View Full Version
Kamis, 06 May 2010

PDIP: Kasus Hukum Century Tak Boleh Berhenti!

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Fraksi PDI Perjuangan mendesak kasus hukum Bank Century yang menyebut nama Sri Mulyani Indrawati sebagai penanggung jawab kebijakan bail out, tetap harus selesai.

PDIP menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah komitmen untuk terus memeriksa Sri Mulyani.

"Dengan mundurnya Sri Mulyani, masalah hukum terhadapnya tidak lantas tuntas," kata Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 6 Mei 2010.

Anggota Komisi XI DPR Bidang Finansial Perbankan yang akrab dipanggil Ara itu menekankan, proses hukum Century tidak boleh berhenti.

Ia pun menyatakan, KPK sudah pernah memeriksa saksi di Amerika Serikat.

Fungsionaris PDIP yang juga Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, juga mengingatkan agar proses hukum kasusl Century harus tetap berjalan.

Ia pun berharap Sri Mulyani dapat terus kooperatif terhadap pemeriksaan KPK. "Pihak terkait kami harap dapat terus bekerja sama dalam pengusutan kasus Century," kata Pramono secara terpisah.

Dalam rapat dengan Tim Pengawas Century, Rabu kemarin, pimpinan KPK Bibit Samad Ryanto menyatakan bahwa selama Sri Mulyani masih berada di dunia, maka KPK masih bisa terus meminta keterangan dari dirinya.

Hal senada dikemukakan oleh Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso. Ia menyatakan, meskipun Golkar mempertimbangkan untuk menghentikan kasus Century secara politik, namun proses hukum harus tetap dilanjutkan. Karena, kata dia, tidak ada seorang pun yang kebal hukum.

"KPK dan aparat penegak hukum lain silahkan untuk terus bekerja sesuai instrumen yang mereka miliki," tutup Priyo.

Sementara itu, Keputusan Sri Mulyani hengkang ke Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan Bank Dunia, disesalkan dan dipuji sejumlah pihak.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Gayus Lumbuun, memuji kecerdasan Sri Mulyani yang membuatnya dilirik dunia. Menurut Gayus, Sri Mulyani harusnya lebih memilih mengabdi untuk bangsanya sendiri ketimbang untuk negara lain.

"Tapi kalau ditanya kepada saya, bangga mana saya melihat anak bangsa yang berbuat untuk negara karena dibutuhkan, dibanding untuk berbuat negara-negara lain? Setidaknya 76 negara harus mendapat perhatian Ibu Sri Mulyani. Saya lebih bangga orang yang diperlukan ini berbuat untuk bangsanya. Ini yang ada di hati saya," ungkap Gayus di ruang Fraksi PDIP.

Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah merestui Sri Mulyani untuk mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Sri Mulyani akan mulai berkantor di Kantor Pusat Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana pada 1 Juni 2010. (ar/vs/ok) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version