View Full Version
Sabtu, 22 May 2010

Al Qaeda Serukan Perempuan Saudi Berjihad ke Yaman

SANAA (Berita SuaraMedia) – Jaringan Al Qaeda mengimbau kaum wanita Muslim, khususnya yang berada di Arab Saudi, pergi ke Yaman untuk berjihad. Seruan tersebut dikeluarkan oleh Wafa al-Shahri, istri orang kedua Al Qaeda Yaman, Said al-Shahri.

Wafa al-Shahri khususnya menujukan pesan tersebut kepada para kolega Al Qaeda di Arab Saudi.

Seruannya muncul di majalah internet Saada al-Malahim edisi terbaru, demikian dilaporkan oleh kantor berita AKI pada hari Kamis.

“Bagi kalian yang religius, sebaiknya segera datang ke Yaman,” tulisnya. “Jika para suami kalian tidak mampu membela kalian, maka datanglah kemari karena di sini kalian akan dilindungi.”

“Di Yaman, ada banyak pria, di antara anggota Al Qaeda dan anggota suku setempat, yang telah membantu kita,” tambahnya.

Wanita muda tersebut mengaku telah memimpin sebuah jaringan yang dibongkar oleh aparat keamanan Saudi pada 24 Maret di al-Bureida. Setidaknya 113 orang ditangkap.

Wafa al-Shahri, yang memiliki nama alias Umm Hajir al-Azdi, masuk dalam daftar pencarian orang di Arab Saudi.

Sebelum menikah dengan deputi pemimpin kelompok tersebut, ia juga pernah menikah dengan dua orang anggota Al Qaeda lainnya.

Suami pertamanya adalah Saudi al Shaia al-Qahtani, yang telah bercerai dengannya, sementara yang kedua adalah Abdel Rahman al-Ghamidi, yang ditewaskan polisi kerajaan di Taif pada tahun 2004.

Wafa menikah dengan Said al-Shahri dua tahun yang lalu, sesaat setelah al-Shahri dibebaskan dari penjara militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba.

Januari lalu sejumlah pakar AS mengatakan kelompok Al Qaeda di Yaman telah membentuk brigade pengebom bunuh diri wanita sebagai bagian dari taktik baru untuk menyerang target-target Barat.

Mereka menambahkan menggunakan wanita yang berpenampilan ala Barat untuk menyerang adalah hal yang “tidak terhindarkan” bagi Al Qaeda.

Maskapai penerbangan dan beragam alat transportasi dapat dijadikan target, demikian halnya dengan stadion olahraga, pelabuhan, dan pembangkit listrik, demikian kata para pejabat keamanan seperti dikutip harian Daily Telegraph.

Aparat penegak hukum AS telah diberitahu agar tidak mengabaikan kemungkinan pengevom bunuh diri wanita yang mungkin berusaha memasuki AS.

Setidaknya dua orang dicurigai punya hubungan dengan Al Qaeda di Jazirah Arab, yang dituding mengirimkan Umar Farouk Abdulmutallab, yang gagal dalam upaya peledakan penerbangan transatlantik Desember tahun lalu.

Rincian pengebom bunuh diri wanita muncul beberapa jam setelah aparat intelijen Inggris menaikkan ancaman teror di Inggris menjadi “wasoada” di tengah kekhawatiran Al Qaeda merencanakan gelombang serangan terhadap target-target Barat.

Para pakar yang tergabung dalam Pusat Analisis Terorisme Gabungan, sebuah unit dari MI5 yang berbasis di London, yakin bahwa kemungkinan serangan terhadap Inggris “amat tinggi.”

Richard Clarke, seorang mantan penasihat anti terorisme Gedung Putih, mengatakan, “Mereka telah melatih kaum wanita.”

“Ada banyak lainnya yang masih ada di luar sana dan telah dilatih serta memiliki kulit yang (berwarna) cerah. Itu berarti bahwa orang-orang yang belum punya catatan, orang yang mungkin tidak terlihat seperti teroris Al Qaeda, mungkin bukan Arab, dan mungkin bukan pria,” tudingnya.

Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS merilis laporan yang juga mengungkapkan bahwa sekitar 60 persen warga negara AS menghilang dan pergi ke Yaman dan Somalia serta menjadi ancaman bagi AS.

Sebelumnya, Gordon Brown, kala masih menjabat perdana menteri, memperingatkan: “Sejumlah jaringan teroris aktif bergerak dan mencari cara untuk menyerang Inggris dan negara-negara lain.” (dn/pr/ti) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version