View Full Version
Kamis, 08 Apr 2010

Manfaatkan Semen Gaza, Trik Kotor Israel Perbaiki Citra

GAZA (SuaraMedia News) – Jamal Al-Khudari, anggota parlemen Palestina yang memimpin komite populer menentang pengepungan Israel, pada hari Selasa menegaskan bahwa kabar mengenai niat Israel memperbolehkan semen masuk ke Jalur Gaza adalah bualan Israel untuk mengilapkan citra negeri Zionis tersebut di dunia internasional.

Dalam sebuah pernyataan pers, Khudari mengatakan pernyataan Israel tersebut sengaja dilontarkan untuk menyesatkan opini publik dunia dan pengalihan isu desakan internasional yang meminta Israel mengakhiri blokade Gaza.

Anggota parlemen tersebut menekankan bahwa Gaza masih berada di bawah tekanan blokade ketat dan Israel menghalang-halangi masuknya 4.000 jenis barang yang berbeda melalui perbatasan dengan berbagai dalih dan hanya memperbolehkan 80 buah untuk melintasi perbatasan.

Dia memperingatkan mengenai sebuah rencana Israel menggunakan perlintasan Karam Abu Salem yang tidak cukup lebar untuk menerima kiriman semen dalam jumlah besar. Hal itu sengaja dilakukan untuk memperlambat upaya rekonstruksi Gaza dan memberikan kesan bahwa Israel merespon tuntutan internasional untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza.

Al-Khudari menekankan bahwa Gaza membutuhkan intervensi internasional untuk menekan Israel agar memperbolehkan materi bangunan masuk untuk membangun kembali segala yang telah hancur oleh serangan Israel.

 

Sebelumnya, diberitakan bahwa Israel akan memperbolehkan masuknya semen ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas untuk dipergunakan dalam proyek saluran pembuangan PBB di wilayah terblokade tersebut, kata seorang sumber militer pada hari Minggu lalu.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan memperbolehkan truk-truk pengangkut semen masuk untuk menyelesaikan proyek tertentu, membangun ulang sistem selokan PBB,” kata sumber yang menolak disebutkan namanya tersebut.

Ia menambahkan, keputusan Menteri Pertahanan Ehud Barak tersebut bukan merupakan perubahan kebijakan terhadap gerakan Hamas yang menguasai wilayah tersebut dan dicap sebagai organisasi “teroris” oleh Israel dan Barat.

“Israel tidak akan membiarkan rekonstruksi Gaza, yang kami anggap sebagai daerah “teroris” karena dikendalikan oleh Hamas, yang menyandera prajurit Israel Gilad Shalit,” katanya.

Shalit ditangkap Hamas dan dua kelompok gerilyawan lainnya dalam penyerbuan perbatasan pada tahun 2006. Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan Shalit jika ditukarkan dengan ratusan orang tahanan Palestina yang ada dalam penjara Israel.

Ia menolak menyebutkan jumlah semen yang diperkenankan masuk atau kapan tepatnya semen tersebut dikirimkan.

Dalam sebuah kunjungan ke Gaza bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa Israel telah menyetujui impor bahan bangunan untuk proyek PBB membangun 150 unit rumah, pabrik penggiling gandum dan selokan.

Ban mengatakan proyek tersebut hanyalah “setetes air di dalam ember,” namun ia tetap berharap hal itu dapat menjadi landasan untuk melakukan rekonstruksi lebih lanjut.

Israel mengekang perbatasan-perbatasan Gaza setelah Shalit ditangkap dan semakin mempererat genggaman ketika Hamas berkuasa pada bulan Juni 2007. Israel sama sekali menutup wilayah berpenduduk 1,5 juta jiwa tersebut kecuali bantuan kemanusiaan yang vital.

Blokade tersebut tidak memungkinkan Gaza direkonstruksi setelah agresi militer brutal Israel mulai Desember 2008 hingga Jauari 2009. (dn/pic/f24) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version