besar dalam diri para pemberi suara terhadap politisi korporat, “ kata direktur MoveOn Justin Ruben.

Terdapat sebuah keluhan utama tentang Lincoln: ia menentang program public option, sebuah program perawatan kesehatan yang dijalankan oleh pemerintah, dalam legislasi yang lolos di Senat pada bulan Desember lalu.

Lincoln bukan jenis orang yang sudi minta maaf. “Saya tidak memberi jawaban kepada partai Saya. Saya memberi jawaban kepada Arkansas.”

Jajak pendapat menunjukkan bahwa masih ada segelintir  dukungan bagi Obama. Meskipun sample yang diambil cukup kecil dan  margins of error yang digunakan cukup tinggi,  USA TODAY/Gallup Jajak pendapat yang diselenggarakan pada bulan Januari menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang kulit hitam menyetujui apa yang dikerjakan oleh Obama. Di kalangan liberal, angka tersebut mencapai 7 dari 10.

Walau demikian, semakin banyak kelompok liberal dan aktivis mengatakan bahwa mereka sudah jenuh dengan janji-janji Demokrat yang ternyata kosong belaka. Ada pula di antara mereka yang menyatakan mendukung pihak konservatif.

“Sayap liberal dari Partai Demokrat sedang “shock”, kata Chris Bowland (52 tahun), aktivis Demokrat dari Santa Rosa, California. “Jelas bahwa partai itu membenci kami dan tak punya hormat kepada basisnya.”

Bulan ini, Bowland beralih dari Partai Demokrat ke Partai Hijau. Ia mengatakan bahwa Demokrat akan membayar atas perilakunya pada jajak pendapat bulan November.

Frank Luntz, jajak pendapatster dari Partai Republik mengatakan bahwa kemarahan terhadap sayap kiri Obama jelas akan menguntungkan GOP.

“Ini adalah badai yang sempurna (untuk Obama),” kata Luntz. “Semua kelompok konservatif sedang marah dan kelompok-kelompok liberal menghilang ditelan kemarahan. Jika ia bergerak untuk memuaskan satu pihak, maka ia akan menghancurkan dirinya di tangan pihak lain.”

Menurut Brazile, masih ada waktu untuk memperbaiki kerusakan dan memberi lagi energi bagi para aktivis liberal. “Apakah ini akan menjadi gasing yang ruwet? Pasti.” katanya. “Namun, Saya rasa Presiden Obama dan partainya  tidak akan meneyrah pada tugas itu.” (es/ust)


latestnews

View Full Version