JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Di saat orang kesusahan, selalu ada saja yang tega mengambil keuntungan dengan cara tidak halal. Maraknya pemberitaan tentang relawan Indonesia di Palestina kini malah dimanfaatkan untuk menipu.
Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" Indonesia mendapatkan teror berupa pesan singkat atau SMS yang isinya berupa informasi menyesatkan serta pesan dengan modus penipuan.
Medical Emergency Rescue Comitte (MER-C) dalam siaran pers yang diterima Sabtu, 5 Juni 2010, menyebutkan saat ini beredar SMS penipuan yang mengatasnamakan organisasi kemanusiaan ini. Setidaknya MER-C telah menerima dua SMS berisi informasi palsu dan diduga dimaksudkan untuk menipu penerimanya.
Kedua SMS itu berbunyi:
"Innalillahi wainna ilaihi roojiun. Baru saja dapat kabar mobil Tim MER-C yang membawa dokter-dokter dari seluruh dunia menuju Palestina dibombardir oleh Israel laknatullah, 19 org mati syahid, insya Allah. 12 org Dokter Tim MER-C blm ditemukan. Mhn doanya dari semua mu’min/mu’minah."
"YAYASAN MER-C: Rakyat Palestina sangat butuh bantuan. Mari kita sumbang rakyat Palestina. Sumbangan bisa dikirim ke BANK MANDIRI No. Rek. 1300010623505, a/n. Maryuni."
Karena itu MER-C mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan mengecek kembali setiap informasi yang diterima via SMS sebelum menyebarkannya kembali. Ricek bisa dilakukan dengan mengontak 021-3159235 atau 0811-990-176.
Rekening Donasi MER-C untuk Palestina yang benar ada dua, yakni:
a) Bank Syariah Mandiri (BSM), Cabang Kramat a.n. Medical Emergency Rescue Committee dengan No. Rek. 009.0121.773.
b) Bank Central Asia (BCA), Cabang Kwitang a.n. Medical Emergency Rescue Committee dengan No. Rek. 686.015.3678.
Untuk segala informasi tentang MER-C dapat dicek di www.mer-c.org.
Medical Emergency Rescue Comitte (MER-C) mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap upaya penipuan lewat fasilitas SMS yang meminta bantuan dana kemanusiaan. Setiap informasi yang diterima sebaiknya dicek kembali ke organisasi tersebut.
MER-C menegaskan ada 2 SMS yang beredar saat ini. Keduanya tidak benar dan mengindikasikan penipuan. MER-C menegaskan, kedua info dari SMS tersebut adalah info yang menyesatkan.
Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad, menyebutkan bahwa pesan singkat berisi informasi menyesatkan itu bertujuan untuk menekan perjuangan misi kemanusiaan organisasi itu.
SMS pertama, kata dia, mencatut nama "Dompet Dhuafa", yang isinya: "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Baru saja dapat kabar dari dompet dhuafa: mobil tim MER-C yang membawa dokter-dokter dari seluruh dunia menuju Palestina Gaza di bom Israel dan 12 relawan MER-C tewas".
Menurut Sarbini, SMS itu jelas menyesatkan karena relawan MER-C yang ikut dalam misi kemanusiaan menembus blokade Israel di Jalur Gaza, Palestina untuk membawa bantuan kesehatan jumlahnya empat orang ditambah seorang wartawan televisi, sehingga jumlah total lima orang.
"Dan jumlah dokternya pun hanya seorang, bukan 12 orang," katanya.
Kebohongan selanjutnya, saat ini relawan MER-C sedang berada di Yordania setelah dipulangkan oleh Israel, setelah kapal "Mavi Marmara" yang membawa mereka bersama relawan negara lain diserang oleh pasukan militer negara Zionis itu.
"Saat ini relawan kami masih di Yordania untuk mengurus persiapan menuju ke Mesir dan Gaza (melalui pintu perbatasan Mesir-Palestina.
Jadi saya membantah isu beredar yang menyebutkan ada 12 relawan MER-C yang dibom Israel saat menuju Gaza, Palestina adalah berita bohong," katanya.
Sementara itu, pada SMS kedua, modusnya jelas bermotifkan penipuan yang isinya: "Yayasan MER-C: Rakyat Palestina sangat butuh bantuan.
Mari kita sumbang rakyat Palestina. Sumbangan bisa dikirim ke Bank Mandiri No. Rek 1300010623505 A/N Maryuni, dan pengirim pesan itu berasal dari nomor telepon seluler +6285294353634.
Rekening sumbangan di MER-C, kata dia, adalah atas nama organisasi dan bukan orang per orang. (fn/vs/dt/ant) www.suaramedia.com