View Full Version
Kamis, 29 Jul 2010

''Cara-Cara Aneh'' Perang AS Di Afghanistan

KABUL (Berita SuaraMedia) – Sampai akhir tahun ini, AS telah menghabiskan 350 milyar dolar untuk perang berkepanjangannya di Afghanistan namun perang tersebut tampaknya belum akan menemui titik akhir.

Ada tiga aspek dari cara berperang Amerika yang aneh di luar negeri, dan di Washington:

Pertama, sedikitnya program pelatihan yang tidak biasa. Saat ini ada sekitar 450 personal AS di Afghanistan yang melatih angkatan udara Afghanistan. Sayangnya, terdapat masalah. Mungkin tidak ada program "beli dengan cara Amerika" untuk AU Afghan, tapi ada "berbicara ala Amerika". Untuk menjadi pilot AU Afghan, seseorang harus bisa berbahasa Inggris – "bahasa resmi di kokpit". Namun, karena peserta pelatihan sebagian besar buta huruf, membutuhkan waktu dua sampai lima tahun untuk sekedar mempelajari bahasanya saja.

Berkat hambatan bahasa, selama apapun AS melatih tidak akan ada hasilnya. Sejauh ini, hanya satu pilot Afghan yang berhasil lulus dari sekolah penerbangan di AS, meskipun puluhan lainnya telah mengantri. Itu membuat AU terpaksa mengandalkan pilot-pilot yang belajar menerbangkan Mi-17 di era kekuasaan Soviet dan Taliban. Dengan kata lain, terlepas dari mengesankannya performa Soviet di tahun 1980an, pelatihan AU Afghan telah dibayangkan kembali oleh orang Amerika sebagai tugas yang mustahil.

Dan ini terbukti menjadi petunjuk betapa anehnya program pelatihan AS untuk militer dan polisi Afghan. Bahkan, kadang tampak seperti laporan yang persis sama, merinci setiap masalah dan kemunduran dalam pelatihan, telah didaur ulang setiap tahunnya tanpa ada yang menganggapnya aneh atau terkejut bahwa tanggapan untuk setiap kabar buruk adalah mengucurkan lebih banyak uang dan pelatih ke proyek itu.

Contohnya, di tahun 2005, ketika Washington telah menghabiskan uang sebesar 3.3 milyar dolar untuk melatih polisi dan militer Afghan, Kantor Akuntansi Pemerintah AS mengeluarkan sebuah laporan yang mengindikasikan bahwa upaya-upaya untuk membekali penuh pasukan tempur Afghan yang semakin banyak telah tertinggal dan upaya untuk membangun lembaga-lembaga pendukung, seperti komando logistik, yang dibutuhkan untuk mendukung pasukan tidak berjalan sesuai jadwal. Yang lebih buruk lagi, kemungkinan akan membutuhkan dana hingga 7.2 milyar dolar untuk menyelesaikan proyek pelatihan dan sekitar 600 juta dolar tiap tahun untuk melanjutkannya.

Yang aneh adalah Taliban tidak memiliki puluhan milyar dana pelatihan asing, mereka tidak mendapatkan saran selama bertahun-tahun dari penasihat terbaik AS dan NATO, mereka tidak punya kontraktor swasta seperti DynCorp yang mengajari mereka cara bertempur, dan anehnya, mereka tampak tidak punya masalah untuk berperang. Mereka mungkin buta huruf dan tidak fasih berbahasa Inggris, tapi mereka siap, dalam unit-unit seukuran  peleton, untuk menyerang pangkalan-pangkalan AS, penjara Afghan, markas polisi, dan lainnya tanpa mentor asing yang mendampingi.

Kedua, strategi tak ada jalan keluar. Mengenai rencana kapan tepatnya AS akan meninggalkan Afghanistan, pejabat militer AS sendiri memperkirakan bahwa AU Afghan tidak akan bisa beroperasi secara mandiri sampai tahun 2016, lima tahun setelah Presiden Obama melontarkan niatnya untuk menarik pasukan AS dari negara itu. Tapi Brigadir Jenderal Michael R. Boera, dari AU AS, mengatakan bahwa tanggal itu bisa dimajukan dua tahun jika Kongres memaksa Afghan menerbangkan helikopter AS, alih-alih helikopter Rusia yang akan mereka beli.

Jadi, sementara Amerika berdebat tentang apa sebenarnya arti tenggat waktu penarikan bulan Juli 2011 Obama, dan sementara Presiden Afghan Hamid Karzai menyatakan bahwa pasukan Afghan akan mengambil alih tugas keamanan negara itu pada tahun 2014, pejabat militer AS yang tak disebutkan namanya itu dengan jelas memikirkan tanggal yang berbeda dan merencanakan tenggat waktu antara tahun 2016-2018 untuk pasukan Afghan beroperasi mandiri (yang hanya mengindikasikan 'tanpa bantuan AS').

Menurut teori konspirasi, Pentagon sepertinya sengaja tidak menciptakan angkatan udara Afghan yang efektif dan alih-alih tetap menjadi angkatan udara pengganti selamanya.

Yang ketiga, dan terakhir, adalah siapakah orang Rusianya sekarang? Pasukan Operasi Khusus AS ingin membeli beberapa helikopter Mi-17 mereka sendiri, agar pasukan khusus yang melakukan misi penyamaran bisa menyembunyikan fakta bahwa mereka adalah orang Amerika. "Kami ingin membaur dan melakukan beberapa hal," ujar seorang pejabat militer AS.

Tidak ada penjelasan yang menyusul tentang bagaimana atau di mana helikopter-helikopter Rusia itu akan membantu "menyelubungi" misi Operasi Khusus Amerika, atau mereka akan "membaur" menjadi apa, atau "hal-hal" yang akan mereka lakukan. Tidak ada diskusi lebih lanjut samasekali tentang subyek itu.

Amerika melakukan perangnya di luar negeri dengan cara yang paling aneh dan tidak terlalu memikirkannya. Secara historis, sudah menjadi karakter dari kekuatan imperial untuk menganggap setiap hal aneh sebagai norma. Namun, untuk sebuah kekuatan imperial yang mulai memudar, sikap semacam itu memiliki bahayanya sendiri. Jika Amerika tidak bisa membayangkan keanehan dari pengaturan mereka yang melakukan perang ribuan mil jauhnya dari tanah air mereka sendiri, maka mereka tidak bisa mulai membayangkan bagaimana dunia memandang mereka, yang berarti bahwa mereka buta terhadap kegilaan mereka sendiri. (rin/meo) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version