LONDON (Berita SuaraMedia) – Daging halal telah menjadi sebuah bagian umum dari kehidupan di Inggris, namun sekarang sebuah perusahaan telah meluncurkan sebuah jangkauan tata rias halal, yang bebas dari alkohol dan produk-produk hewan.
Namun telah terdapat sebuah peringatan dari para pemimpin Muslim yang mengklaim beberapa pengusaha yang lain yang membeli poduk halal.
Samina Akhter merancang tata rias Samina Pure dari rumahnya di Birmingham setelah mempertanyakan apa yang dikenakan pada kulitnya.
Ia mengatakan, "Saya terkejut ketika menemukan bahwa beberapa produk mengandung alkohol dan bahkan plasenta babi."
Para wanita Muslim memberikan memutuskan pada tata rias halal "Banyak wanita Muslim seperti saya yang mengharapkan untuk terlihat cantik dan mengikuti agama."
Terdapat hampir satu juta wanita Muslim yang tinggal di Inggris dan masyarakat tersebut adalah sebuah populasi yang berkembang.
Samina Pure memiliki lebih dari 500 pelanggan dan Akhter mengatakan: "Kita telah memiliki para wanita yang mengatakan, 'Terima kasih, sekarang saya dapat menggunakan produk tata rias dan berdoa tanpa harus membersihkannya dahulu'."
Kosmetik tersebut diimpor dari Australia dan disahkan oleh Otoritas Sertifikasi Halal independen Australia.
Terdapat beberapa perbedaan pendapat di antara para cendikiawan Muslim apakah tata rias wajah dari toko di sebuah jalan raya atau supermarket diijinkan untuk digunakan oleh Para wanita Muslim.
Sheikh Haitham Al-Haddad, seorang imam ternama di Inggris, mengatakan bahwa terdapat dua sekolah pemikiran.
"Jika produk tersebut mengandung daging mati atau daging sapi, berbagai babi atau hewan haram seperti anjing, atau alkohol apapun, kemudian biasanya tidak dapat diijinkan."
Namun ia mengatakan bahwa semakin moderat namun pendekatan yang masih sah melihat ukuran dan properti akhir bahan-bahan.
"Jika produk tersebut mengandung sejumlah yang sangat kecil dari alkohol atau hewan, kemudian beberapa cendikiawan mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat dijinkan.
"Juga bahan-bahan yang tidak disetuhui mengubah ke dalam bahan-bahan yang lain, melalui proses kimiawi, kemudian beberapa cendikawan mengatakan hal ini diijinkan."
Namun Sheikh Haitham, juga seorang anggota Dewan Syariah Inggris, mendorong Muslim untuk mengambil keputusan yang aman dan menjauh dari masalah-masalah yang penuh keragu-raguan.
Ia mengatakan bahwa Muslim harus mengadakan beberapa penelitian dan berhati-hati bahwa beberapa pengusaha menggunaka kata halal untuk meningkatkan penjualan.
Ia mengatakan kepada kantor berita BBC: "Terkadang beberapa orang yang menggunakan atau melanggar kata ini dan menempatkan kata halal di produk mereka."
"Saya pernah melihat kata halal dicapkan pada ikan dan ini adalah hal yang konyol."
Akhter memiliki ketertarikan dalam tata rias dari sejauh Indonesia dan Amerika berharap untuk menumbuhkan bisnis luar negeri.
Ia mengatakan bahwa ia ingin para wanita Muslim memiliki sebuah pilihan.
"Saya tidak mengatakan hal semacam itu dan produk semacam itu adalah haram dan kami adalah produk halal Anda harus menggunakan produk kami terlebih dahulu."
"Para wanita memiliki pilihannya sendiri namun setidaknya mereka mendapat pilihan melakukan hal tersebut." (ppt/bbc) www.suaramedia.com