MUMBAI (SuaraMedia News) – Jasad sembilan militan yang tewas dalam serangan Mumbai tahun 2008 diam-diam dikubur di sebuah tempat rahasia, menurut para pejabat pemerintah.
Para pria bersenjata itu menewaskan 166 orang dalam amukan selama 60 jam di ibukota keuangan India yang membuat seluruh bangsa menjadi trauma dan meningkatkan ketegangan dengan Pakistan.
Penguburan terjadi di bulan Januari, ujar Menteri Dalam Negeri negara bagian Maharashtra, R.R. Patil, tanpa memberikan detail tanggal dan tempat pastinya.
”Tiga puluh pejabat terlibat dalam misi untuk menggali dan mengubur jasad-jasad itu. Tidak ada yang tahu tentang ini kecuali mereka yang terlibat,” ujar Patil seperti dikutip oleh koran Indian Express pada hari Rabu (7/4).
Kesembilan jasad telah beradadi kamar mayat rumah sakit J.J. di Mumbai selama lebih dari setahun setelah komunitas Muslim India menolak memberikan tempat di lahan pemakaman mereka.
Tidak ada yang mengklaim jasad-jasad itu. India mengatakan mereka berasal dari Pakistan namun negara itu membantah dan menolak untuk menerima jasad mereka kembali.
Seorang hakim akan mengumumkan putusannya di awal bulan Meri dalam persidangan terhadap satu-satunya pria bersenjata yang masih hidup, Mohammad Ajmal Kasab, yang tertangkap dalam serangan di bulan November 2008 itu.
Jaksa menuntut hukuman mati untuk Kasab dan mengajukan bukti-bukti yang dianggap membuktikan kesalahannya, termasuk sebuah foto dirinya membawa senapan mesin AK-47 melalui stasiun kereta api di Mumbai.
Patil mengumumkan penguburan itu sebagai respon terhadap pertanyaan dari anggota dewan tentang biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk menyimpan jasad-jasad itu.
“Saya ingin mengatakan kepada perdana menteri Pakistan bahwa jika ia tidak dapat mencegah serangan teror terhadap India, kami tidak akan membiarkan mereka lolos dan akan menguburkan mereka di tanah ini,” ujar sang menteri.
Kesembilan militan itu ditembak mati oleh pasukan keamanan di beberapa lokasi berbeda di seluruh penjuru Mumbai.
Patil mengejutkan para anggota dewan di Mumbai dengan pengumumannya ini.
“Saya tidak melihat pentingnya menyimpan jasad-jasad itu untuk waktu yang lebih lama. Jadi, kami mengambil keputusan untuk mengubur mereka,” ujarnya.
Pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan terhadap para militan yang telah tewas muncul segera setelah serangan terjadi.
Pakistan menolak untuk menerima mereka terlepas dari argumen India bahwa mereka harus kembali ke negara dari mana mereka berasal.
Muslim India kemudian mengatakan bahwa mereka tidak akan mengijinkan jasad para militan dikuburkan di lahan pemakaman mereka karena para militan itu telah keluar dari ajaran Islam dan membunuh warga sipil yang tak bersalah.
Setelah otopsi, kesembilan jasad itu dibawa ke kamar mayat di rumah sakit Mumbai. Polisi mengatakan mereka telah dibalsam dan terjaga dengan baik.
Bulan November tahun lalu, Ibrahim Tai, ketua Dewan Kepercayaan Muslim di India, mengatakan bahwa jika jasad-jasad itu harus dikuburkan, maka harus di lokasi yang tidak diketahui.
“Kami tahu bahwa otoritas India terjebak karena jasad-jasad itu tidak diklaim oleh Pakistan. Jika mereka dikuburkan tanpa jejak, maka tidak apa-apa bagi kami,” ujarnya.
“Kami meyakini bahwa aksi-aksi mereka tidak boleh dipuji atau diakui oleh siapa pun. Jika mereka memasang batu nisan maka wisatawan akan datang berkunjung dan orang-orang akan membicarakannya. Kami tidak mau itu terjadi.” (rin/dn/bbc) www.suaramedia.com