View Full Version
Kamis, 20 May 2010

Tak Mau Didikte, SBY Pilih Menkeu Baru Dari Kalangan Swasta

JAKARTA (Berita SuaraMedia)- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik ditunjuknya Agus Martowardjojo dan Anny Ratnawati sebagai Menkeu dan Wakil Menkeu.

Keduanya dianggap sebagai perpaduan praktisi dan akademisi serta prosektor riil dan prosektor keuangan. "Pasar akan menyambut baik duet ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Muhammad Romahurmudzy di Jakarta.

Meski Agus pernah ditolak DPR dalam seleksi calon Gubernur Bank Indonesia, dia menilai hal itu dapat dipahami karena jabatan itu butuh penguasaan ekonomi secara makro.

Menurut Romahurmuzy, Presiden telah menempatkan duet itu secara proporsional dan profesional. "Fraksi PPP DPR siap bekerja sama penuh dengan duet pengendali fiskal itu  mulai penyampaian APBN 2011," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Direktur Utama Bank Mandiri Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Dalam jumpa pers di kediaman pribadi Presiden Yudhoyono di Puri Cikeas Bogor, Rabu malam, Presiden juga menunjuk Dirjen Anggaran Kemenkeu Anny Ratnawati sebagai Wakil Menkeu.

Agus DW Martowardojo adalah bankir sarat pengalaman yang pernah menjadi pimpinan di Bank of America (1984), Bank Niaga (1986-1994), Bank Bumiputera (Direktur Utama; 1995-1998), Bank Exim (Direktur Utama; 1998), Bank Permata (Direktur Utama; 2002-2005) dan Bank Mandiri sejak 2005.

Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1984 ini juga pernah bekerja sebagai salah satu pimpinan di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2002.

Agus Martowardojo bangga dipercaya Presiden Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Kebanggan ini muncul karena Agus berasal dari latar belakang seorang pegawai swasta, bukan pegawai negeri layaknya menteri yang lain.

"Saya merasa bangga diberi kepercayaan ini (Menkeu). Dengan background swasta, saya diundang menjadi pemerintahan, sungguh suatu kehormatan dan kepecayaan besar," tutur Agus Martowardojo di kediamannya di Jl Kertanegara 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Agus menuturkan bahwa ia ditelepon oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi untuk bertemu Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono di Cikeas. Ia diberi arahan bahwa ia akan dipilih menjadi Menteri Keuangan.

Arahan yang diberikan kepadanya adalah menjaga fungsi-fungsi ekonomi. Hal itu antara lain kebijakan fiskal yang diharmoniskan oleh kebijakan moneter dan reformasi birokrasi, termasuk pula reformasi pada Ditjen Pajak serta Bea dan Cukai.

Penunjukkan Agus Martowardojo sebagai pengganti Sri Mulyani menduduki posisi Menkeu ingin menjelaskan kalau SBY tidak bisa didikte partai koalisi.

"Ini bukti SBY tidak dengan serta merta memenuhi tuntutan dari mitra koalisi, yang menginginkan di luar Agus sebagai pengganti Sri Mulyani," ujar pengamat politik, Burhanudin Muhtadi.

Burhanudin menjelaskan, SBY ingin menyampaikan kepada publik jika penunjukkan menteri adalah hak preogratif presiden. SBY, kata Burhanudin, ingin menegaskan kalau dirinya memegang kendali terhadap para mitra koalisi.

"Karena yang dipilih Agus, maka SBY masih pegang kontrol," jelasnya.

Sosok Agus sebenarnya memiliki hubungan yang kurang bagus dengan DPR. Namun, hal itu harus diperbaiki oleh Agus agar tidak mengganggu kinerjanya.

"Banyak kebijakan fiskal yang akan diambil, jangan sampai komunikasi dengan parpol kurang baik. Karena akan mengganggu reformasi keuangan yang diawali Sri Mulyani," lanjutnya.

"Sumbangsih Agus Marto dalam rapat KSSK bisa saja diungkit parlemen. Ini akan jadi ganjalan politis Agus Marto," pungkasnya.

Sementara itu, Partai Golkar menerima dengan baik pengangkatan Agus Martowardojo sebagai menteri keuangan. Agus dinilai sebagai bankir handal, meski sebelumnya 'si Beringin' lebih menjagokan Anggito Abimanyu.

"Golkar nggak permasalahkan karena dia salah satu deretan bankir top. Kami akui Agus punya track record cukup bagus," kata Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso.

Menurut Priyo, Golkar menghormati putusan SBY tentang penunjukkan Dirut Bank Mandiri Tbk tersebut sebagai menkeu. Namun demikian, Agus harus bekerja dengan baik agar kepercayaan yang sudah diberikan tidak sia-sia.

Secara umum, Priyo menilai Agus sebagai sosok yang ideal. Meski pernah ditolak saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) di DPR, sosok Agus cukup cakap di dunia moneter. Golkar pun mengaku siap bekerjasama dengan Agus dalam kebijakan keuangan.

"Kalau Agus bisa menunjukkan kalau dia the best choice, kita pun akan ikut membantu mendorong," tutupnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam jumpa pers di Cikeas menunjuk Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan RI yang baru dan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Anny Ratnawati ditunjuk sebagai wakil Menkeu. Agus akan menggantikan Sri Mulyani, yang hendak meninggalkan jabatannya untuk menjadi Direktur Bank Dunia mulai 1 Juni 2010.

Keduanya akan dilantik Kamis 20 Mei 2010 pada pukul 15.00 WIB di Istana Negara. (fn/ok/ant/km/d2t) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version