LAHORE (Berita SuaraMedia) – Mengecam keras serangan bunuh diri ganda terhadap sebuah kuil suci Sufi di Lahore yang menewaskan 45 orang, Organisasi Konferensi Islam menggambarkan pelakunya sebagai musuh Islam dan kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal OKI, Presiden Ekmeleddin Ihsanoglu, mengecam keras serangan mengerikan terhadap kuil Sufi di Lahore, Pakistan, pada tanggal 1 Juli lalu di mana 45 orang terbunuh dan lusinan lainnya terluka.
"Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawanya yang mendalam pada keluarga korban, rakyat, dan pemerintah Pakistan, dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka."
Dia menegaskan bahwa mereka yang melakukan aksi tercela itu adalah musuh Islam dan kemanusiaan dan harus dibawa ke pengadilan.
Kedua pengebom mengoyak jantung kota Lahore pada tanggal 1 Juli, meledakkan sebuah kuil Sufi terkenal yang penuh dengan ribuan jamaah, menewaskan setidaknya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai 180 lainnya dalam serangan terbaru di negara itu.
Ledakan itu terjadi dalam suksesi cepat di kuil Data Darbar Sufi suci Syed Abul Hassan bin Usman bin Ali al Hajweri yang dihormati oleh jutaan orang.
Seorang pelaku meledakkan diri di pintu masuk kuil yang penuh orang pada Kamis malam waktu setempat dan pelaku lainnya meledakkan diri di basemen, di mana orang-orang berwudhu sebelum masuk kompleks.
Kedua ledakan yang hanya berjarak beberapa menit itu menimbulkan kepanikan di antara para jamaah, yang berlarian menyelamatkan diri. Kuil itu menarik banyak pengunjung setiap Kamis malam dengan orang-orang yang datang ke kompleks itu untuk melakukan ibadah khusus. Polisi membatasi area itu saat petugas penyelamat membawa para korban ke rumah sakit terdekat.
Tayangan di televisi memperlihatkan puing-puing, sepatu, dan noda darah di lantai kuil. Beberapa jamaah yang syok menangis dan saling menenangkan sementara lainnya berdiri di halaman kuil dan berdoa.
Ledakan di basemen menimbulkan kerusakan paling parah karena gelombang kejutnya ditingkatkan oleh ruangan yang tertutup. Ledakan itu menghancurkan semua atap dan mengoyak sebagian besar jamaah yang sedang berwudu di tempat itu.
Polisi menemukan kepala dan bagian-bagian tubuh dua pelaku dan mengirimnya untuk uji forensik. Pihak yang berwenang mengatakan bahwa rompi bom diisi dengan 10 kg lebih bahan peledak. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab untuk serangan itu.
Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mengecam keras ledakan itu. Dalam pesannya, Zardari mengatakan bahwa aksi terorisme semacam itu tidak akan bisa menggoyahkan tekad pemerintah untuk memberantas terorisme dan militansi sampai tuntas.
Gilani mengatakan bahwa serangan terhadap kuil keramat yang memiliki nilai sentimental bagi kaum Muslim di seluruh penjuru negeri jelas mencerminkan bahwa teroris tidak punya pertimbangan untuk agama atau keyakinan apapun.
"Para teroris ini tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan atau peduli pada nyawa manusia dan aksi brutal ini adalah manifestasi dari rancangan jahat mereka," ujarnya.
Di bulan Mei, pengebom bunuh diri menyerang dua Masjid Ahmadi di Lahore dan menewaskan 82 jamaah. (rin/zn/rf) www.suaramedia.com