View Full Version
Kamis, 05 Aug 2010

Video Lolosnya Niqab di Bandara Kanada Resahkan Muslim

HEATHROW, KANADA (Berita SuaraMedia) – Video dari YouTube hanya berdurasi 46 detik, diambil di sebuah sudut sisi, dan disunting dengan komentar-komentar dan musik.

Namun hal tersebut cukup untuk memicu sebuah penyelidikan oleh Transport Canada dan memperbarui protes atas kontroversi penutup wajah, niqab, dengan beberapa kelompok Muslim takut bahwa video tersebut dapat memicu sebuah gelombang Islamophobia di seluruh negara tersebut.

Video yang dalam penyelidikan tersebut diambil oleh seorang pria Inggris dan nampaknya untuk menunjukkan dua wanita memasuki sebuah penerbangan Air Canada menuju Heathrow di Montreal bulan lalu, tanpa melepas jilbab mereka untuk pemeriksaan identitas mereka terhadap paspor.

Video tersebut, disunting dengan musik dan komentar dan diberi judul 'Sebuah Penerbangan Kanada Membahayakan Keamanan Anda, menjadi kaki tangan sensibiltas Muslim," telah menerima lebih dari 100.000 hit pada situs berbagi video.

Beberapa kelompok Muslim di Kanada telah menunjukkan rasa takut bahwa kericuhan seputar kejadian tersebut bergerak dari kelalaian keamanan bandara menuju satu warna rasisme dan Islamophobia.

"Semua ini menjadi satu hal yang anti-Muslim, atau para Muslim memiliki keistimewaan khusus atau secara politik hal itu benar," Alia Hogben, direktur eksekutif Dewan Wanita Muslim Kanada, mengatakan.

"Hal ini dengan jeas menjadi sebuah masalah yang berjenis ras, ketika pada faktanya, dari apa yangdapat saya kumpulkan, nampaknya akan menjadi sebuah kegagalan oleh personil keamanan."

Samer Majzoub, presiden Forum Muslim Kanada yang bermarkas di Montreal setuju, menambahkan bahwa para pemimpin Muslim Kanada telah menunjukkan bahwa hak untuk mengenakan sebuah penutup keagamaan seperti niqab seharusnya tidak pernah menghasilkan kekhawatiran keamanan.

"Kami berbagi masalah keamanan dari setiap warga negara. Kami mengatakan jika terdapat sebuah masalah dari para wanita tersebut untuk melewati keamanan, ini bukanlah kesalahan mereka. Ini adalah kesalahan dari siapapun yang ada di sana, orang-orang keamanan."

"Telah diulang berkali-kali oleh setiap pemimpin Muslim, ketika berkaitan dengan sebuah masalah keamanan, tidak ada yang menentangnya (denganmelepas niqab). Siapa yang akan siap untuk membahayakan keamanan warga negara manapun? Tidak ada," ia mengatakan.

Menteri Transportasi John Baird mengatakan bahwa ketika ia mendengar soal video tersebut, ia dengan segera meminta departemennya untuk menyelidiki.

"Mari mendapatkan fakta-faktanya, dan yang kedua menyimpulkan," ia mengatakan, menambahkan bahwa apapun penyebab dari masalah tersebut, hal itu tidak menyebar luas. "Saya belum mendengar satu kekhawatiran (yang berhubungan dengan identifikasi penumpang) selama 19 bulan (sebagai Menteri)," Baird mengatakan pada kantor berita Star.

Baird mengatakan bahwa seorang pegawai penerbangan di gerbang pemberangkatan harus mengkonfirmasi identitas penumpang, dan melakukan pemeriksaan visual dari wajah seseorang dengan foto pada papor orang tersebut.

Peter Fitzpatrick, seorang juru bicara untuk Air Canada, mengatakan bahwa sebagai sebuah akibat dari video tersebut, penerbangan tersebut telah mengirim sebuah pengingat kepada para pegawainya untuk memastikan bahwa mereka mengikuti prosedur yang benar.

"Agen-agen kami dilatih untuk memverifikasi foto dalam kartu identitas dalam sebuah area pribadi, jauh dari para penumpang yang lain. Yang dapat berupa alasan keagamaan atauterkadang alasan kesehatan," ia mengatakan.

Niqab telah dituding membawa masalah besar di Kanada setelah Quebec melarangnya di bulan Maret, mencekal semua layanan pemerintah bagi kaum wanita yang memakai cadar.

Pemilu Kanada di tahun 2007 juga memutuskan untuk mengijinkan para wanita bercadar memberikan hak suara mereka, memaksa pemerintah untuk memperkenalkan sebuah RUU yang membatalkan peraturan itu.

Kanada memiliki lebih dari satu juta Muslim di dalam 34 juta populasinya dan jumlah itu diperkirakan meningkat tiga kali lebih banyak dalam dua dekade mendatang. (ppt/ts/sm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version