ISLAMABAD (SuaraMedia News) – Seorang figur Al Qaeda yang membantu merencanakan serangan mematikan terhadap CIA di Afghanistan diduga telah tewas dalam serangan pesawat tanpa awak milik AS di Pakistan.
”Kami memiliki indikasi bahwa Hussein al Yemeni, seorang perencana dan fasilitator Al Qaeda yang berbasis di wilayah pedalaman Pakistan, telah terbunuh minggu lalu,” ujar seorang personel kontraterorisme AS kepada kantor berita AFP.
Spesialisasi Yemeni adalah dalam operasi pengeboman dan ia dicurigai memainkan peran kunci dalam serangan Desember terhadap markas CIA di bagian timur Afghanistan yang menewaskan tujuh warga Amerika.
Anggota Al Qaeda itu diduga terbunuh dalam serangan pesawat tanpa awak AS di kota Miranshah, utara Waziristan, Pakistan.
Dalam setahun terakhir ini, Washington meningkatkan serangan pesawat tersebut terhadap kelompok-kelompok militan di Pakistan bersamaan dengan diposisikannya negara itu oleh Obama sebagai pusat pertempuran melawan Al Qaeda.
Laporan kematian Yemeni muncul ketika direktur CIA, Leon Panetta, mengatakan kepada Washington Post bahwa serangan agresif terhadap Al Qaeda telah memaksa kepemimpinan kelompok itu bersembunyi semakin jauh dan menghambat kemampuan mereka untuk merencanakan operasi.
Panetta mengaku secara eksplisit serangan bom oleh AS terhadap kelompok tersebut dengan menggunakan pesawat tanpa awak di Pakistan, sebuah kampanye yang telah menjadi rahasia umum dan juga banyak menewaskan korban sipil.
Ia mengatakan bahwa pertempuran agen mata-mata itu melawan Al Qaeda di Pakistan adalah operasi paling agresif yang pernah diikuti CIA sepanjang sejarahnya.
Namun Panetta bungkam terhadap berita serangan maut terhadap Yemeni, meski Panetta tampak menegaskan bahwa anggota Al Qaeda itu telah tewas.
Ia mengatakan bahwa kematian figur Al Qaeda itu mengirimkan sinyal yang sangat penting bahwa mereka tidak akan dapat bersembunyi di daerah urban.
Yemeni dicurigai membantu merencanakan serangan tanggal 30 Desember terhadap sebuah markas CIA di Khost, serangan paling mematikan terhadap agen mata-mata tersebut sejak tahun 1983.
Pengeboman itu dilakukan oleh seorang agen ganda Yordania yang direkrut untuk memata-matai Al Qaeda namun meledakkan markas AS dekat perbatasan Pakistan.
Personel kontraterorisme mengatakan bahwa serangan yang tampaknya telah membunuh Yemeni itu adalah aksi tepat sasaran yang menunjukkan bahwa para anggota Al Qaeda itu tidak bersembunyi bahkan di area yang relatif terbangun.
Yemeni diyakini berusia akhir 20an atau awal 30an dan telah membangun link dengan cabang Al Qaeda di Yemen, jaringan haqqani dan Taliban Afghan serta Pakistan.
”Di Pakistan ia adalah penyalur dana, pesan, dan rekrutmen, namun spesialisasinya yang sebenarnya adalah operasi bunuh diri dan pengeboman,” ujar personel tersebut menambahkan.
Ia mengatakan bahwa CIA juga memiliki akses ke Mullah Abdul Ghani Baradar, komandan utama Taliban yang baru-baru ini diklaim tertangkap di Pakistan, namun hal tersebut dibantah keras Taliban.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa Mullah Baradar masih di Afghanistan, aktif mengorganisir aktivitas militer dan politik kelompok tersebut.
“Ia belum tertangkap. Mereka ingin menyebarkan rumor ini hanya untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari kekalahan mereka di Marjah dan membingungkan publik,” ujar Zabihullah Mujahid kepada Reuters, merujuk pada serangan NATO pimpinan AS di provinsi Helmand, Afghanistan.
Polisi dan pemerintah di Karachi mengatakan mereka tidak tahu apa-apa soal penangkapan Baradar. “Saya tidak tahu soal itu,” ujar kepala polisi Karachi, Waseem Ahmed. (rin/yh/sm) www.suaramedia.com