CANBERRA (SuaraMedia News) – Badan intelijen Australia, ASIO, meluncurkan sebuah kampanye perekrutan baru. Hal tersebut dilakukan seiring dengan semakin berkembangnya organisasi tersebut.
Yang menjadi alat pendukung kampanye tersebut adalah sebuah situs internet baru yang menayangkan berbagai rekaman video mengenai kehidupan seorang mata-mata.
Selain tayangan video di internet, ASIO juga akan menggunakan situs jejaring sosial Facebook.
“Rencananya adalah memberikan informasi mengenai ASIO yang mudah diakses oleh masyarakat,” kata Deputi Direktur Jenderal ASIO, David Fricker.
“Ada kepentingan publik yang sah dalam kampanye yang kami lakukan,” kata Fricker kepada para wartawan di Canberra pada hari Jumat (12/03).
Fricker mengatakan bahwa peluncuran situs baru tersebut ditujukan untuk menghilangkan prasangka dan mitos yang telah sejak lama ada mengenai cara kerja para anggota ASIO.
“Bukan seperti film James Bond, Anda tidak akan pernah melihat James Bond mengarsipkan sesuatu,” katanya.
Seorang anggota ASIO dalam tayangan video tersebut menghapuskan stigma glamor yang disangka orang selama ini.
“Sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan dengan duduk di dalam mobil, menunggu sesuatu terjadi, jadi hal itu bisa jadi cukup membosankan,” katanya.
“Namun, jika ada sesuatu yang terjadi, maka segalanya akan berlangsung amat cepat dengan adrenalin yang terpacu tinggi.”
Dalam sebuah kejadian yang cukup langka, pers diundang masuk ke dalam markas besar ASIO, yang juga menjadi markas badan intelijen nasional Australia, Office of National Assessments (ONA).
Jaksa Agung Australia, Robert McClelland, juga menghadiri acara peluncuran kampanye tersebut, ia menyampaikan pujian terhadap organisasi tersebut atas upaya transparansinya yang dianggap semakin meningkat.
Namun ASIO tidak memberikan informasi secara lengkap, para wartawan hanya diberitahu bahwa percakapan apapun yang dilakukan setelah acara minum teh pagi hari tidak boleh direkam, dan para pejabat yang ada di dalam ruangan tidak boleh diidentifikasi.
Fricker mengatakan bahwa ASIO mencari para pelamar yang “berkaliber tinggi”, ia menambahkan bahwa proses seleksi anggota ASIO amat sangat kompetitif, “Tahun lalu saja ada 170.000 orang yang memasukkan lamaran.”
Lembaga intelijen yang telah berdiri selama 61 tahun tersebut menambah 170 orang agen setiap tahunya, menjelang pindah markas ke Canberra, yang saat ini tengah berada dalam tahap konstruksi.
Bangunan seluas 40.000 meter persegi tersebut, yang telah menelan dana pajak sebesar $600 juta, membuat masyarakat Canberra curiga karena proses konstruksi berlanjut di sebuah lokasi yang amat luas di dekat sisi utara danau Burley Griffin.
Sebelumnya, ASIO menempatkan para agen muda yang tidak berpengalaman dalam jabatan senior, karena ASIO mengalami kesulitan untuk melakukan perekrutan.
Jabatan-jabatan kunci dalam memerangi terorisme dan mendeteksi mata-mata asing dikosongkan pada saat ASIO melatih para agen baru.
Jumlah agen ASIO berlipat ganda sejak tahun 2003, setelah mendapatkan perintah tambahan untuk menangkal terorisme. Namun, dua pertiga anggotanya hanya memiliki pengalaman kurang dari lima tahun, demikian diungkapkan dalam laporan yang diserahkan kepada Komite Gabungan Keamanan dan Intelijen Parlemen Australia bulan lalu.
Meski disebutkan bahwa ASIO mendapatkan keuntungan dari kemampuan para agen barunya, ASIO mengungkapkan bahwa perbandingan agen setiap musimnya mengalami penurunan. ASIO berusaha keras untuk memelihara jumlah agen yang menempati jabatan intelijen penting.
Seiring perkembangan organisasi tersebut, para agennya dipromosikan dengan cepat, melebihi kemampuan mereka sebenarnya, karena dokumen terorisme baru pemerintah pusat memperingatkan bahwa terorisme “adalah sebuah ancaman permanen dan berkelanjutan terhadap Australia.”
“Kurangnya orang untuk mengisi jabatan senior, khususnya dalam bidang intelijen, membuat ASIO mengandalkan agen-agen dengan pengalaman terbatas dan mungkin masih belum memiliki kemampuan memimpin yang baik,” demikian kata laporan tersebut.
(dn/dt/ab/ta)