WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Warga Amerika – dengan salah – semakin yakin bahwa Presiden Barack Obama adalah seorang Muslim, dan sebuah jumlah yang terus tumbuh sepenuhnya dibingungkan tentang agama presiden tersebut.
Hampir satu dari lima orang, atau 18 persen, mengatakan bahwa mereka berpikir bahwa Obama adalah Muslim, meningkat dari 11 persen mengatakan hal yang sama pada Maret 2009, menurut sebuah jajak pendapat yang dikeluarkan pada Kamis waktu setempat (19/8). Proporsi yang dengan tepat mengatakan bahwa Obama adalah seorang Kristen menurun menjadi hanya 34 persen.
Andil terbesar dari responden, 43 persen mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui agamanya, sebuah peningkatan dari 34 persen yang mengatakan hal itu pada awal tahun 2009.
Survei tersebut, diadakan oleh non-partisan Pusat Penelitian Pew dan afiliasinya Pew Forum tentang Keagamaan dan Kehidupan Publik, didasarkan pada wawancara yang diadakan sebelum kontroversi atas apakah Muslim seharusnya diijinkan untuk membangun sebuah Masjid di dekat tempat World Trade Center. Obama telah mengatakan bahwa ia percaya Muslim memiliki hak untuk membangun pusat Islam di sana, walaupun ia juga mengatakan tidak akan mengambil sebuah posisi atas apakah mereka sungguh harus membangunnya.
Pada sebuah jajak pendapat terpisah oleh majalah Time yang dilaksanakan pada Senin dan Selasa waktu setempat – setelah komentar-komentar Obama tentang Masjid tersebut – 24 persen mengatakan bahwa mereka berpikir bahwa Obama adalah Muslim, 47 persen mengatakan bahwa mereka berpikir bahwa ia adalah seorang Kristen dan 24 persen tidak mengatahui atau tidak merespon.
Dan lagi, 61 persen menentang pembangunan pusat Muslim di dekat tempat Pusat Perdagangan tersebut dan 26 persen mengatakan mereka mendukungnya.
Jajak pendapat Pew tersebut menemukan bahwa tiga dari sepuluh pesaing politik Obama yang paling kejam, Republikan dan konsevatif, mengatakan bahwa ia adalah seorang Muslim. Meningkat secara signifikan dari tahun lalu dan jauh lebih tinggi dari pada bagian Demokrat dan liberal yang mengatakan hal yang sama. Namun bahkan di antara para pendukungnya, jumlah tersebut mengatakan bahwa ia adalah seorang Kristen telah menurun sejak tahun 2009, dengan haya 43 persen dari warga kulit hitam dan 46 persen dari Demokrat mengatakan bahwa ia adalah seorang Kristen.
Di antara kaum independen, 18 persen mengatakan bahwa Obama adalah seorang Muslim – meningkat dari 10 persen tahun lalu.
Para analis Pew menghubungkan penemuan tersebut pada serangan-serangan oleh para penentangnya dan kehadiran terbatas Obama pada layanan keagamaan, khususnya berlawanan dengan mantan Presiden George W. Bush dan Bill Clinton, yang ibadahnya lebih umum.
Andrew Kohut, direktur Pusat Penelitian Pew, mengatakan sebagian kebingungan mencerminkan "intensifikasi pandangan negatif tentang Obama di antara ktitik-ktitiknya." Alan Cooperman, direktur asosiasi Forum Pew untuk penelitian, mengatakan bahwa publik mendengar sedikit tentang agama Obama, "Mungkin terdapat lebih banyak kemungkinan bagi orang lain membuat saran bahwa presiden tersebut memang atau ia benar-benar seorang Muslim."
Obama adalah seorang anak laki-laki Kristen dari seorang ayah Muslim Kenya dan seorang ibu dari Kansas. Dari usia 6 sampai 10 tahun, Obama tinggal di Indonesia yang berpenduduk sebagian besar Muslim dengan ibunya dan ayah tiri warga Indonesia. Nama lengkapnya, Barack Hussein Obama, terdengar seperti nama Muslim bagi banyak orang.
Pejabat Gedung Putih tidak menyediakan komentar-komentar tercatat pada survei tersebut, namun mereka mendesak Pastur Kirbyjon Caldwell dari Houston untuk menghubungi kantor berita Associated Press.
Caldwell, yang mengatakan bahwa ia telah mengenal Obama selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa Presiden tersebut adalah seorang Kristen yang berdoa setiap hari. Ia mengatakan bahwa tidak yakin dari mana datangnya kebingunan publik tentang agama presiden tersebut, namun ia menyebut laporan-laporan media palsu tentang hal tersebut "sebuah kotak bising 24 jam bertujuan untuk memperkenalkan presiden dalam sebuah sorotan palsu."
Enam dari sepuluh mereka yang mengatakan Obama adalah seorang Muslim, mengatakan bahwa mereka mendapatkan informasi tersebut dari media, dengan porsi terbesar – 16 persen – mengatakan bahwa informasi tersebut ada di televisi. Sebelas persen mengatakan bahwa mereka belajar hal ini dari tindakan dan kata-kata Obama.
Disamping kebingungan tentang agama Obama, terdapat dukungan yang patut diperhatikan pada bagaimana ia menggunkan hal ini untuk membuat keputusan. Hampir setengah, atau 48 persen, mengatakan bahwa ia bergantung pada agamanya, jumlah yang tepat ketika membuat pilihan kebijakan, 21 persen mengatakan bahwa ia menggunakannya terlalu sedikit dan 11 persen terlalu banyak.
Pada saat yang bersamaan, jajak pendapat tersebut menyediakan indikasi luas bahwa publik merasa agama memainkan sebuah peran yang kurang dalam politik sekarang, dengan lebih sedikit orang dari pada tahun 2008 yang mengatakan bahwa partai Demokrat dan Republikan ramah terhadap agama.
Dengan pemilihan untuk mengendalikan Kongres hanya dalam waktu dua bulan, jajak pendapat yang terdiri dari berita opstimis dari Republikan. Setengah dari warga kulit putih non-Hispanik Katolik, ditambah tiga dari 10 tidak menghubungkan dengan sebuah agama dan sepertiga pendukung GOP Yahudi – semuanya meningkat sejak tahun 2008.
Survei tersebut juga menemukan bahwa:
Partai Demokratik terlihat ramah pada agama sebesar 26 persen, sementara 43 persen mengatakan hal yang sama tentang GOP. Itu adalah sebuah titik penurunan 9 persen bagi Republikan sejak tahun 2008, dan 12 titik lebih rendah bagi Demokrat.
Lima puluh dua persen mengatakan bahwa gereja-gereja seharusnya menjauh dari politik, sebuah kebalikan dari mayoritas ramping yang mendukung keterlibatan politik gereja dari tahun 1996 sampai 2006.
Jajak pendapat tersebut, diawasi oleh Asosiasi Penelitian Survei Internasional, melibatkan garis daerah dan wawancara telepon dengan 3.003 partisipan yang secara acak dipilih, adalah usia dewasa. Survei tersebut dilaksanakan pada 21 Juli sampai 5 Agustus dan memiliki sebuah marjin kesalahan sampling dari tambahan atau pengurangan 2,5 dari titik persentasi. (ppt/msn) www.suaramedia.com