View Full Version
Selasa, 15 Jun 2010

Diabaikan Dunia Arab, Al-Zaidi Dirangkul Hamas

BAGHDAD (Berita SuaraMedia) – Faksi Hamas pada hari Senin (14/6) menawarkan bantuan keuangan dan seorang calon pengantin wanita kepada Muntazer al-Zaidi, jurnalis Irak yang melempar sepatunya kepada mantan Presiden AS George W. Bush di sebuah konferensi pers di Baghdad pada thun 2008 silam.

Tawaran Hamas tersebut datanng setelah Zaidi mengeluh bahwa Arab telah gagal untuk memenuhi janji-janji mereka untuk membantunya secara finansial setelah kebebasannya dari penjara.

Perdana Mentri Hamas Ismail Haniyeh mengumumkan bahwa pemerintahannya mempersiapkan untuk menutupi semua pengeluaran untuk pernikahan jurnalis tersebut.

Ia juga menawarkan bantuan kepada jurnalis Irak tersebut untuk membantu menemukan seorang pengantin wanita dari Jalur Gaza.

"Kami mempersiapkan untuk membantunya di sini, di Jalur Gaza dan untuk membantu menutupi semua pengeluaran untuk pernikahannya," Haniyeh mengatakan kepada situs berita the Elaph Web. "Kami bahkan mempersiapkan untuk menemukan seorang pengantin wanita untuknya di sini. Ia sangat disambut dengan baik di Jalur Gaza."

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan kantor berita harian Observer, Zaidi mengeluh bahwa janji-janji, mobil, kuda berpelana emas, uang, onta dan pengantin perawan tidak pernah ditepati.

Ia mengatakan bahwa penyesalan satu-satunya setelah menghabiskan sembilan bulan di penjara adalah ia masih menjadi seorang pria yang relatif miskin.

"Saya menyalahkan media karena mereka mengatakan bahwa saya akan menjadi kaya karena melakukan apa yang saya lakukan itu, bahwa saya akan menjadi seorang multimilioner," Zaidi mengatakan.

"Semua janji-janji tentang hadiah yang saya dengar ketika saya sedang dalam penjara hanya janji-janji kosong belaka. Satu-satunya hadiah yang saya dapatkan sejak pembebasan saya adalah dari televisi Kanada, yang menjadikan saya Pria Tahun ini dan memberikan saya sepasang sepatu emas."

Sebelum pembebasannya dari hukuman sembilan bulan penjara tersebut, pemerintahan Irak harus menghadapi banyaknya seruan untuk membebaskan jurnalis yang melemparkan sepatunya kepada Bush tersebut, sebuah tindakan yang dianggap memalukan bagi pemerintahan namun dielu-elukan oleh banyak dunia Arab sebagai sebuah hadiah perpisahan yang ideal bagi presiden AS yang tidak populer tersebut.

"Melemparkan sepatu kepada Bush merupakan ciuman selamat tinggal terbaik yang pernah ada… tindakan tersebut menunjukkan betapa orang-orang Irak dan negara-negara Arab lainnya membenci Bush," Musa Barhoumeh menulis, seorang editor dari kantor berita harian independen Yordania berbahasa Arab, Al-Gahd.

Bagaimanapun juga pemerintahan Irak mengecam tindakan Zaidi sebagai tindakan yang "memalukan" dan memohon permintaan maaf dari majikan yang berbasis di Kairo, yang sebagai balasannya adalah pembebasan jurnalis tersebut dari tahanan dengan segera.

Zaidi melompat ketika Bush mengadakan sebuah konferensi pers dengan Perdana Mentri Irak Nuri al-Maliki, meneriaki "Ini dalah ciuman perpisahan…!" dan melempar sepatunya kepada pimpinan AS tersebut.

Sepatu tersebut luput setelah bush membungkuk dan Zaidi dengan segera digulingkan di tanah oleh anggota keamanan dan digiring ke luar ruangan.

Sol sepatu dianggap sebagai penghinaan dalam budaya Arab, setelah patung Saddam digulingkan di Baghdad pada April 2003, banyak penonton yang memukul wajah patung tersebut dengan sol sepatu mereka.

"Semua tentara AS yang menggunakan sepatu mereka untuk mempermalukan orang-orang Irak harus dibawa ke pengadilan, bersamaan dengan pemimpin AS mereka, termasuk Bush," Ali Qeisi mengatakan, kepala sebuah kelompok hak azazi manusia Irak yang berbasis di Yordania, meminta pembebasan Zaidi.

"Sepatu terbang tersebut berbicara lebih banyak untuk opini publik Arab dari pada semua orang lalim ataupun boneka-boneka yang Bush temui selama perjalanannya di Timur Tengah," Asad Abu Khalil mengatakan, seorang blogger Libanon-Amerika populer dan profesor pada universitas Stanislaus di California pada angryarab.blogspot.com.

Di Kairo, Muzhir al-Khafaji, direktur pemrograman untuk saluran telivisi, menggambarkan Zaidi sebagai seorang "Arab yang bangga dan seorang pria yang berpikiran terbuka," mengatakan bahwa ia telah bekerja di Al-Baghdadia selam tiga tahun.

"Selama saya perhatikan, selama ia memukulnya dengan menggunakan sepatu, benar-benar sempurna," Seorang penyemir sepatu di Kairo, Ahmed Ali mengatakan." (ppt/jp/gg) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version