KUALA LUMPUR (Berita SuaraMedia) – Sebuah negara bagian Malaysia memerintahkan semua pusat hiburan termasuk tempat karaoke dan warung internet (warnet) untuk tutup saat bulan suci Ramadhan.
Dewan Pemerintah Kota Kangar, yang memerintah ibukota negara bagian Perlis, mengeluarkan perintah tersebut karena tempat-tempat itu biasanya terkait dengan aktivitas yang tidak baik, surat kabar berbahasa Melayu, Berita Harian, melaporkan.
"Tindakan keras akan diambil terhadap mereka yang melanggar peraturan," ujar kepala pemkot Rosli Mat.
Pelanggar akan terancam dikenai denda atau tempat mereka disegel.
Ramadhan, ketika kaum Muslim menahan diri dari minum, makan, dan hubungan intim sejak terbit matahari sampai terbenamnya, dimulai tanggal 11 Agustus dalam kalender Barat.
Negara bagian Perlis disebut sebagai yang pertama di Malaysia yang mengeluarkan larangan semacam itu.
Bulan Agustus tahun lalu, partai Islam konservatif Malaysia juga menyerukan agar grup band asal Denmark, Michael Learns to Rock, dilarang tampil pada saat bulan Ramadhan karena dianggap sebagai penghinaan terhadap bulan suci kaum Muslim tersebut.
Partai Islam Pan-Malaysia (PAS) telah berkampanye menentang beberapa penampil asing, dan di tahun 2007 mengancam akan melakukan protes hingga memaksa penyanyi AS Beyonce Knowles membatalkan rencana konsernya di negara Muslim itu.
"Kami menentang konser ini karena penyelenggaraannya tidak menghormati kaum Muslim karena ini adalah bulan Ramadhan, saat penuh suci dan bersih," ujar ketua sayap pemuda PAS, Nasrudin Hassan Tantawi.
"Adalah sebuah penghinaan terhadap Islam untuk pemerintah mengijinkan konser itu berlangsung dan kami mendesak semua kelompok untuk mengikuti jejak kami dalam menuntut konser itu dicekal," ujarnya.
Michael Learns to Rock -- Eternity Tour 2009 rencananya akan diadakan di resor Tanah Tinggi Genting di Kuala Lumpur pada tanggal 5 September, menurut situs web promotornya, Star Planet.
Nasrudin mengatakan partainya akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan jika pemerintah tidak menghentikan pertunjukan itu.
PAS juga sebelumnya menggelar protes untuk menentang konser Avril Lavigne setelah gagal membuatnya dicekal, mengatakan bahwa penampilan rocker wanita itu akan melemahkan generasi muda secara mental dan moral.
Sebuah pertunjukan oleh Gwen Stefani juga menjadi sasaran, dan meskipun acaranya tetap diselenggarakan penyanyi itu terpaksa menutupi tubuh setelah muncul keluhan tentang pakaiannya yang minim.
Baru-baru ini, sejumlah ulama mengecam mereka yang memakai kaus tim sepakbola terkenal Inggris, Manchester United, karena emblem tim tersebut yang menampilkan gambar setan merah.
Para pemimpin agama itu juga ingin melarang kaus tim nasional Brazil dan Portugal karena mengandung gambar salib di emblemnya.
Lebih dari 60% dari 28 juta penduduk Malaysia adalah Muslim tapi negara itu selalu menyebut dirinya sebagai negara Muslim moderat. Citra tersebut ternodai oleh apa yang dilihat banyak pihak sebagai fundamentalisme di dalam masyarakat. (rin/abna/gg) www.suaramedia.com