View Full Version
Selasa, 16 Mar 2010

Lobi Pro-Yahudi Rayu AS Redakan ketegangan Dengan Israel

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Sebuah kelompok lobi pro-Israel pada hari Senin (15/o3) memperingatkan bahwa pernyataan pemerintah AS baru-baru ini tentang hubungan bilateral dengan Israel yang berada dalam pertimbangan serius, dan mendesak Gedung Putih untuk meredakan ketegangan.

”AIPAC menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil langkah cepat meredakan ketegangan dengan negara Yahudi,” ujar Komite Urusan Publik Amerika Israel (AIPAC) dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu.

Pernyataan itu muncul di tengah-tengah pergolakan diplomatik antara Washington dan Tel Aviv setelah Israel mengumumkan pembangunan pemukiman ilegal baru ketika Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi kawasan tersebut untuk mendorong pembicaraan damai tak langsung.

Para pejabat pemerintah, termasuk Biden, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan penasihat senior Obama, David Axelrod, mengecam pembangunan baru itu dan waktu pengumumannya sebagai sesuatu yang menghina dan destruktif.

AIPAC, dianggap sebagai kelompok penekan pro-Israel paling berpengaruh di AS, memiliki dukungan di seluruh spektrum politik di Kongres dan secara rutin menarik para figur politik senior AS dan Israel untuk datang ke konferensi tahunannya.

Tahun ini, baik Clinton maupun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berpidato di konferensi yang dijadwalkan pada tanggal 21-23 Maret 2010.

Dalam pernyataan mereka pada hari Minggu, AIPAC memperingatkan bahwa retorika yang semakin memanas belakangan ini mengalihkan perhatian dari isu mendesak program nuklir Iran.

“Pemerintah harus membuat upaya sadar untuk menjauh dari tuntutan publik dan batas waktu unilateral yang diarahkan ke Israel, yang dengannya AS berbagi kepentingan dasar, fundamental, dan strategis,” tambahnya.

Dalam sebuah upaya kerusakan kendali, Netanyahu telah membentuk komite untuk menyelidiki pengumuman pemukiman itu, yang diduga dibuat tanpa sepengetahuannya, dan menawarkan permintaan maaf atas pemilihan waktunya.

Netanyahu menenangkan Washington yang mengatakan telah terhina dengan pengumuman rencana memperluas pemukiman ilegal Yahudi di Yerusalem timur.

Riak ini dilihat oleh banyak pihak di Israel sebagai krisis besar yang menerpa dua sekutu dekat dalam puluhan tahun.

“Kami membuka koran pagi ini dan melihat analisis serta reviewnya, Saya sarankan kita tidak terpengaruh dan tetap tenang,” ujar Netanyahu sebelum rapat mingguan kabinet.

“Kita tahu bagaimana harus menangani situasi semacam ini, dengan tenang, bertanggung jawab dan serius.”

Pada hari Minggu, David Axelrod, salah satu penasihat terdekat Obama, mengatakan bahwa pengumuman Israel itu merupakan penghinaan terhadap AS dan sangat merusak proses perdamaian.

Analis mengatakan bahwa krisis ini merupakan hasil dari upaya Netanyahu untuk bermanuver terlalu banyak antara koalisi pemerintahannya yang sebagian besar berhaluan kanan dan AS, yang telah mendorongnya ke arah pembicaraan damai dengan Palestina.

“Ini adalah krisis yang sangat serius. Selama tahun pertamanya, Netanyahu bermanuver dengan cara yang sangat canggih, berjalan di atas tali tipis seperti akrobat, dan saya rasa ini pertama kalinya dia terjatuh,” ujar Alon Liel, mantan direktur kementerian luar negeri Israel.(rin/meo) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version