TEHERAN (Berita SuaraMedia) – Pembuat film dokumenter berkebangsaan Inggris mengatakan pada hari Rabu (3/6) bahwa "Islam memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita." Michele Renouf, seorang aktivis berkebangsaan Inggris, mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa Islam belum dipahami dengan baik oleh orang-orang seluruh dunia, sungguh amat disayangkan.
"Sayangnya, orang-orang di seluruh dunia tidak memahami dengan baik apa itu Islam. "Kebenaran tentang Islam tidak dibicarakan," Renouf mengatakan kepada agensi berita IRNA dalam konferensi Internasional Imam Khomeini dan Kebijakan Asing ke-empat, bertemakan "Keadilan dalam Politik, Hubungan Internasional dan Sistem Internasional, diadakan di sini di Institut Kementrian Luar Negeri untuk Penelitian Politik dan Internasional (IPIS) pada Rabu 2 Juni 2010 lalu.
Mahasiswa yang membuat film "Swindle Speak" tersebut, mengatakan "Kami diberitahu kebenaran yang sangat berkebalikan selama ini di banyak media."
"Ia mengatakan, "Di barat, kami berbagi tradisi klasik tentang bersikap ilmiah."
Wanita tersebut menyuguhkan IRNA dengan sebuah kutipan terkenal dari seorang Imam Iran: "Akal Budi adalah mata dari keadilan."
Sementara itu, ia mengatakan, "Sayangnya, negara barat telah kehilangan jalannya sendiri; tertipu oleh tradisinya sendiri dan kami melihat pada faktanya pada Islam yang membantu kami kembali. Empat kebajikan klasik yang seharusnya tidak dipisahkan. Sikap keilmiahan, keadilan dan keberanian."
Ketika ditanya mengenai penyerangan Israel pada iring-iringan bantuan untuk Gaza, ia mengatakan, "Kami harus benar-benar membawa PBB sendiri untuk dilibatkan. Mereka tidak mengandalkan bukti-bukti yang kuat. Lima pengadilan tinggi AS menilai pada tahun 1945 dan 1946 mengatakan bahwa tidak ada keadilan. Dan PBB berdasarkan hal itu. Cukup jelas terlihat bahwa merupakan suatu hak istimewa dari awal sampai akhir. Tidak terdapat keadilan tanpa kebenaran historis. Tidak ada juga keadilan internasional."
Ditanyai tentang tujuannya dalam menghadiri pertemuan yang sedang berlangsung, ia mengatakan bahwa hanya pertemuan yang dilaksanakan, bahwa dalam pertemuan tersebut ia menyatakan pikirannya dan memperjuangkan hak akademik.
"Para ilmuwan, para penyidik forensik yang dipenjara di Eropa, saya memperjuangkan mereka, memperjuanngkan kebenaran. Hanya di Iran, dimana pertemuan tersebut bisa dilaksanakan. Pada 2006 konferensi Teheran kami berbicara di sana. Pertemuan tersebut merupakan sebuah konfrensi historik yang hebat."
Renouf sendiri terkenal baik beberapa tahun ini untuk pembelaanya terhadap para penyangkal Holocaust seperti David Irving, Robert Faurisson dan banyak lagi dalam pemberitaan radio dan film-film dokumenternya. Orang-orang yang menentangnya mengkhawatirkan tentang peranannya dalam gerakan penyangkalan Holocaust.
Efram Zuroff, dari Pusat Wiesenthal Simon di Yerussalem mengatakan pada harian Australia: "Wanita ini berbahaya, karena ia sangat menarik dan dapat menempatkan wajah catiknya dalam sebuah gerakan yang sangat buruk."
Pada Februari 2009 , menentang perlakuan media dari kontroversi analisis Judaisme dengan ulasan tersebar yang diberikan dalam film tentang Islam yang dibuat oleh parlementer Belanda Geert Wilders. Ia menghabiskan waktunya sebagai seorang dosen di Universitas Teknologi Queensland segera setelah kelulusannya pada 1968. Ia juga seorang model dan aktris. (ppt/irn/wk) www.suaramedia.com