WASHINGTON (SuaraMedia News) – Gedung Putih membenarkan bahwa pihaknya telah menerima surat dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bulan lalu, namun Gedung Putih menyebutkan bahwa Presiden Barack Obama tidak punya rencana mengirimkan surat balasan.
“Ya, memang betul Presiden Ahmadinejad mengirimkan surat kepada presiden (AS) pada bulan Maret,” kata Michael Hammer, juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada hari Minggu (18/4).
“Kami tidak akan membeberkan rincian isi surat itu sekarang,” tambahnya, namun, ia mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk membalas surat Ahmadinejad.
Minggu lalu, dalam sebuah wawancara televisi, Presiden Ahmadinejad mengatakan bahwa dirinya telah mengirimkan surat kepada Obama, ia mengatakan bahwa isi surat tersebut akan segera diungkapkan kepada publik.
Ahmadinejad mengatakan Iran menyambut baik perubahan, ia menekankan bahwa Teheran adalah “satu-satunya peluang” bagi Obama untuk merealisasikan slogan perubahannya.
Ahmadinejad mengumumkan hal itu dalam wawancara langsung televisi dengan Channel One IRIB pada tanggal 13 April lalu.
Presiden Iran tersebut mengatakan bahwa Iran adalah satu-satunya peluang Obama untuk menyadari motto perubahannya.
“Hanya ada satu cara bagi Obama untuk mengatakan kepada dunia bahwa dia telah menciptakan perubahan, dan (cara) itu adalah Iran,” kata Ahmadinejad.
“Formula macam apa yang bisa ia ajukan untuk mencapai perkembangan di Palestina, yang dapat ia anggap sebagai kemenangan sekaligus memperkuat posisinya di AS?” tanya Ahmadinejad.
“Dia (Obama) tak bisa berbuat apa-apa di Irak atau Afghanistan karena situasi di sana amat rumit sehingga ia tak dapat menciptakan perubahan nyata di sana yang dapat dia anggap sebagai kemenangan,” kata Ahmadinejad seperti dikutip oleh kantor berita IRNA.
Ahmadinejad juga mengatakan bahwa Obama tidak akan mampu memperbaiki ekonomi AS, melalui mukjizat sekalipun.
Ahmadinejad mendesak Obama untuk segera mengambil peluang itu dan berhenti mengancam Iran. Ia berkata: “Masa-masa di mana mereka berasumsi bahwa mereka bisa menghancurkan Iran telah berakhir.”
“Untunglah, sudah tidak ada lagi yang bisa merusak bangsa Iran,” tambahnya.
Ahmadinejad menambahkan, Iran tidak menginginkan konfrontasi dan ingin bekerja sama dan bernegosiasi dengan negara-negara lain.
Sebelumnya, para pejabat Iran mengatakan bahwa surat tersebut sejalan dengan kebijakan umum Iran.
Surat tersebut disampaikan beberapa hari setelah Obama menggelar Konferensi Nuklir di Washington, yang dihadiri beberapa negara.
Dalam konferensi tersebut, Obama menyampaikan kebijakan barunya mengenai nuklir, mengatakan bahwa kebijakan baru Obama akan meninggalkan pengembangan senjata baru dan, untuk pertama kalinya, secara eksplisit mengatakan bahwa AS tidak akan menggunakan senjata nuklir melawan negara-negara non-nuklir yang sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
Obama mengatakan bahwa ia akan membuat perkecualian untuk apa yang ia sebut “orang-orang asing”, seperti Iran dan Korea Utara, yang telah melanggar atau meninggalkan perjanjian internasional.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita New York Times pada hari Senin (5/4), Obama mengatakan bahwa kebijakan barunya akan menjadi bagian dari upaya luas untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir.
Untuk memberikan contoh dalam menggerakkan dunia ke arah menjadikan senjata nuklir tidak terpakai, strategi Obama meninggalkan segala bentuk pengembangan senjata atom baru.
Seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi bahwa strategi itu akan menolak segala bentuk pengembangan senjata nuklir baru namun mengatakan bahwa hal itu akan dibarengi dengan peningkatan investasi dalam manajemen cadangan nuklir. (dn/pv/sm) www.suaramedia.com