COPENHAGEN (Berita SuaraMedia) – Dialog antara masyarakat Denmark dan Muslim, adalah tujuan utama dari Islamic Faith Society (Bakti Masyarakat Muslim) ketika mereka mengundang orang-orang dalam sebuah ramah tamah (Open House) di Masjid mereka di Copenhagen minggu depan, juru bicara Bettina Meisner mengatakan.
"Kami tidak mempunyai persyaratan khusus bagi orang-orang untuk menjadi Muslim setelah berpartisipasi dalam acara kami. Kami menginginkan sebuah dialog dengan masyarakat tentang apa itu Islam dan menunjukan bahwa Islam bukanlah agama yang tertutup yang menindas para wanita," Bettina Meisner mengatakan.
Ia menambahkan bahwa 500 - 1000 pengunjung datang ketika bakti masyarakat menyusun acara ramah tamah tersebut.
"Mereka yang datang dalam acara ramah tamah tersebut mengatakan bahwa mereka mendapat suatu pandangan ke dalam dunia Muslim dan bantahan dari beberapa prasangka buruk. Contohnya, banyak yang menemukan bahwa posisi para wanita dalam Islam tidak menindas kaum wanita, tetapi kaum wanita memiliki sebuah peranan penting dalam dunia Muslim," Bettina Meisner mengatakan.
Ahli Integrasi dan anggota dewan Copenhagen Manu Sareen berpikir bahwa acara ramah tamah tersebut dalam beragam bakti masyarakat sangat penting untuk pengintegrasian.
"Jika ada satu hal yang kita butuhkan di Denmark, hal itu adalah semacam pentas dimana orang-orang bertemu. Terdapat banyak pemisahan antara Masyarakat Denmark dan Muslim. Kami berkeliling dan berpikir banyak tentang yang lain tanpa benar-benar mengenal satu sama lain. Akan jauh lebih mudah menjadi negatif ketika Anda tidak melakukan kontak langsung," Manu Sareen mengatakan.
Ia berpikir bahwa orang-orang yang berpartisipasi dalam acara ramah tamah tersebut akan membuat prasangka buruknya dibenarkan atau dibantah.
"Kebanyakan Masyarakat Denmark informasi utama mereka tentang Muslim melalui media, dan yang khususnya tidak dalam gambaran yang merayu, dari apa yang diperlihatkan. Malahan, media berperan menciptakan sebuah ulasan negatif, yang mana sangat mempengaruhi masyarakat Denmark. Jadi, saya tentunya menyambut dengan tangan terbuka acara ramah tamah tersebut. Terdapat sebuah kepentingan di dalamnya." Manu Sareen mengatakan.
Sebuah acara ramah tamah di Masjid sendiri, merupakaan sebuah cara yang efektif untuk membuka jalur komunikasi antara komunitas Muslim dan orang-orang dari keyakinan yang berbeda. Hubungan yang didirikan oleh program ramah tamah tersebut merupakan satu dari penghormatan dan pemahaman. Hubungan tersebut akan membantu mencegah stereotip Muslim dan bahkan membantu menjaga agar kejahatan yang berdasarkan kebencian terjadi.
Upaya membuka jalur komunikasi dengan acara ramah tamah serupa juga pernah diadakan di Michigan, AS. Kantor berita examiner mengatakan bahwa negara bagian Michigan merupakan rumah bagi warga Timur Tengah. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi organisasi-organisasi Islam dalam memutuskan untuk menjadi tuan rumah bagi acara ramah tamah 12 Masjid di Michigan. Dan organisasi-organisasi tersebut mendapatkan dukungan dari Gubernur Jennifer Granholm. (ppt/ie/tmr/ex) www.suaramedia.com