View Full Version
Rabu, 21 Jul 2010

Muslim-Hindu India Memerlukan Solusi Yang Sama

NEW DELHI (Berita SuaraMedia) – Merupakan sebuah ironi bagian Inggris India yang menuntut bahwa Muslim dari anak benua yang diberikan oleh negara mereka sendiri masih tetap di dalam apa yang – dalam pandangan mereka – adalah "hindu" India, sementara bagian moderat diubah menjadi Pakistan. Kecerdasan Inggris, dipercepat oleh keputusan Partai Kongres untuk tetap netral selama Perang Dunia Kedua – berlawanan dengan dukungan penuh Liga Muslim untuk Sekutu – memastikan bahwa Liga Muslim MA Jinnah mendapatkan kendali Bengal dan Punjab dari sekuler, walaupun terdapat formasi politik mayoritas Muslim.

Gerakan untuk Pakistan merefleksikan karakter elit dari Jinnah, pemimpinnya, yang merupakan seorang pengacara sukses. Dipimpin oleh Muslim kelas atas, Liga Muslim membangun tekanan pada otoritas kolonial untuk menerima Liga tersebut sebagai pewakilan tunggal Muslim India.

Walaupun Pakistan berkembang menjadi sebuah negara Islam, para pemimpin India memutuskan pada sebuah kerangka kerja sekuler. Sebagai konsekuensinya, ketika populasi Hindu pada Pakistan masa sekarang  telah menurun dari 37 persen pada 1947 menjadi kurang dari 2 persen pada masa sekarang, jumlah Muslim di India telah melampaui 160 juta, membuat negara tersbeut menjadi negara Muslim terbesar kedua di dunia. Angka tersebut telah membuta komunitas penting untuk retensi kekuasaan oleh Partai Kongres ketika partai tersebut menyingkirkan saingan yang berorientasi Hindu, BJP.

Sejak Sonia Gandhi mengabil alih Partai Kongres pada tahun 1997, memenangkan kembali pemilihan Muslim telah menjadi salah satu prioritas utamanya, bersamaan dengan merayu para Dalit (kasta sebelumnya yang tidak dapat disentuh) dan kasta miskin pada umumnya. Dalam mengejar strateginya, sebuah komisi dibentuk di bawah sebuah mantan yuris liberal, Rajinder Sachar, segera setelah Partai Kongres mengalahkan BJP pada pemilihan 2004. Hal ini menyimpulkan bahwa Muslim di India kurang – dalam kapal yang sama dengan populasi negara yang besar – dan meminta sebuah kebijakan diskriminasi positif untuk memungkinkan komunitas tersebut menjangkau sebuah standar ekonomi yang lebih tinggi. Cukup berharga juga bahwa Muslim di ndia juga masih berpendidikan lebih baik dan secara ekonomi dari pada negara tetangga Muslimnya, di Pakistan dan Bangladesh.

Namun perbedaan komunitas Muslim dari sisa populasi lainnya telah menambah bara api separatisme. Hasilnya telah menjadi sebuah bangkitnya tuntutan oleh organisasi Muslim bahwa Syariah dibuat menjadi undang-undang operatif di India untuk komunitas tersebut, dan oleh karenanya mereka yang lulus dari sekolah-sekolah keagamaan Muslim dianggap sebagai setara dengan sekolah menengah atas dan lulusan universitas untuk tujuan kepegawaian, sebuah kebijakan yang diadopsi dua dekade yang lalu di Pakistan.

Walaupun ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi ingin memenuhi tuntutan pemimpin komunitas Muslim, besarnya dukungannya datang dari komunitas Hindu. Jika partainya mengambil posisi spesifik Muslim, mereka akan beresiko kehilangan kekuasaan. Bagaimanapun juga, hal inilah yang tetap menjaga pemerintahan Manmohan Singh dari mengadopsi beberapa kebijakan eksklusivis yang didesak di dalamnya oleh organisasi Muslim.

Komunitas Muslim di India nyaman dengan etos negara tesebut. Bagaimanapun juga, ini adalah fakta bahwa Muslim yang lebih miskin menghadapi kecacatan yang sama pada pengangkatan sebagaimana yag dilakukan kaum miskin dari komunitas yang lain.

Pertanyaan atas pemerintah Manmohan Singh adalah apakah melanjutkan lebih jauh untuk mengusahakan solusi spesifik Muslim atau kebijakan pertanian yang akan menjadi keyakinan netral.

Dengan kata lain, pemerintah harus memilih antara melihat minoritas terbesar negara tersebut sebagai warga India yang kebetulan adalah Muslim atau mengikuti bimbingan beberapa pemimpin komunitas yang menganggap diri mereka sendiri sebagai Muslim yang kebetulan adalah warga India. Jika pemikiran yang terakhir berkembang biak dengan mengorbankan pemikiran yang sebelumnya, sebuah perselisihan dari Hindu dan kemungkinan Kristen dapat mengakar. (ppt/tn) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version