WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Tanggal 4 Juli, saat rakyat Amerika berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk merayakan hari Kemerdekaan bangsanya, beberapa warga takut untuk bepergian.
Mereka takut karena sebagian dari pemerintahan federal, dan beberapa dari pemerintahan negara bagian, tampak kukuh melarang sejumlah minoritas bepergian di negara tersebut. Kemungkinan ditolak aksesnya untuk mendapatkan kursi pesaat atau ditahan saat sedang mengemudi melintasi perbatasan negara bagian, menjadi sangat nyata tahun ini. Terlalu nyata hingga di beberapa tempat di Amerika, sejumlah minoritas tertentu terjebak dengan larangan bepergian pemerintah.
Di Long Beach, California, seorang mahasiswa Muslim berusia 28 tahun yang sudah menikah, Halime Sat, ditolak aksesnya ketika akan naik pesawat menuju Oakland. Halime Sat, warga Corona, California, tiba-tiba dimasukkan ke daftar larangan terbang pemerintah. Dia tidak punya catatan kejahatan atau afiliasi dengan organisasi kriminal manapun di dunia. Satu-satunya kejahatan yang dilakukan oleh warga muda Jerman ini adalah menikah dengan seorang warga Amerika.
Sat adalah satu dari 10 penggugat dalam sebuah tuntutan hukum yang diajukan minggu ini oleh American Civil Liberties Union, menuduh bahwa ribuan orang telah dimasukkan ke daftar larangan terbang dan tidak diperbolehkan melakukan perjalanan udara.
Penggugat lain dalam kasus ini termasuk seorang veteran Korps Marinir AS dengan kekurangan fisik yang terdampar di Mesir dan seorang veteran Angkatan Darat AS yang terjebak di Kolombia.
Sat hanya berusaha terbang dari satu tempat ke tempat lain di dalam satu negara bagian di mana dia merupakan penduduk tetap. Menolak hak dasar seseorang seperti itu dalam kerahasiaan penuh dan tanpa proses yang tepat adalah tidak konstitusional dan tidak Amerika.
Sementara warga Muslim seperti Sat dijauhkan dari penerbangan AS, warga Latin di Soutwest khawatir tentang apa yang akan terjadi pada mereka di jalan-jalan tol Arizona. ACLU California Selatan sangat khawatir tentang apa yang bisa dilakukan oleh polisi Arizona hingga mereka mengeluarkan peringatan pada warga Latin tentang bahaya mengemudi ke Arizona.
ACLU membagikan panduan dalam bahasa Spanyol dan Inggris, menjelaskan apa yang harus dilakukan jika orang-orang itu dicegat oleh polisi di Arizona. Panduan itu diperuntukkan bagi warga Latin dan mereka yang tampak Latin karena hukum baru Arizona memberikan polisi kewenangan yang luas.
Mereka diharuskan untuk menyelidki status imigrasi setiap orang yang mereka temui dan mereka curigai dengan alasan yang cukup. Untuk menghindari penahanan, warga negara dan imigran harus selalu membawa “berkas-berkas” penting mereka. Hukum itu juga menjadikannya sebagai kejahatan negara bagian untuk para imigran yang tidak mendaftar ke Departemen Keamanan Dalam Negeri dan membawa dokumen registrasi. Hukum tersebut membatasi hak kebebasan berbicara para pekerja dan mendorong badan-badan pemerintah saling berbagi informasi yang tidak diperiksa sebelumnya.
Kewenangan itu begitu luas hingga mereka menciptakan satu bentuk kejahatan spesifik di Arizona: Menyetir Sambil Menjadi Orang Latin. (rin/aclu) www.suaramedia.com