PARIS (Berita SuaraMedia) - Pengadilan Perancis memberikan hukuman denda pada Menteri Dalam Negeri, Brice Hortefeux karena membuat komentar rasis tentang aktivis partai muda berkebangsaan Algeria.
Pengadilan mendenda Hortefeux 750 euro (622 pundsterling) dan memerintahkan ia membayar 2.000 euro pada kelompok anti-rasisme.
Hortefeux terekam mengatakan: "Kita selalu membutuhkannya. Itulah ketika ada banyak mereka berarti banyak masalah."
Dia mengatakan dia berbicara tentang jumlah foto yang diambil, bukannya orang-orang yang asalnya dari Arab.
Seorang pengacara bagi Hortefeux mengatakan ia akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Komentar yang dibuat bulan September dan disiarkan di sebuah video klip yang beredar di internet.
Hortefeux bercanda, tanggal 5 September 2009, tentang Jean-François Copé, presiden UMP, yang berkuasa di barat daya Perancis, dan sekelompok kecil aktivis dari partai UMP dimana Amine Benalia-Brouch, yang ingin berfoto dengannya.
Segera sebelum pernyataan kontroversial Hortefeux, seorang aktivis terdengar mengatakan: "Amine seorang Katolik. Dia makan babi dan minum alkohol."
Hortefeux kemudian mengatakan: "Ah, bukan itu saja. Dia tidak sesuai dengan prototipnya."
Seorang wanita kemudian terdengar mengatakan: "Dia salah satu dari kami… dia Arab kami yang tercinta."
Menteri Dalam Negeri kemudian mengatakan: "Kita selalu membutuhkannya. Ketika ada satu saja tidak apa-apa. Ketika ada banyak mereka berarti banyak masalah."
Pengadilan memutuskan bahwa pernyataannya tersebut "tidak diragukan lagi ofensif, kalau bukan sombong."
"Penggunaan kata "prototip" yang diberikan pada seseorang …, itu saja patut disayangkan dan tidak sesuai, ujar pengadilan, menyarankan agar sesama orang Arab di Perancis, khususnya Muslim dan mereka yang sesuai dengan aturan Islam, hanya Amine saja pengecualian." Pernyataan tersebut, berdasarkan pertimbangan, "dapat mengejutkan" atau "menyinggung perasaan, merujuk pada prinsip republik sekuler" dan "dalam hal apapun dipertanyakan", tetapi itu tidak perlu dipandang menyakitkan hati orang Arab.
Pernyataan itu, sebaliknya - "Ketika ada banyak mereka berarti banyak masalah." - "itu tidak diragukan lagi ofensif, kalau bukan sombong, bagi orang-orang yang bersangkutan yang - atas perbedaan pembicaraan sebelumnya - tidak melihat secara eksklusif didefinisikan sebagai asal usul mereka, secara bebas itu adalah postulat kebebasan pembuat keputusan atau yang membuat individualitas, jalan yang ganjil, kebaikan atau keburukan seseorang, tapi digambarkan sebagai faktor "masalah", apakah secara negatif, semata-mata karena asal-usul mereka, yang mengungkap pembawaan umum dalam batasan yang harus ditutupi."
Perkataan tersebut ditujukan tanpa pandang bulu ke sekelompok orang, dikenali hanya melalui asal-usul mereka, penampilan, etnik, ras atau agama yang ditentukan, jatuh pada Pasal 33 Undang-undang tanggal 29 Juli 1881.
Pengadilan tidak menjatuhkan hukuman kriminal, dengan penilaian Hortefeux tidak bermaksud komentar tersebut didengar publik.
Dia dinyatakan bersalah alih-alih pelanggaran penghinaan rasial yang lebih rendah, demikian dilaporkan agen berita AFP.
Pada waktu video itu muncul, Partai Sosialis oposisi meminta pengunduran dirinya, dengan mengatakan komentar tersebut "memalukan dan amat buruk".
Hortefeux merupakan teman dan sekutu jangka panjang Presiden Nicolas Sarkozy.
Hortefeux dikenal karena pendekatan yang keras terhadap imigrasi, dan bekerja sebagai menteri imigrasi sejak tahun 2007 hingga 2009.
Aktivis itu sendiri membela menteri dalam wawancara dengan surat kabar Le Monde. (raz/bbc/lm) www.suaramedia.com