View Full Version
Rabu, 07 Apr 2010

Hadapi ''Orang Asing'', Obama Bentuk Strategi Baru Nuklir

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Presiden AS Barack Obama diperkirakan akan mengumumkan sebuah strategi nuklir baru pada hari Selasa yang akan mempersempit persyaratan bagi AS untuk menggunakan senjata nuklir.

Kongres AS mengharuskan setiap pemerintahan baru mengeluarkan sebuah rencana untuk menggunakan senjata nuklir.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times pada hari Senin (5/4), Obama mengatakan bahwa kebijakan barunya akan menjadi bagian dari upaya luas untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir.

Surat kabar itu mengatakan bahwa kebijakan baru Obama akan meninggalkan pengembangan senjata baru dan, untuk pertama kalinya, secara eksplisit mengatakan bahwa AS tidak akan menggunakan senjata nuklir melawan negara-negara non-nuklir yang sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.

Obama mengatakan bahwa ia akan membuat perkecualian untuk apa yang ia sebut “orang-orang asing”, seperti Iran dan Korea Utara, yang telah melanggar atau meninggalkan perjanjian internasional.

Obama akan berkunjung ke Republik Ceko pada hari Kamis untuk menandatangani sebuah kesepakatan pengendalian senjata yang baru dengan Rusia. Perjanjian itu mengurangi sekitar sepertiga jumlah senjata nuklir yang dapat disebarkan oleh kedua negara.

Minggu depan, Obama akan menjadi tuan rumah untuk konferensi keamanan nuklir global selama dua hari di Washington. Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa presiden akan fokus untuk mengunci material nuklir longgar, sehingga tidak jatuh ke tangan teroris atau negara-negara yang berbahaya.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penandatanganan perjanjian START yang baru dengan Rusia, konferensi keamanan  nuklir, dan Tinjauan Sikap Nuklir (Nuclear Posture Review - NPR) akan menyaksikan pemerintah memegang pendekatan abad 21 terhadap senjata nuklir.

“NPR fokus untuk mencegah terorisme dan proliferasi nuklir dan mengurangi peran senjata nuklir dalam strategi keamanan kita, sembari memelihara gertakan nuklir yang aman dan efektif bagi AS dan sekutu-sekutu kita,” ujar pejabat tersebut.

Untuk memberikan contoh dalam menggerakkan dunia ke arah menjadikan senjata nuklir tidak terpakai, strategi Obama meninggalkan segala bentuk pengembangan senjata atom baru.

Seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi bahwa strategi itu akan menolak segala bentuk pengembangan senjata nuklir baru namun mengatakan bahwa hal itu akan dibarengi dengan peningkatan investasi dalam manajemen cadangan nuklir.

Mulai tanggal 12 hingga 13 April di Washington, para pemimpin dunia akan membahas pencegahan aksi terorisme nuklir dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengamankan material-material nuklir yang rapuh.

Di antara mereka yang akan hadir adalah Presiden Cina Hu Jintao di bawah tekanan global untuk mendukung penerapan sanksi terhadap Iran karena terus menolak untuk menghentikan program nuklirnya.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel juga akan ikut serta dalam konferensi yang diharapkan akan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari dua negara bertetangga pemilik nuklir, India dan Pakistan.

Sementara itu, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Selasa oleh koran Perancis Le Figaro bahwa krisis program nuklir Iran harus diselesaikan melalui diplomasi.

Sanksi sudah dua kali diaplikasikan melalui pemungutan suara, namun mereka yang memutuskan untuk menerapkan juga menjadi yang pertama untuk melanggarnya, ujar Erdogan.

“Baik Perancis, Jerman, Inggris, Amerika, maupun China, semuanya masih mampu memasukkan produk-produknya ke Iran melalui cara tak langsung.”. (rin/vn/ab) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version