SOUTHWALES (SuaraMedia News) - Seorang ayah muda membuat para dokter terkagum-kagum setelah peristiwa luar biasa yang menimpanya. Rob Wagget sempat dianggap meninggal dunia akibat serangan jantung. Namun tak disangka, dalam 18 menit setelah jantungnya berhenti berdetak, Rob ternyata bisa hidup kembali.
Ayah berusia 31 tahun itu berhenti bernapas sehingga membuat istrinya, Dianna (29), panik dan menyangka suaminya telah pergi untuk selamanya. Petugas medis berjuang keras selama 18 menit untuk melakukan resusitasi. Kegigihan paramedis memang tak sia-sia karena Rob tiba-tiba bisa bernapas lagi.
Para dokter menilai, kejadian yang menimpa adalah sebuah mukjizat karena seseorang biasanya hanya mampu bertahan sampai empat menit setelah berhenti bernapas. Bila melewati empat menit yang kritis itu, hampir dipastikan takkan terselamatkan.
Sebelum peristiwa itu terjadi, Rob sedang berada di rumah karena ia merasa tak sehat mengidap gejala mirip flu. Ia pun memutuskan untuk tiduran di kamar. Dua jam kemudian, ayah dari dua anak itu mengalami sesak napas dan istrinya baru mengetahui kalau Rob dalam kesulitan napas lewat alat monitor bayi.
Pada saat dihampiri istrinya, Rob sudah dalam kedaan sekarat. Dianna bahkan menyangka kalau ajal sudah menjemput suaminya. "Saya katakan selamat tinggal dan menyatakan kalau saya mencintainya, kemudian ia meninggal di pelukan saya," ujarnya.
Tak lama berselang, Dianna sempat mengontak 999 dan ia disuruh untuk melakukan pernapasan buatan atau resusitasi pada suaminya. Ia juga berteriak memanggil tetangganya, Gary Thompson, dan keduanya lalu memompa dada Robb dan memberikan napas buatan selama empat menit sambil menunggu ambulans.
Saat paramedis datang, Rob langsung ditangani menggunakan defribillator untuk mengejutkan jantungnya selama enam kali, tetapi usaha itu sia-sia.
Beruntung, petugas paramedis tak mau menyerah begitu saja. Seiring menit berlalu, mereka mencoba untuk terakhir kalinya dan tiba-tiba Rob mampu bernapas lagi.
Rob pun dilarikan ke rumah sakit dan ia mengalami koma. Para dokter mengatakan kepada Dianna bahwa suaminya masih bisa selamat karena tidak biasanya jantung Rob "bergetar" empat kali lebih lama dari normal.
Dianna juga sempat diperingatkan kalaupun Rob bertahan hidup, kemungkinan besar ia akan mengalami kerusakan otak serius. "Saya mulai sedih karena saya pikir tidak ada harapan, saya tidak tahu apa yang akan saya bilang pada dua anak saya," ujarnya.
Rob Waggett baru sadar diri tiga hari kemudian. Namun, karena otaknya kekurangan oksigen, ia sempat tidak mengenal istrinya yang menunggu di samping tempat tidurnya.
Namun, pada hari berikutnya Rob terbangun dan bertanya kepada perawat, "Kenapa istri saya tidur di bawah lantai?" Daya ingat pria asal Newport, South Wales, itu secara bertahap mulai pulih dan tiga hari kemudian ia mampu mengenali dua anaknya, Mylo (3) dan Koby (1).
Dokter yang merawatnya di University Hospital of Wales, Cardiff, memberinya alat pacu jantung, tetapi mereka belum dapat memastikan kenapa Rob bisa terkena serangan jantung.
"Sebuah mukjizat dia masih berada di sini, dokter mengatakan, jantungnya terus bergetar empat kali lebih lama dari normal—sehingga memberi waktu bagi paramedis untuk menyelamatkan hidup Rob. Saya sangat bahagia apa yang telah diupayakan paramedis. Mereka tak cuma menyelamatkan Rob, tapi juga menyelamatkan hidup saya dan anak-anak," tandas Dianna. (kompas.com)