LOUISIANA (Berita SuaraMedia) - Seorang pria Muslim menanam bom dalam usaha pembunuhan orang-orang tak bersalah di kota New York, sebuah aksi kekerasan yang digunakan orang seperti Bill Maher untuk mengutuk Islam. Tapi bagaimana perasaan Muslim ketika keburukan agamanya ditonjolkan?
Faisal Shahzad, warga Amerika Serikat yang berasal dari Pakistan, ditangkap tanggal 3 Mei lalu atas "tuduhan menyetir mobil berbahan peledak ke dalam Times Square."
Komentar Bill Maher atas hal ini disajikan dalam Larry King Show baru-baru ini.
Maher adalah seorang komedian dan sering menjadi tamu dalam Larry King. Ia sering dimintai pendapat tentang apa saja yang terjadi dalam berita saat dia bersama King sebagai tamu. Dalam acara baru-baru ini ia membidik tentang Islam, menyebutnya sebagai agama yang mengajarkan dan mengamalkan kekerasan.
Maher seringkali mengatakan pada pemirsanya bahwa ia bukan orang beragama yang mengolok-oloknya berkali-kali. Yang penting bukan kepercayaan senyatanya, Maher mengutuk dan memperolok semuanya, termasuk kepercayaan terhadap Tuhan. Dia menggunakan apa yang dianggap sebagian orang sebagai komedi barbar untuk merujuk persoalan juga.
Dalam gaya khasnya dia mengkritik seperti dogmatis dan fundamentalis mereka yang mengkritik dalam artikel di publikasi Presbyterian.
Bagaimana perasaan Muslim biasa sebagai warga negara Amerika tentang tipe orang-orang yang menyatakan kekerasan atas nama agama, mereka yang berfokus pada agamanya dengan cara negatif dan apa yang tertulis atau dikatakan tentang itu?
Sawat Khan adalah seorang wanita Muslim dari Pakistan yang tinggal di Amerika Serikat selama delapan tahun. Dia datang ke Amerika Serikat karena pernikahan yang diatur oleh seorang Pakistan yang telah menjadi warga negara selama beberapa dekade dan mengabdi pada militer Amerika Serikat lebih dari dua puluh tahun.
Seperti suaminya Khalid Khan, dia membenci kekerasan dalam bentuk apapun dan khawatir kalau orang yang menyimpang dalam agamanya membuat masalah bukan hanya pada korban yang ditargetkan tapi bagi orang-orang dalam kebudayaan dan agama mereka sendiri.
Khan mengatakan, "Orang-orang ini bukan orang yang religius. Mereka tidak bisa dianggap begitu. Siapapun yang mengutuk agama sebagai pengajaran kekerasan, berada di luar konteks, persis seperti yang orang lakukan untuk hal lain. Orang yang menanam bom di kota New York mungkin telah menyebut diri mereka Muslim, tapi ada orang Kristen dan Yahudi dan orang dari agama lain yang melakukan hal buruk atas nama agama mereka. Pria muda yang membunuh pacarnya akhir-akhir ini atau orang yang mengambil senjata untuk urusan bisnis bisa jadi anggota gereja di suatu tempat, tapi media surat kabar tidak membicarakan agama mereka. Kita tidak pernah tahu tentang itu. Tapi ketika salah seorang dari kami melakukannya, dan kita semua membicarakannya, sepertinya."
"Apakah anda merasa harus melindungi diri Anda dari berbagai kritikan?" dia ditanyai.
"Kadang-kadang," ujar Khan. "Tapi seringkali saya dapat bergaul dengan orang dan menyukai mereka. Saya memiliki anak perempuan yang masih muda, dan saya membesarkannya untuk mengetahui hal paling penting dalam hidup adalah kemanusiaannya. Itu berarti dia harus mematuhi Tuhan dan mencintai orang lain."
"Pernikahan yang diatur? Apakah itu berarti wanita pasrah saja dan tidak punya otoritas dan hak bagi mereka sendiri?"
Khan menjawab dengan lembut, tapi juga tegas, "Oh tidak. Pernikahan saya memang diatur, tapi saya ditunjukkan fotonya (foto Khalid), dan dia dijelaskan pada saya. Saya punya pilihan. Karena bagi saya, saya bebas menjadi diri saya dan menjadi seseorang. Nabi menghormati perempuan. Pernikahan kami yang diatur ini seringkali menolong kami dari konflik keluarga"
"Seperti masalah mertua?"
Khan tertawan, "Ya, itu benar." Dia menjelaskan ketika pernikahan diatur, keluarga tidak bisa mengatakan, "Saya tidak pernah menyukai orang itu."
Khurshid Khan, suami Sawat, adalah seorang guru agama Islam dan juru bicara bagi masyarakat Islam Shreveport. Dia menguatkan pernyataan istrinya tentang Islam, tapi kebanyakan tentang perhatiannya bahwa pers membahas secara mendalam tentang aspek negatif penganut agamanya.
"Harus ada orang yang menceritakan faktanya, detil dari suatu kasus spesifik, misalnya orang di kota New York yang membuat bom dan mencoba membunuh orang akhir-akhir ini. Tapi juga harus ada orang yang akan bergerak lebih jauh dan memberitahukan pada publik bagaimana perasaan Muslim Amerika biasa. Kami seperti orang dari agama lainnya. Ada yang baik dan buruk dalam tiap kelompok. Kami memiliki orang-orang yang buruk dalam kami, dan kebanyakan dari mereka, seperti mereka pada daerah kumuh Amerika, memiliki rasa kemarahan dan frustasi tentang bagaimana mereka harus hidup. Atau mereka memiliki permasalahan pribadi yang tidak bisa mereka hadapi, kemudian mereka menjadi frustasi dan melakukan hal buruk."
"Bagaimana dengan komedian yang membuat lelucon tentang agama dan berbicara tentang Islam sebagai kekerasan?" khurshid Khan dan istrinya tidak tahu tentang acara Larry King terakhir ini dimana Bill Maher adalah tamunya dan membuat pernyataan negatif tentang Islam.
"Saya dapat mengatakan pada Anda mereka yang berbuat kekerasan terhadap Kristen dan Yahudi mengabaikan pengajaran agama kami." khan kemudian mengutip ayat Al-Qur'an sebagai bukti, menggarisbawahi bahwa prinsip mencintai orang lain diajarkan dalam lembar-lembarnya. Dia juga mengatakan seperti yang sering ia lakukan, "Orang Muslim harus mencintai Yesus, dia harus mencintai Sepuluh Firman dan mematuhinya. Dia harus adil dalam urusan-urusannya dan memperlakukan orang dengan hormat. Hal ini berlaku bagi pria dan wanita dalam Islam."
Muslim melindungi agama mereka dalam contoh seperti ini, tapi mana bukti atas kata-kata mereka itu?
Seseorang mungkin menjadi orang yang tidak banyak dikenal tapi seleksi penting dari Muqtedar Khan, Direktur Studi Islam, di Universitas Delaware, yang disebutkan dalam artikel Washington Post beberapa tahun yang lalu, sebuah sumber penting yang perlu diketahui baik orang-orang di Barat dan orang Islam, penulisnya mengatakan dengan seleksi ini dari artikel, dan yang tersisa bagi pembaca untuk mengakses dan memutuskan. (raz/dj) www.suaramedia.com