View Full Version
Jum'at, 28 May 2010

Sang Pembantai Muslim Serbia Ingin Dinyatakan Mati

SERBIA (Berita SuaraMedia) – Keluarga penjahat perang Serbia, Ratko Mladic, berusaha agar dia dinyatakan mati namun pemerintah mengatakan bahwa pengejaran terhadap buronan itu akan dilanjutkan.

Milos Saljic, pengacara keluarga Mladic, mengatakan dikarenakan mantan komandan militer Serbia Bosnia itu berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan tidak pernah terlihat selama bertahun-tahun, keluarganya berniat untuk mengajukan permohonan agar pengadilan Serbia secara resmi menyatakannya telah meninggal karena mereka ingin mengakhiri tekanan dan pengejaran yang dialami setiap harinya.

Saljic bersikukuh bahwa Mladic, sekarang 68, telah menjadi pria yang sangat sakit. Dia mengatakan bahwa Mladic terkena stroke di tahun 1996 serta beberapa penyakit lainnya yang membuat dia sempat harus dirawat di rumah sakit militer Belgrade.

“Di bawah situasi itu, dan mengingat kondisi kesehariannya dalam pelarian, wajar untuk mengasumsikan bahwa dia sudah meninggal,” ujar Saljic. “Jika dia masih hidup, dia pasti sudah mencari bantuan medis.”

Saljic mengklaim bahwa pihak keluarga belum menjalin kontak lagi dengan Mladic selama bertahun-tahun. Dia mengatakan bahwa “Mladic sangat terikat pada keluarganya dan jika dia masih hidup dia pasti sudah menemukan cara untuk menghubungi mereka dan memberitahu bahwa dia baik-baik saja.”

Wakil jaksa penuntut kejahatan perang Serbia, Bruno Vekaric, telah menolak permintaan keluarga, menyebutnya sebagai spekulasi, dan menekankan bahwa pengejaran atas tersangka genosida Muslim itu akan dilanjutkan.

Pemimpin Serbia Bosnia itu, yang merupakan buronan paling dikejar di Eropa, didakwa 15 tahun lalu untuk genosida dalam pembantaian di Srebrenica terhadap 8,000 pria Muslim dan blokade Sarajevo selama 43 bulan.

Pejabat pengadilan PBB meyakini bahwa Mladic berada di Serbia didukung oleh kelompok garis keras nasionalis yang menganggapnya sebagai pahlawan perang.

Penting bagi Serbia untuk menahan Mladic sebagai bagian dari upayanya untuk menjadi anggota Uni Eropa.

Menurut pemerintah Serbia, keberadaan Mladic terakhir kali terlacak di tahun 2005. Polisi sejak saat itu telah menggeledah rumah keluarganya di wilayah pemukiman Belgrade pada beberapa kesempatan, menyita dokumen-dokumen, termasuk buku harian perang Mladic yang telah diserahkan ke jaksa penuntut PBB.

Rasim Ljajic, ketua Dewan Nasional Serbia untuk Kerjasama dengan ICTY, menyebut rencana keluarga Mladic itu “mengejek negara”, dan mengatakan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi upaya Serbia untuk menemukannya.

“Ribuan orang menghilang selama perang, dan tidak ada satu keluarga pun yang mengajukan permintaan seperti ini. Jelas bahwa mereka tahu dia masih hidup dan bersembunyi. Kami tidak akan memperhatikan hal ini,” ujar Ljajic. (rin/pv/yh/bi) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version