WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Pekerja bangunan Amerika, yang tertangkap saat menjalankan misi tunggal untuk memburu dan membunuh Osama bin Laden bulan lalu, memperingatkan bahwa ada ratusan orang seperti dirinya yang menunggu untuk membunuh bin Laden.
Gary Brooks Faulkner, 51, yang ditahan di utara Pakistan saat berusaha menyusup masuk ke provinsi Nooristan, Afghansitan, mengklaim dalam interogasinya bahwa dia sedang menjalankan misi pencarian tunggal untuk menemukan dan memenggal kepala bin Laden sebagai balasan terhadap serangan teroris 11 September 2001.
Faulkner, yang dijuluki "Rambo" dan "Ninja Amerika", ditahan bersama dengan kacamata malam, pistol, belati, dan pedang sepanjang 40 inchi yang mungkin diniatkan untuk digunakan membunuh Osama.
Menurut kantor berita Daily Times, "Rambo Amerika" telah memberitahu salah satu interogatornya di Pakistan bahwa dia tidak sendirian dalam misinya, tapi masih banyak lagi yang juga berusaha menangkap panglima perang teror itu.
"Jadi ada lagi yang lain sepertimu? Bekerja sendirian, berusaha menangkap bin Laden?" tanya interogator.
"Ya, ratusan dari mereka. Ada banyak pemburu hadiah di Pakistan dan terlibat dalam misi semacam ini, dan aku sependapat dengan mereka. Mereka melakukan pekerjaan Tuhan," jawab Faulkner, yang dibebaskan setelah ditahan selama satu minggu karena kondisi kesehatannya yang memburuk.
"Inspirasinya lebih penting bagiku daripada uang. Uang bukan motif utama. Aku menginginkan bin Laden hidup-hidup dan diseret ke pengadilan seperti Saddam Hussein," ujar Faulkner, yang disebut menderita gagal ginjal akut.
Faulkner mengatakan bahwa dia menjalankan misinya karena mematuhi perintah dari Tuhan untuk membalas serangan 11 September.
"Dia mengatakan bahwa Tuhan menyampaikan perintah itu dalam salah satu mimpinya, mendorongnya untuk pergi ke Pakistan mencari pemimpin Al Qaeda itu," ujar dua petinggi keamanan, yang salah satunya adalah bagian dari tim investigasi yang menanyai Faulkner.
Menangkap bin Laden adalah keinginan terbesar Faulkner, ujar saudaranya Scott Faulkner. Seorang Kristen taat dengan catatan penjara, Faulkner pernah ke Pakistan setidaknya enam kali, belajar sedikit bahasa setempat, dan bahkan menumbuhkan jenggot untuk membaur, ujar kerabat dan kenalannya.
Ketika Scott Faulkner mengantarkan saudaranya itu ke bandara Denver tanggal 30 Mei, keduanya membahas kemungkinan Gary tidak akan kembali hidup-hidup.
Sepuluh hari setelah ditangkap di Pakistan, Faulkner kembali ke Amerika. Pria berusia 51 tahun itu tiba di bandara internasional Los Angeles berjam-jam setelah dibebaskan oleh agen keamanan Pakistan akibat kesehatannya yang memburuk.
Menurut New York Post, kanal TV lokal, Faulkner, yang menderita gagal ginjal, terlihat berjalan keluar dari bandara. Tapi, dia tampak memberontak dan mengatakan akan menyelesaikan misinya segera setelah dia sembuh.
"Jadi, adakah yang ingin meminjamkan aku ginjal agar aku bisa menyelesaikan misi ini?" ujar "Rambo Amerika" itu pada sebuah kanal TV setempat sesaat setelah kedatangannya.
"Ini bukan tentang aku. Ini adalah tentang rakyat Amerika dan dunia. Kita tidak bisa membiarkan orang-orang seperti ini menakut-nakuti kita. Kita tidak boleh takut pada orang-orang seperti ini, kita takut-takuti mereka dan ini adalah tentang itu," ujarnya. (rin/toi) www.suaramedia.com