View Full Version
Selasa, 20 Jul 2010

Tolak Penumpang Dengan Anjing, Supir Muslim Dipermasalahkan

LONDON (Berita SuaraMedia) – Penumpang buta diperintahkan untuk turun dari bus atau ditolak naik taksi karena supir atau penumpang lainnya yang Muslim keberatan dengan anjing pemandu mereka yang "tidak bersih".

Seorang pensiunan, penderita kanker, menceritakan bagaimana dia dua kali ditolak oleh supir bus dan diharapkan turun karena membawa anjing pemandu.

Masalah karena membawa anjing pemandu atas dasar relijius telah begitu meluas sampai perlu diangkat ke House of Lords (majelis tinggi dalam parlemen Inggris) minggu lalu, mendorong menteri transportasi Norman Baker untuk memperingatkan bahwa keberatan relijius bukan alasan untuk menolak penumpang dengan anjing pemandu yang berperilaku baik.

Sementara para supir bis menolak untuk mengangkut penumpang normal yang membawa anjing, mereka wajib menerima anjing pemandu menurut undang-undang diskriminasi cacat tubuh.

Kemarin, Guide Dogs for the Blind Association dan National Federation of the Blind mengonfirmasi bahwa masalah itu jamak terjadi.

Larangan tersebut adalah sebagaimana diajarkan Islam yang melarang kontak dengan anjing karena air liurnya tidak suci, ujar Dewan Muslim Inggris.

Dewan mendorong kaum Muslim untuk menunjukkan toleransi dan akal sehat untuk masalah ini.

"Kita harus fleksibel untuk hal ini," ujar juru bicara Dewan. "Supir Muslim tidak boleh ragu mengijinkan anjing pemandu masuk ke dalam bus atau mobil mereka."

"Jika seekor anjing menjilatmu, itu bukan akhir dunia. Pulang dan bersihkan dirimu."

George Herridge, 73, pensiunan manajer pemeliharaan rumah sakit, mengatakan pada kantor berita Daily Mail bahwa dia terkejut diminta turun dari bus dua kali karena anjing pemandunya, Andy, seekor labrador hitam.

Herridge, yang tinggal bersama istrinya Janet, 69, di Tilehurst, Reading, mengatakan bahwa pada insiden pertama dua tahun lalu, dia turun atas permintaan seorang supir Muslim karena beberapa anak Muslim di dalam bus "menjerit-jerit" karena anjingnya.

Dia mengalami hal yang sama bulan Mei tahun lalu, ketika seorang wanita Muslim dan anak-anaknya menjadi histeris. Kali ini Herridge menolak permintaan supir untuk turun.

Dia mengeluh pada perusahaan bus yang kemudian mengadakan penyelidikan. Mereka kemudian memberitahunya bahwa masalah itu sudah ditangani secara "internal".

Jill-Alen King, juru bicara NFB, mengatakan bahwa dia telah berulang kali ditinggal oleh supir taksi Muslim yang menolak untuk mengangkut anjingnya.

Salah seorang supir mengatakan padanya bahwa dia harus segera pulang dan membersihkan diri ketika King mencoba masuk ke dalam mobil dengan anjingnya.

Kemarin, Baker memperingatkan perusahaan bus dan taksi bahwa meskipun ada di dalam hak mereka untuk meminta penumpang turun jika anjingnya menyebabkan keributan, lebih menjadi pertanyaan jika penumpang diminta turun karena alasan relijius.

"Kebebasan seseorang adalah batasan bagi orang lain," tambahnya. (rin/dm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version