LONDON (Berita SuaraMedia) – Seorang pejabat pemerintahan Inggris mengatakan pasukan Inggris akan menarik diri dari distrik yang keras di kawasan selatan Afghanistan. Inggris kemudian menyerahkan tanggung jawab mereka kepada pasukan AS.
Lembah Sangin di Provinsi Helmand menjadi salah satu lokasi paling mematikan bagi pasukan Inggris, menyumbangkan angka terbesar dari 312 orang prajurit yang tewas sejak 2001.
Dari 312 orang prajurit Inggris yang tewas di Afghanistan, lebih dari 100 tewas di Sangin, yang menjadi lokasi pertempuran paling sengit melawan Taliban.
Mantan kepala militer, Richard Dannatt, yang kini menjadi penasihat David Cameron, mengatakan para prajurit Inggris di Sangin dan kawasan lain di Helmand memancing datangnya serangan musuh. Ia juga memperingatkan bahwa jumlah kematian pasukan Inggrus mungkin akan menembus angka 400.
Kepada program berita Today yang disiarkan BBC Radio 4, ia mengatakan, "Tujuan kita memasuki Afghanistan selatan adalah berusaha membuat perekonomian negara itu berdiri sendiri. Kita tahu hasilnya tidak seperti itu."
"Kita harus memastikan bahwa masyarakat umum di negara ini mengerti mengapa kita berada di Afghanistan, apa yang kita lakukan, dan apakah perang itu sepadan dengan yang kita korbankan," katanya.
Dannatt meramalkan bertambahnya angka kematian Inggris. Ia mengatakan, "Saya tidak ingin melihat angka (kematian pasukan Inggris) menembus 400, tapi realistis saja, mungkin itu akan terjadi."
Sumber-sumber politik menyatakan kabar tersebut akan dipresentasikan sebagai bagian dari upaya mengorganisasi ulang pasukan kolaisi di negara tersebut. Inggris akan berkonsentrasi di pusat, menyerahkan utara dan selatan kepada AS.
Namun penarikan tersebut kemungkinan akan memicu lahirnya pertanyaan mengenai layak tidaknya mempertahankan pos penjagaan terpencil seiring jumlah korban jiwa pasukan Inggris.
Telah sejak lama muncul perdebatan dalam militer Inggris, termasuk dalam pemerintahan Inggris sebelumnya, mengenai upaya mempertahankan Sangin yang mengharuskan pasukan Inggris disebar dalam jumlah lebih kecil.
Sebagian pejabat Inggris berargumen bahwa pasukan Inggris menjadi rentan karena intelijen Inggris tidak mampu mempertahankan struktur suku di kawasan tersebut, mempersulit upaya memotong kesepakatan dengan pemain kunci dan oleh karena itu melindungi pasukan Inggris.
Meski hanya sepersepuluh pasukan Inggris di Afghanistan yang diterjunkan ke sana, kawasan tersebut menyumbangkan sepertiga jumlah korban Inggris. Marinir Kerajaan Inggris saat ini mengendalikan pos tersebut.
Sorang sumber berkomentar mengenai penarikan itu. "Saya harap hal itu tidak akan dikesankan sebagai kemunduran. Mungkin saja ada orang-orang media yang ingin melakukan itu. Langkah itu adalah sebuah konsolidasi pasukan Inggris sehingga kita bisa mendapatkan jumlah pasukan Inggris yang mencukupi di pusat Helmand."
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Menteri Pertahanan Liam Fox akan menyampaikan pernyataan pada hari Rabu waktu setempat di House of Commons (majelis rendah) mengenai pengiriman pasukan Inggris.
Seorang pejabat pemerintahan yang menolak menyebutkan namanya karena membahas pernyataan tersebut terlebih dahulu, mengatakan pasukan AS diperkirakan akan menggantikan peranan pasukan Inggris di Sangin, mulai sekitar bulan November depan. Namun tidak ada rincian lebih lanjut yang disampaikan.
Inggris memiliki 10.000 pasukan di Afghanistan, sebagian besar di antaranya bermarkas di Helmand.
AS telah menggerojokkan pasukan tambahan ke Helmand, membuat penarikan keluar pasukan Inggrus menjadi lebih mudah. Pengiriman ulang tersebut diyakini didiskusikan Perdana Menteri Inggris David Cameron dengan Presiden AS Barack Obama saat keduanya melakukan pertemuan bilateral di Toronto, di sela-sela KTT G20.
Cameron selalu meragukan pentingnya mengirim pasukan ke Sangin dan mengakui bahwa Sangin mengacaukan dukungan lemah Inggris dalam operasi Afghanistan. Dalam kunjungannya di Toronto, Cameron menegaskan kembali.
Para komandan militer Inggris telah selama berminggu-minggu mengeluhkan keputusan penarikan pasukan Inggris dari Sangin. Mereka berharap pasukan AS akan memperkuat pasukan Inggris dan Marinir di sana, karena mereka tidak ingin terkesan diselamatkan Amerika saat mereka pergi karena keadaan sulit. (dn/nbc/gd) www.suaramedia.com