MASSACHUSETTS (Berita SuaraMedia) - Para pemuka agama Islam di Massachusetts menyerang balik pada hari Jumat (28/5) pernyataan kandidat gubernur Tim Cahill yang membuat pernyataan yang berprasangka buruk setelah Gubernur Deval Patrick menggelar pertemuan dengan perwakilan komunitas Muslim.
Dalam pernyataannya, koalisi pemuka Islam menyebut pernyataan Cahill sebagai prasangka buruk, menghina, dan anti-demokratis, mengatakan bahwa gubernur memiliki kebebasan untuk bertemu dengan komunitas beragama mana saja.
“Dia (Patrick) adalah pemimpin kita, dan dia berhak bertemu dengan organisasi agama manapun,” ujar Kemal Bozkurt, penerbit Halaman Hijau Muslim New England berbasis di Lawrence serta direktur bisnis Muslim.
Bozkurt menantang Cahill untuk membuktikan fitnahnya yang mengatakan bahwa Masjid Massachusetts memiliki teroris di dalamnya, dan sebaiknya memberikan bukti tersebut kepada Pengadilan Daerah daripada harus menyebarkan fitnah tersebut.
Sufia Hassan, salah seorang pejabat Masjid di Boston, menyatakan bahwa pernyataan semacam itu hanyalah “sampul” untuk pernyataan anti-Muslim.
“Aku merasa seakan-akan diriku dan anak-anakku telah diserang,“ ujar Hassan. “Aku merasa tersinggung.”
Hassan juga menyatakan kekhawatirannya jika Cahill akhirnya terpilih sebagai gubernur berikutnya, namun masih berharap adanya kesempatan bekerjasama dengannya.
Para pemuka Islam bergabung dengan pemuka Kristen dan Yahudi dalam konferensi berita pada hari Jumat untuk menghujat pernyataan Cahill.
Namun Cahill menyuarakan penangkalannya, mengatakan bahwa pernyataannya tidak ditujukan langsung kepada komunitas Muslim.
“Ini adalah mengenai kurang mampunya Gubernur Patrick dalam memerangi ancaman terorisme,” elak Cahill.
“Gubernur juga telah menghilangkan kesempatan bagus untuk melakukan diskusi penting mengenai menangani terorisme.”
“Malah Gubernur memanfaatkan kesempatan itu untuk membahas mengenai pelatihan polisi,” ujar Cahill dalam sebuah pernyataan. “Itu bukanlah respon terhadap ancaman yang kita hadapi. Itu bukanlah bentuk kepemimpinan.”
Dalam pertemuan yang digelar pada hari Sabtu (22/5) itu, Lebih dari 1,000 orang dari 25 kelompok Islam diharapkan akan membahas tantangan yang dihadapi oleh komunitas Muslim, termasuk gelombang pemeriksaan setelah penangkapan imigrasi dalam kaitannya dengan upaya pengeboman Times Square.
Selama menjabat, Patrick telah bertemu dengan anggota komunitas Muslim, tapi ini akan menjadi yang pertama baginya di sebuah acara massal.
“Gubernur Patrick berkomitmen untuk mendengarkan keluhan dan ide-ide bagus dari semua warga negara Massachusetts,” ujar juru bicara Kimberly Haberlin.
Pertemuan di Masjid Pusat Kebudayaan Masyarakat Islam Boston di Roxbury akan menarik para anggota dari sejumlah kelompok seperti Black Ministerial Alliance, American Civil Liberties Union, dan Massachusetts Council of Churches.
Para peserta berharap acara itu akan mengatasi kekhawatiran seputar diskriminasi dan profiling dan memberikan pengakuan atas komunitas Muslim sebagai kelompok demografis yang penting. (al/bh/sm) www.suaramedia.com