View Full Version
Selasa, 11 May 2010

Ratusan Ribu Penggemar Facebook Inginkan Musharraf Kembali

LAHORE (Berita SuaraMedia) – Mantan presiden Pakistan, Pervez Musharraf, mengatakan bahwa fansnya di situs jejaring sosial Facebook yang berjumlah 200.000 orang mendesak dirinya untuk kembali ke Pakistan dari tempat ia berada saat ini, yaitu Inggris. Musharraf mengaku akan kembali bersaing dalam pemilihan umum Pakistan mendatang.

Musharraf mengatakan, ia akan bersaing dalam pemilihan umum tersebut meski pemilihanitu digelar pada pertengahan masa jabatan, demikian dilaporkan oleh sebuah saluran televisi swasta.

Dalam sebuah pesan video yang ditujukan kepada seluruh anggota partainya, All-Pakistan Muslim League, Musharraf mengaku memiliki 200.000 fans di situs Facebook, dan semuanya meminta dirinya kembali ke Pakistan.

Musharraf mengatakan, ia yakin bahwa Pakistan punya potensi untuk mengalami peningkatan dan menjadi negara berkembang dan makmur.

“Jika Anda bersedia mendukung saya, maka saya tidak akan mengecewakan Anda,” kata Musharraf seperti dikutip oleh kantor berita Daily Times.

Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Pakistan (PPP) Jehangir Badar menantang Pervez Musharraf menghadapi penyelidikan terkait pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto jika benar Musharraf ingin kembali berkiprah dalam kancah politik Pakistan. Badar mengatakan, partainya tidak takut dengan “peluru terakhir dalam pistol” Musharraf.

Kepada para wartawan di Pakistan, Badar mendukung laporan komisi PBB terkait pembunuhan Bhutto yang menyebutkan Musharraf bertanggung jawab langsung atas pembunuhan Bhutto.

“Kami tidak akan merasa takut, tidak peduli ada berapa banyak peluru dalam pistol Musharraf,” kata Badar, merujuk pada pernyataan Musharraf bahwa ia punya peluru pemungkas di dalam pistolnya yang akan dipergunakan untuk membela diri dalam kasus pembunuhan tersebut.

Perlu diingat bahwa Musharraf menolak mentah-mentah laporan komisi PBB. Ia mengatakan, laporan tersebut tidak berisi informasi baru.

Komisi penyelidikan PBB merilis laporan yang menyalahkan pemerintahan Musharraf kala itu karena “dengan sengaja” tidak melakukan penyelidikan terhadap serangan bunuh diri yang menewaskan Bhutto pada 27 Desember 2007. Komisi PBB mengatakan tragedi tersebut sebetulnya bisa dicegah jika kesepakatan keamanan yang memadai telah dibuat sebelumnya.

“Pemerintahan Musharraf tidak mampu mengamankan Bhutto, yang pada akhirnya memungkinkan terjadi serangan mematikan. Pelanggaran keamanan dibiarkan secara terbuka untuk memungkinkan terjadinya serangan,” tulis laporan tersebut dalam pernyataan pembuka.

Duda Bhutto, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, meminta PBB melakukan investigasi. PBB membentuk komisi beranggotakan tiga orang yang dikepalai oleh duta besar Chile untuk PBB, Heraldo Munoz. Selain Munoz, ada nama Marzuki Darusman dari Indonesia dan Peter Fitzgerald dari Irlandia.

Musharraf membantah tudingan yang menyebutkan bahwa dirinya tidak mampu memberikan cukup perlindungan untuk Bhutto setelah ia kembali dari pengasingan dan ambil bagian dalam kampanye pemilihan Pakistan. Tapi, PBB mengatakan bahwa hubungan antara keduanya memburuk setelah Musharraf mengumumkan keadaan gawat pada tanggal 3 November 2007, menangguhkan konstitusi dan memberikan wewenang pada militer karena ketidakstabilan di Pakistan.

“Komisi menemukan bahwa pengaturan keamanan untuk Bhutto amat tidak memadai dan tidak efektif, dan hal itu berakibat fatal,” demikian bunyi kesimpulan dalam laporan setebal 65 halaman tersebut.

Laporan itu menyebutkan bahwa penyelidikan polisi Pakistan tidak cukup memadai untuk menangani investigasi pembunuhan Bhutto, penyelidikan polisi juga dianggap tidak independen dan tidak memiliki kemauan politik untuk membongkar kebenaran, kemana pun kebenaran itu menuju.

Musharraf, yang dinyatakan bersalah karena secara ilegal menerapkan keadaan darurat, saat ini menetap di Inggris.

Mantan jenderal militer tersebut digulingkan pada Agustus 2008. Musharraf menangguhkan konstitusi Pakistan karena ketetapan-ketetapan darurat pada November 2007. (dn/sf/nk/sm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version