View Full Version
Selasa, 18 May 2010

Militan Delta Niger Dukung Penuh Presiden Pengganti Nigeria

ABUJA (Berita SuaraMedia) – Seorang mantan militan Delta Niger mengatakan bahwa Presiden Nigeria Goodluck Jonathan adalah orang terbaik untuk memecahkan krisis di negara penghasil minyak tersebut.

Victor Ebokawe, yang juga dikenal dengan nama Jenderal Boyloaf, mengatakan kepada agensi berita BBC bahwa karena Presiden Jonathan berasal dari kawasan yang bermasalah, maka ia bisa memahami permasalahan yang ada di kawasan tersebut.

Para militan melancarkan serangan-serangan yang mengakibatkan Nigeria menderita kerugian berjuta-juta karena kehilangan pemasukan dari sektor minyak dalam waktu bertahun-tahun.

Tahun lalu, ribuan orang militan bersedia meletakkan senjata karena dijanjikan pelatihan dan lapangan kerja.

Akan tetapi, program tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda memudar karena kekuasaan yang sempat lowong saat mendiang Presiden Umaru Yar’Adua jatuh sakit.

Kekalutan menyelimuti Nigeria setelah Wakil Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, menjadi presiden sementara dengan dukungan penuh parlemen Nigeria, 79 hari setelah Presiden Umaru Yar’Adua terbang ke Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan medis tanpa menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.

Yar’Adua wafat awal bulan ini dan Jonathan – yang sebelumnya menduduki kursi wakil presiden, diambil sumpahnya menggantikan sang mendiang presiden.

Pada hari Jumat, Presiden Jonathan mengunjungi Delta Niger dan mengatakan bahwa koordnasi amnesti harus ditingkatkan.

Ebokawe, seorang pemimpin Gerakan Emansipasi Delta Niger yang mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Jonathan, yakin bahwa para pemimpin Delta Niger akan bersabar dengan presiden baru tersebut saat ia berusaha mengimplementasikan amnesti.

Jonathan belum mengatakan apakah ia ingin mencalonkan diri untuk pemilihan umum tahun depan, dan Partai Demokrasi Rakyat (PDP) telah mengatakan bahwa kandidat yang akan diusung nantiny akan berasal dari utara, bukan dari selatan seperti Jonathan.

“Tidak ada yang akan menghentikannya. Dia tidak bisa mengatakan kepada kami bahwa dia tidak akan mencalonkan diri,” kata Ebokawe kepada program jaringan BBC Africa.

“Menjadi presiden Nigeria bukanlah hak lahir dari wilayah tertentu,” katanya.

“(Jonathan) adalah seorang pria yang siap memerintah Nigeria sebagai Nigeria yang bersatu.”

Para militan mengatakan bahwa mereka mendesak agar kekayaan dari penjualan minyak Nigeria dipergunakan demi keuntungan masyarakat setempat, namun para analis mengatakan bahwa banyaknya serangan dan penculikan terhadap para pekerja minyak dilakukan oleh kriminal yang mencoba mendapatkan uang tebusan.

Februari lalu, Jonathan didesak untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesepakatan damai dengan pemerintah pusat di Delta Niger tidak ambruk untuk menyelamatkan kawasan tersebut.

Senator Jack Gyado, senator kedua PDP, mengatakan bhawa saat itu jugalah waktu untuk mengambil tindakan. Ia memperingatkan bahwa apa pun yang bertentangan dengan hal itu akan menjadi masalah terhadap ekonomi negara.

Senator Gyado mengatakan bahwa Delta Niger terlalu penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Nigeria, ia mengatakan bahwa masalah yang terjadi di kawasan tersebut harus ditangani dengan komitmen serta patriotisme.

Ia juga mendesak pemerintah pusat mengembangkan kawasan bermasalah yang memengaruhi stabilitas nasional. Ia juga mengeluhkan mengenai apa yang ia sebut standar ganda dari perusahaan-perusahaan yang mengeksplorasi minyak di kawasan tersebut.

Ia mengatakan, “Perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di Nigeria tidak membantu menyelesaikan permasalahan. Tidak dengan menyalakan gas dan berbagai praktik tidak menyenangkan lain yang membuat para penghuni Delta Niger terkena berbagai macam bahaya.”

“Perusahaan-perusahaan minyak harus mengobservasi praktik terbaik di Nigeria, karena apa yang mereka lakukan di sini saat ini sama sekali tidak dipraktikkan di belahan bumi mana pun, karena itu memang bukan praktik terbaik di seluruh dunia, dan mereka mengetahuinya,” kata Gyado. (dn/bbc/aa) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version