View Full Version
Kamis, 01 Jul 2010

Kru Film Zionis Israel Lecehkan Masjid Kuno Palestina

NAZARETH (Berita SuaraMedia) – Gerakan Islam di Palestina mengecam perusahaan film Israel  karena melanggar kesucian sebuah Masjid tua, yang dikenal dengan nama Masjid Ali bin Abi Talib, di kota Qalansuwa, Palestina.

Kru film masuk ke dalam Masjid dengan pakaian yang provokatif dan membuat pernyataan-pernyataan yang menghina Allah. Kru film juga minum anggur di sebelah Masjid, semuanya sambil mengambil gambar untuk sebuah film Israel tentang Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Pelanggaran terhadap simbol-simbol suci itu memicu kemarahan penduduk, yang kemudian meminta agar kru Zionis meninggalkan Masjid. Ketika mereka menolak, situasinya meningkat menjadi sebuah perkelahian selama beberapa menit. Kru kamera akhirnya menyingkir dari Masjid.

Sheikh Moayyed al-Uqbi, pengurus Gerakan Islam di Qalansuwa, mengecam aksi penodaan itu dalam sebuah pernyataan pers, mengatakan bahwa "pelecehan Israel telah mencapai puncaknya hari ini, termasuk bahasa yang dilontarkan terhadap Tuhan dan pelanggaran kesucian Masjid dan sekitarnya, dan bahkan melecehkan seluruh warga di Qalansuwa."

"Kami, sebagai sebuah gerakan Islam, mengecam semua pelanggaran dan aksi pelecehan ini, dan menuntut agar pemerintah kota mengeluarkan perintah yang melarang mereka menyelesaikan syuting di sekitar Masjid dan seluruh kota," tambah Sheikh.

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa perusahaan film Israel itu tengah memproduksi sebuah film tentang Jalur Gaza dan Tepi Barat selama dua minggu di wilayah kota Qalansuwa, karena kemiripannya dengan desa-desa di Tepi Barat dan Gaza.

Sementara itu, di awal bulan Juni, perusak Yahudi menodai sebuah Masjid di desa Ibtin, sebelah timur Haifa. Gerakan Islam cabang utara mengatakan bahwa unsur Yahudi ekstrim yang tak diketahui merusak Masjid Omar Ibn Al Khattab di desa itu.

Para jamaah yang datang ke Masjid untuk sholat shubuh menemukan tiga pesan fitnah disemprotkan ke tembok Masjid yang berbunyi, "Akan ada perang untuk Judea dan Samaria (Tepi Barat)," "label harga" dan "bangunan ini ditakdirkan untuk dihancurkan." Di antara grafiti juga terdapat simbol Bintang David.

Penduduk setempat mencurigai penghuni komunitas Yahudi Rechasim berada di balik aksi tersebut.

Media Israel mengatakan bahwa polisi telah meluncurkan investigasi tapi belum ada yang ditangkap.

Pemukim Yahudi radikal telah melakukan beberapa serangan terhadap properti warga Palestina di beberapa lokasi di Tepi Barat sebagai bagian dari kebijakan "label harga" mereka menyusul keputusan pemerintah Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman selama 10 bulan. (rin/iw/an) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version