View Full Version
Selasa, 25 May 2010

Kesejukan Ainun Habibie Di Tengah Panasnya Politik

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Di mata Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari Gumelar, sosok Ainun Habibie adalah orang yang sangat peduli perempuan. Banyak pesan yang dititipkan pada Ainun soal pemberdayaan perempuan.

"Saya terakhir bertemu beberapa waktu lalu. Banyak pesan yang beliau sampaikan utamanya soal pemberdayaan perempuan," ujarnya usai melayat di rumah duka Jalan Patra Kuningan XIII, Jaksel, Selasa (25/5/2010).

Linda mengenang, Ibu selalu berpesan mengenai kesetaraan gender agar selalu terjaga. "Ia meminta (pemberdayaan perempuan) terus ditingkatkan. Terutama soal kesetaraan gender, itu harus terus terjaga," kenangnya.

Saat melayat, ia melihat Habibie nampak tegar melihat kepergian istri tercintanya ini.

"Saya kenal beliau karena beliau teman dekat Ibu saya. Pak Habibie saya lihat cukup tabah dan terus berzikir. Ini sangat mengharukan sekali. Apalagi kita tahu persis kedekatan keduanya bak dua sejoli. Di mana ada bapak di situ ada ibu," paparnya.

"Saya tahu ini cukup berat. Tapi dengan hati yang kuat saya yakin Pak Habibie bisa menerima ini," tandasnya.

Sebelumnya, setiba di rumah duka, jenazah Ainun Habibie langsung disalatkan. Usai disalatkan, ratusan pelayat akan diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir bagi jenazah Ainun Habibie.

Gema tahlil tidak henti-hentinya berkumandang mengiringi kepergian istri mantan presiden RI BJ Habibie ini. Beberapa pejabat juga terlihat masih memberikan doa dan belasungkawa untuk keluarga Habibie.

Salat jenazah sendiri diikuti oleh keluarga besar Habibie. Sejumlah pejabat seperti Muladi, mantan Menakertrans Abdul Latief, Ketum Hanura Wiranto juga terlihat ikut dalam salat ini.

Situasi di rumah duka, Jl Patra Kuningan XIII, Jaksel, masih terus didatangi oleh pelayat dari kalangan pejabat maupun kerabat Habibie sendiri.

Ratusan pelayat mendatangi rumah duka Hasri Ainun Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta. Salah satunya, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

"Saya kenal (Ibu Ainun) semasa pemerintahan Habibie, saya kala itu menjadi Menhankam Pangab. Saya kira Ibu Ainun seorang pendamping yang baik, support Bapak dengan baik," kata Wiranto di rumah duka.

Hanya sekitar setahun, Ainun menjadi ibu negara, di tengah suasana politik yang panas, pasca reformasi, tumbangnya Orde Baru.

"Posisi beliau sebagai ibu negara sangat membanggakan, memberikan kesejukan. Tiap kehadiran beliau selalu memberikan kesejukan," kata Wiranto.

Ditanya soal kondisi Habibie, Wiranto mengatakan mantan Presiden RI ketiga itu dalam kondisi tenang.

"Beliau sudah matang menghadapi semua ini. Beliau tenang dan sabar menerima kehendak Allah," kata dia.

Sementara, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar mengatakan, Ainun adalah pendamping yang luar biasa.

"Memberikan perhatian pada dunia pendidikan. Banyak pesan-pesan beliau yang disampaikan terutama terkait pemberdayaan perempuan seperti soal kesetaraan," kata dia.

Satu lagi sumbangsih Ainun pada dunia kesehatan dan kemanusiaan. "Dia yang mengawali ide donor mata orang yang sudah meninggal," kata Linda.

Hasri merupakan anak keempat dari delapan bersaudara keluarga Almarhum H Mohammad Besari. Meski lahir di Semarang, Hasri Ainun yang berarti mata yang indah menghabiskan masa kecilnya di Bandung.

Ia juga sempat menetap di Jakarta sambil menempuh pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Lulus kuliah, dokter Ainun sempat bekerja di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia tinggal di asrama yang terletak di belakang RSCM, tepatnya di Jalan Kimia.

Pada 12 Mei 1962, Ainun menikah dengan BJ Habibie. Pasangan ini dikarunia dua putra, yakni Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Ainun yang juga pendiri The Habibie Center, semasa hidupnya  aktif di sejumlah yayasan, seperti Yayasan Orbit yang aktif memberikan beasiswa bagi pelajar dan Bank Mata Indonesia. (fn/d2t/vs) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version