NABLUS (Berita SuaraMedia) – Ratusan pemukim Israel menerobos masuk ke dalam makam Nabi Yusuf di timur Nablus dan melakukan ritual relijius hingga fajar hari Senin untuk melindungi polisi pendudukan Israel.
Saksi mata mengatakan bahwa ratusan pemukim melakukan ritual dan tari-tarian di makam relijius Nabi Yusuf di kamp Balata, timur Nablus.
Saksi mata juga melaporkan bahwa tiga bus mengantar para pemukim ditemani oleh setidaknya sepuluh patroli militer Israel untuk perlindungan. Pasukan pendudukan Israel ditahan pada hari Minggu (13/6), lima pemukim Israel masuk ke makam Nabi Yusuf tanpa ijin dan perlindungan dari militer Israel. Radio berbahasa Arab Israel mengatakan bahwa militer Israel menahan lima pemukim Israel yang kemudian diinterogasi oleh kepolisian Israel.
Sekelompok pemukim Israel, yang dilindungi oleh militer Israel, menerobos masuk ke makam Nabi Yusuf setiap harinya untuk melakukan ritual relijius, meyakini bahwa itu adalah makam Nabi Yusuf.
Bulan Februari lalu, ratusan orang juga mengunjungi makam itu, dikawal oleh pasukan pendudukan Israel. Situs itu dulunya adalah yeshiva (sekolah Yahudi) yang sibuk selama 20 tahun lebih sebelum ditaklukkan oleh pasukan Otoritas Palestina dalam Perang Oslo tahun 2000. Situs itu sebagian besar hancur dan tertutup untuk dimasuki secara bebas oleh kaum Yahudi sejak saat itu.
Tapi belakangan ini kunjungan malam hari diperbolehkan, diatur oleh militer setiap beberapa minggu. Kunjungan di bulan Februari itu terdiri atas tujuh bus dan beberapa mobil yang mengangkut setidaknya 400 orang.
"Orang-orang datang dari seluruh penjuru negeri," ujar Yonatan Gormezano dari Petach Tikvah. "Saya sudah mendaftar sebelumnya dan kemudian saya menerima telepon yang memberitahu saya bahwa sebuah bus akan berangkat dari Ariel pukul 11 malam. Doa-doanya sangat mengesankan dan bersemangat. Situs makamnya sendiri tampak seperti baru dicat ulang. Terakhir kali saya ke sana, satu tahun yang lalu, semuanya terbakar. Kubah terkenal yang ada di atas berantakan, sepertiganya tidak ada, dan orang bisa melihat langit dari dalam. Tidak ada pintu atau jendela yang tersisa."
Makam Nabi Yusuf kini berada di dalam lingkungan padat penduduk Arab di kota Nablus. Tiga puluh lima tahun yang lalu, makam itu berdiri sendirian di luar bagian padat penduduk kota.
Sehari setelah kunjungan kelompok itu, puluhan aktivis dalam kelompok inti pemukiman Nablus tiba di pos pemeriksaan di luar pintu masuk timur kota. Mereka mengatakan ingin memperbarui makam Nabi Yusuf. "Aktivitas kami akan berlanjut hingga larangan memalukan terhadap kaum Yahudi agar tidak memasuki kota dan tempat suci ini berakhir," ujar mereka. Keenamnya kemudian ditangkap.
Enam bulan sebelumnya, 1,000 orang berkumpul di tempat yang sama untuk menyatakan keinginan dan niat mereka membangun kehadiran Yahudi di kota kuno itu. Patriarki Yakum membeli area itu untuk 100 kesitah.
"Kami tidak cukup hanya dengan komunitas di sekitar Nablus," ujar mereka."Kami ingin kehadiran Yahudi di dalam kota dan kami akan proaktif sampai akhir, bahkan tanpa ijin pemerintah."
Penyanyi populer Ariel Zilber, yang tampil di sana, mengatakan, "Makam Nabi Yusuf berdiri kesepian tanpa kaum Yahudi selama sembilan tahun. Saudara kami Yusuf telah ditelantarkan, dan situs suci itu berdiri menanggung malu. Kini saatnya untuk kembali ke Nablus dan memperbarui kehadiran Yahudi di sana." (rin/pg/in) www.suaramedia.coma