DENVER (Berita SuaraMedia) – Presiden AS Barack Obama jauh lebih berbahaya dibanding al-Qaeda atau bekas negara Uni Soviet. Ia juga merupakan ancaman bagi prinsip-prinsip dasar AS. Begitu menurut mantan anggota Kongres asal Colorado yang juga seorang kandidat presiden, Tom Tancredo.
Sejak Barack Obama terpilih sebagai presiden dua tahun yang lalu, sang presiden pernah dijuluki dan dibandingkan dengan semua tokoh buruk dalam sejarah, termasuk mantan penguasa Jerman Adolf Hitler. Obama juga sering disebut komunis dan Muslim ekstremis.
Seperti pada Juni lalu, kepala organisasi wanita Partai Republik Maryland secara resmi menyampaikan permohonan maafnya. Permohonan maaf tersebut dilakukan atas tulisannya di internet yang membandingkan antara Presiden, AS Barack Obama dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Joyce E. Thomann menulis dalam fitur grup di situs internet tersebut. Analogi tersebut langsung memantik kontroversi di berbagai blog dan masuk dalam pemberitaan saluran televisi kabel, demikian dilansir oleh the Baltimore Sun.
Joyce E. Thomann, presiden organisasi wanita partai Republik di distrik Anne
Arundel, dalam sebuah surat di situs internet menuliskan: "Obama dan Hitler memiliki banyak sekali persamaan dalam pandangan saya. Obama dan Hitler sama-sama mempergunakan metode Blitzkrieg (metode militer Hitler) untuk mengatasi lawan-lawan mereka.
Pada hari Kamis waktu setempat, dalam pidato di kampanye penggalangan dana untuk kandidat senat Republikan Colorado, Ken Buck, mantan anggota kongres dan kandidat kepresidenan Partai Republik mengatakan kepada hadirin bahwa Presiden Barack Obama jauh lebih berbahaya dibanding al-Qaeda dan bahkan Uni Soviet, seperti dikutip agensi berita The Hill.
"Kita telah melalui banyak hal, dan selamat dari banyak hal. Saya tidak percaya, bukan Uni Soviet dalam periode 35 tahun yang pada akhirnya runtuh berkat Ronald Reagan, kita mendapat ancaman, tapi kita mampu melaluinya. Kemudian, kita mendapatkan ancaman lain, dan ancaman itu adalah al-Qaeda."
Anggota parlemen kontroversial tersebut kemudian melanjutkan dan menyatakan bahwa Presiden Obama merupakan ancaman yang paling berbahaya terhadap prinsip-prinsip yang menjadi fondasi AS, termasuk kebebasan, konstitusi, "dan cara hidup kita."
"Ini yang betul-betul saya yakini. Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa ancaman terbesar bagi Amerika Serikat saat ini, ancaman terbesar bagi kebebasan, ancaman terbesar bagi konstitusi dan cara hidup kita, semua yang kita yakini adalah pria yang saat ini ada di Gedung Putih."
Menurut pemberitaan Denver Post, massa memberikan sambutan meriah kepada pidato Tancredo. Namun demikian, kandidat senator Colorado Ken Buck tidak setuju dengan pernyataan sang mantan anggota parlemen, meski ia juga banyak tidak menyetujui kebijakan presiden.
"Saya rasa dia telah menciptakan kata baru dalam kamus, yaitu Tancredo-isme. Saya tidak setuju. Menurut saya ada banyak sekali ancaman terhadap negara ini, tapi ancaman terbesar negara ini bukanlah pria yang ada di Gedung Putih," kata Buck.
Tancredo, yang dulu mewakili kawasan pinggiran kota di selatan dengan semangat anti-imigrasi, tidak luput dari pengawasan media.
Kemudian, dalam sebuah telekonferensi dengan para reporter dan Senator Jim DeMint, Buck membeberkan lebih lanjut bahwa Tancredo terkadang suka sedikit melebih-lebihkan.
"Saya amat terkejut saat mendengar Tom mengucapkan itu," kata Buck. "Tom terkadang cenderung melebih-lebihkan sesuatu.
"Jujur, saya menghormati Presiden Obama. Saya memang banyak tidak setuju dengan kebijakannya, tapi dia adalah presiden Amerika Serikat, dan saya menghormati dia sebagai pemimpin."
DeMint mengatakan dirinya akan menjadi pendukung utama Buck dengan mendapatkan dana dari komite aksi konservatifnya, namun ia menolak menyebut jumlahnya karena peraturan yang ada melarang koordinasi dengan badan di luar kelompok politik. Ketika ditanya apakah ia akan mendukung rival Buck, Jane Norton, jika ia memenangkan pemilihan internal Republikan pada 10 Agustus mendatang, DeMint menjawab "pasti." (dn/dj/dp/sm) www.suaramedia.com