View Full Version
Ahad, 21 Mar 2010

Lampaui Perkiraan, F-35 Sedot Anggaran Militer AS Dua Kali Lipat

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Perkiraan biaya keseluruhan pembelian jet-jet tempur F-35 Lockheed Martin Corp oleh Pentagon mungkin menggelembung dan nyaris mencapai dua kali lipat perkiraan biaya aslinya, demikian kata Departemen Pertahanan AS pada hari Sabtu.

Biaya untuk membeli 2.443 unit F-35 saat ini diperkirakan berkisar antara $278 miliar hingga $329 miliar, meningkat dari proyeksi biaya awal sebesar $197 miliar ketika program pengembangan tersebut dimulai pada bulan Oktober 2001, dengan memperhitungkan laju inflasi, hal itu muncul dalam laporan satu lembar dari “unit biaya” F-35 Pentagon.

Persentase kenaikan per pesawat bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan keseluruhan armada, karena Pentagon kini berencana mengurangi jumlah pesawat yang dibeli. Dari 2.852 unit pesawat yang awalnya akan dipesan, Pentagon memutuskan untuk mengurangi 409 unit.

Pesawat tempur F-35 bertempat duduk tunggal tersebut dirancang untuk dapat menghindari deteksi radar. Pesawat itu juga dikenal dengan sebutan Pesawat Serangan Gabungan. Pesawat itu merupakan program pembelian termahal yang pernah dilakukan Pentagon.

Ada tiga model yang biasanya dirakit untuk Angkatan Udara AS, korps Marinir dan Angkatan Laut, demikian halnya untuk delapan negara rekanan internasional dan negara-negara asing lainnya yang berpotensi menjadi pembeli.

Delapan negara rekanan AS yang turut mengembangkan pesawat itu adalah Inggris, Italia, Belanda, Turki, Kanada, Australia, Denmark, dan Norwegia.

Menteri Pertahanan Robert Gates memecat pengelola program F-35 pada bulan Februari lalu, ia juga menambahkan waktu 13 bulan dan $2,8 miliar untuk fase pengembangan pesawat, ditambah empat uji coba tambahan.

Dalam sebuah laporan kepada Kongres pada hari Sabtu, Badan Audit Pemeritah mengatakan bahwa langkah yang diambil Pentagon akan “Meningkatkan hasil akhir dan memberikan perkiraan biaya dan jadwal yang lebih realistis.”

Namun, penambahan biaya dan perpanjangan jadwal kemungkinan besar akan terjadi, kata lembaga audit dan investigasi pemerintah tersebut.

Lockheed Martin, pemasok nomor satu Pentagon, mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu bagaimana Pentagon merumuskan perkiraan rata-rata $112 juta per unit F-35. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi awal sebesar $59 juta.

“Kami memperkirakan harga rata-rata per unit pesaewat F-35 jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka tersebut,” kata Christian Geisel, seorang juru bicara wanita perusahaan tersebut, dalam sebuah email balasan.

Pesawat F-35 diciptakan untuk menggantikan armada F-16.

Sebuah jurang yang dapat ditimbulkan oleh “hilangnya” pesawat tempur AS F-16 dan datangnya pesawat tempur generasi baru dapat mengancam banyak lapangan kerja dan misi-misi untuk masa mendatang di pangkalan udara Hill Air Force Base, demikian menurut pendapat Senator Bob Bennett dari Utah.

“Hal tersebut akan mencair demikian halnya dengan dampak yang ditimbulkannya kepada pangkalan udara Hill,” katanya kepada Clipper dan media-media lain dari negara bagian Utah bulan Agustus tahun lalu.

“Salah satu hal yang mengkhawatirkan adalah diakhirinya penggunaan pesawat F-16 yang sudah sejak lama diterbangkan dan diperbaiki di pangkalan militer tersebut,” kata senator partai Republik tersebut.

“Pesawat-pesawat F-16 tersebut memang tidak akan dihilangkan sepenuhnya, namun akan ada dampak besar yang ditimbulkan oleh hal tersebut, dengan apa pesawat-pesawat tersebut akan digantikan?”

“Kami masih berharap agar bisa mendapatkan (pesawat tempur) F-35. Hal itu mudah saja dikatakan, bahwa kami akan mendapatkan F-35, tidak ada yang salah. Akan tetapi pertanyaan sesungguhnya adalah waktu dari penggantian pesawat tersebut,” katanya.

“Jika pesawat F-16 digantikan dalam waktu yang singkat, sementara datangnya pesawat F-35 tertunda dalam waktu yang lama, maka akan tercipta sebuah “celah”, sebuah jurang waktu,” kata Bennett.

“Sehubungan dengan hal tersebut, maka tidak akan ada pekerjaan di Hill, jadi tenaga kerja yang ada harus dipangkas. Kemudian pada saat F-35 datang, mungkin angkatan udara AS akan mengatakan bahwa Hill tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini, dan beban kerja yang ada bisa saja dipindahkan kepada pihak lain,” katanya. (dn/re/sm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version