View Full Version
Senin, 31 May 2010

Berkembangnya Imamah, Kemajuan Muslimah Inggris

LONDON (Berita SuaraMedia) Perempuan bisa menjadi imam memimpin sholat di masjid-masjid Inggris dalam waktu 15 tahun, menurut seorang muslim terkemuka.

Namun, resistensi dari tradisionalis berarti bahwa meskipun perempuan dapat memimpin perempuan lain, bisa jadi butuh puluhan tahun sebelum mereka bisa memimpin jamaah campuran.

Jumlah ulama perempuan, atau alimahs,  melonjak. Sampai baru-baru ini hanya ada sangat sedikit jumlahnya. Sekarang ada lima seminari bagi perempuan sementara hanya ada dua untuk laki-laki. Ratusan perempuan sekarang memenuhi syarat untuk memberi saran dan nasihat baik untuk laki-laki dan perempuan dalam Islam.

Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters Iman, organisasi resolusi konflik yang didanai oleh Pemerintah dan dermawan pribadi, mengatakan kepada The Times bahwa umat Islam sedang membicarakan peran yang ditingkatkan untuk perempuan.

Beberapa Muslimah sudah memimpin perempuan dalam sholat di rumah atau di situasi khusus seperti penjara perempuan. "Jamaah mereka" merujuk kepada mereka sebagai imamah.

Faith Matters  mempersiapkan untuk menerbitkan survei bulan depan ke 500 masjid di Inggris dengan masjid-ramah perempuan sebagai bagian dari program "pengembangan keanekaragaman" Pemerintah. Ada 50  masjid "bintang lima" dan 50 "bintang empat"dengan ruang sholat baik bagi perempuan, fasilitas cuci dan perempuan dalam kepemimpinan dan peran penasihat.

Laki-laki dan perempuan terpisah dalam sholat dalam Islam karena laki-laki dianggap sebagai jenis kelamin yang lebih lemah dan tidak mampu menghindari gangguan.

Dalam survei itu,  Mughal mengatakan: "Pada akar sejarah Islam adalah fakta bahwa perempuan telah memainkan peran penting dalam pengembangan Islam" Dia mengatakan, kenyamanan dan saran yang diberikan istri Nabi Muhammad, Khadijah,  membantunya untuk mengatasi masa-masa "turbulen".

Tidak ada dalam Qur’an yang melarang seorang perempuan dari mrmimpin sholat.

Perempuan terkadang memimpin sholat di masjid-masjid di Amerika, Kanada dan Afrika Selatan. Banyak ulama Sunni yang tidak punya masalah dengan jamaah perempuan yang khusus dipimpin imam perempuan  namun yang belum pernah dilakukan praktik resmi di Inggris.

Mughal mengatakan bahwa diskusi tentang kepemimpinan iman perempuan itu perlahan-lahan mulai mengambil tempat di antara para pemimpin Muslim Inggris. "Ada diskusi sosial yang melihat peran kepemimpinan perempuan dalam pelayananagama dan bahkan di dalam sholat," katanya. "Ada imamah yang dianggap sebagai ulama dalam hukum Islam dan dalam Alquran dan hadis dan mereka dapat menjadi sumber daya bagi perempuan untuk mencari informasi mengenai hal-hal agama.

"Mereka adalah sumber informasi penting bagi perempuan dalam mesjid dan peran mereka sedang dimantapkan di masjid" Mughal menambahkan. "Tidak ada ayat dalam Quran yang mencegah perempuan dari memimpin sholat. Hal ini penting karena dalam Islam apa yang dilarang disebut dalam Quran. "

Dia berpendapat bahwa perempuan juga bisa memimpin pria dalam sholat. "Contoh terbaik adalah bahwa seorang perempuan dapat hari ini memimpin sholat di rumahnya sendiri jika dia adalah yang paling memahami Islam dan ini berarti bahwa suaminya akan berlaku mengikutinya dalam sholat.

"Saya telah melakukan ini berkali-kali ketika ibu saya telah memimpin sholat. Ada juga isu bila orang sudah tewas seperti di Bosnia dan ketika perempuan diberikan kepemimpinan dan memberikan banyak kepedulian spiritual yang dibutuhkan."

Hafizah Khan adalah salah satu beberapa ulama perempuan di Inggris.

Dia bekerja di  bagian perempuan di penjara swasta Peterborough yang telah mempelajari  program ulama Muslim yang hanya terakreditasi pemerintah.

Dia tidak mengenakan busana muslim penuh untuk bekerja, hanya celana panjang dan jilbab. "Saya bukan imam," katanya, meskipun ia mengakui bahwa perempuan di penjara merujuk padanya sebagai "Imamah".

Khan sebelumnya bekerja dalam kesejahteraan pendidikan. "Saya tertarik pada apa yang terjadi di balik jeruji, khususnya bagi umat Islam. Imam yang lain adalah mantan rekan saya yang memimpin sholat di Peterborough. Dia bertanya apakah aku tertarik. "

Dia menambahkan: "Saya percaya akan ada imam perempuan. Sisi perempuan Islam di Britania telah menjadi lebih kuat. " (iw/to) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version