View Full Version
Senin, 22 Mar 2010

Hamas Bantah Kirim Pesan Untuk Mesir Lewat AS

KAIRO (SuaraMedia News) – Hamas membantah telah mengirimkan sebuah pesan melalui anggota kongres Amerika, Jack Sheperd, ke Kairo, tentang perubahan sikapnya atas rekonsiliasi nasional Palestina.

Gerakan itu dalam rilisan persnya pada hari Sabtu (20/3) mengatakan, ”Tidak ada mediator Amerika di antara kami dan saudara-saudara di Mesir, kami mampu mengirimkan pesan kepada mereka secara langsung.”

Sheperd mengunjungi Jalur Gaza pada hari Rabu (17/3) dan meninggalkannya pada hari Jumat (19/3).

Mengomentari laporan berita yang juga mengatakan bahwa Hamas menyetujui pembentukan sebuah pemerintahan nasional yang bersatu, Hamas mengatakan tidak pernah menolak pemerintahan yang didasarkan pada sebuah program nasional.

Gerakan ini menuduh Fatah menghalangi kesepakatan untuk membentuk pemerintahan semacam itu dengan bertahan pada sejumlah persyaratan, termasuk mengakui Israel.

”Kami menegaskan posisi kami bahwa pendirian Hamas tentang dokumen rekonsiliasi Mesir harus menjadi bahan pertimbangan,” ujarnya, menyerukan pada Kairo untuk menerima tuntutan yang sah dan penting ini.

Hamas mengatakan bahwa rekonsiliasi yang sebenarnya adalah yang berdasar pada kemitraan, menekankan pentingnya membebaskan semua tahanan politik di Tepi barat dan mengakhiri koordinasi keamanan dan semua jenis negosiasi dengan ”musuh Zionis.”

Jack Sheperd, anggota kongres AS, mengatakan bahwa Hamas telah setuju untuk membentuk sebuah pemerintahan nasional bersatu dengan rival utamanya, Fatah, dan beberapa kelompok Palestina lainnya.

Dalam sebuah pernyataan saat masuk ke wilayah Mesir dari perbatasan Rafah setelah menyelesaikan kunjungan satu hari ke Jalur Gaza, Sheperd mengatakan bahwa ia menerima sebuah surat terbuka dari pemimpin Hamas, Mahmoud Zahar, yang menyetujui kesepakatan rekonsiliasi Kairo dan bahwa ia akan menyerahkannya ke pemerintah Mesir.

Sheperd menambahkan bahwa ia merasakan perubahan sikap dari Hamas, dan bahwa kelompok itu kini bersedia melakukan rekonsiliasi dengan Fatah untuk menghapus penderitaan warga Gaza yang hidup di bawah blokade Israel selama bertahun-tahun.

”Mereka memperlihatkan lebih banyak fleksibilitas dan meminta saya untuk mengungkapkan keinginan mereka yang sesungguhnya untuk menyelesaikan pembentukan pemerintahan nasional Palestina di Kairo guna mengakhiri blokade Gaza dan membuka penyeberangan perbatasan Rafah secara permanen,” ujar Sheperd.

Sheperd menggambarkan situasi di Gaza sangat sulit dan tidak dapat diterima. Ia mendesak komunitas dunia untuk melakukan segala upaya yang memungkinkan guna mengakhiri tragedi kemanusiaan tersebut. (rin/pic/ft) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version