JAKARTA (Berita SuaraMedia) — Cara-cara polisi melakukan pemeriksaan kembali dipersoalkan. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarat Selatan, Selasa (11/5/2010), terdakwa Muhammad Jibril mengaku disiksa, bahkan sampai ditelanjangi.
"Disiksa sekitar empat hari. Awal penangkapan lalu saya di-BAP. Sewaktu BAP memang tidak ada penyiksaan," kata putra Ustaz Abu Jibril yang disangka sebagai penyandang dana pengeboman hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Penyiksaan yang dilakukan tim Densus 88 itu meninggalkan bekas luka.
Selain itu, lanjut Jibril, tim Densus 88 juga mengancam akan menyebarluaskan gambar telanjang Jibril jika dia tidak mengaku pernah bertemu dengan Noordin M Top, tersangka teroris pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton.
"Saya dibawa ke sebuah ruangan, disuruh buka celana, dan diambil gambar kemaluan saya. Laporan itu dibawa ke penyidikan. Kalau tidak mengaku bertemu dengan Noordin, dia bilang, saya akan diekspose ke semua media," ujar Jibril menjawab pertanyaan tim kuasa hukum.
"Saya akan disebarkan pernah melakukan hubungan homoseksual. Lalu saya bilang silakan. Demi Allah, saya tidak pernah melakukan. Lalu kepala saya didempetkan ke tembok. Saya pikir itu untuk tekanan. Kalau Anda ingin kebenaran, silakan, jangan saya disiksa-siksa," tambah Jibril.
Seusai mendengarkan pernyataan Jibril, Ketua Hakim, Haryanto, mempertanyakan sikap Jibril terhadap jihad yang kemudian dijawab Jibril. "Jihad untuk bom di Indonesia, saya tidak menyetujui karena di Indonesia belum masuk negara konflik. Masih aman. Tapi kalau pengeboman di negara konflik Afganistan saya setuju," ujarnya.
Di akhir persidangan, ketua majelis hakim menyampaikan bahwa sidang akan dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan pada 20 Mei.
Tidak tahu tempatnya
Jibril mengaku tidak tahu di mana dia diperiksa selama tujuh hari pascapenangkapannya. Pasalnya, matanya ditutup. "Tapi, setelah masuk di Brimob aman, enggak ada penyiksaan," tuturnya.
Sebelumnya, Muhammad Jibril dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diduga terlibat sebagai penyandang dana pengeboman hotel Ritz-Carlton dan JW Marriot. Setelah penangkapan, pemilik situs Arrahmah Media itu diperiksa selama seminggu di tempat rahasia. (Pemimpin situs berita muslim Ar-rahman Network, Muhammad Jibril Abdul Rahman alias Muhammad Ricky Ardhan, saat berada diruang tahanan seusai mendengarkan keterangan saksi-saksi di PN Jakarta Selatan, Senin (5/4/2010). Jibril diajukan ke persidangan karena diduga terlibat jaringan terorisme. (kompas.com)